Alasan Mengapa Harus Membela Yerusalem untuk Palestina

Takbir keliling di Gaza Takbir keliling di Gaza ( Foto : dok. Abdilah Onim )

Muslimahdaily - Sudah lebih dari sepekan sejak Presiden AS Donald Trump mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu (6/12) lalu. Negara-negara muslim dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pun bergerak cepat mengambil keputusan untuk mengecam pernyataan tersebut dan mendeklarasikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina, pada Rabu (13/12) kemarin.

Sebenarnya, siapakah yang paling berhak mengklaim Yerusalem, khususnya wilayah Kota Lama atau Al Quds? dan mengapa muslimin harus membela Palestina untuk tanah suci itu? Ada banyak alasan kuat untuk muslimin membela Palestina, terutama mengklaim kepemilikan Kota Lama di Yerusalem Timur, pada muslimin Palestina.

1. Yerusalem, Kota Suci Tiga Agama

Yerusalem bukanlah kota bersejarah dan kota suci bagi Yahudi saja, melainkan bagi semua agama Ibrahimiyyah. Bagi Nasrani, Yerusalem bersejarah dalam kehidupan Yesus atau Nabi Isa. Pun bagi muslimin, Yerusalem atau Al Quds adalah kiblat pertama dan tujuan perjalanan Isra’ Rasulullah. Lalu kapan Yerusalem menjadi kota yang suci yang aman dan damai? Yakni ketika Al Quds berada di bawah pemerintahan Islam, tepatnya sejak pasukan muslimin di era Khalifah Umar bin Khaththab membuka kota suci tersebut.

Saat itu, Yerusalem dipimpin umat Nashrani yang kemudian menyerahkan kekuasaan dan mengikat perjanjian dengan Khalifah Umar. Mereka memberikannya suka rela karena ciri-ciri Umar radiyallahu ‘anhu sangat pas dengan ramalan kitab mereka tentang datangnya seorang pemimpin yang adil. Lalu sejak itu, Yerusalem menjadi kota yang sangat aman dan paling toleran terhadap kaum minoritas. Setidaknya, itu berlangsung hingga kekuasaan Islam mulai rapuh.

Ketika Emparium Turki Utsmani gonjang-ganjing, Zionis Yahudi memporak porandakan keamanan kota Yerusalem dengan bermigrasi besar-besaran. Bukan hanya muslimin yang terusir, namun juga umat Nashrani. Yahudi berkeinginan menguasai Yerusalem sepenuhnya.

2. Migrasi Yahudi Kelewat Batas

Pasca runtuhnya Turki Utsmani saat Perang Dunia II, tanah Palestina jatuh ke tangan Inggris. Lalu mandat Inggris memungkinkan Yahudi bermigrasi besar-besaran ke tanah Palestina. Sejak itu, bangunan demi bangunan Yahudi berdiri di Palestina. Peperangan demi peperangan pun terjadi antara Yahudi dan Arab. Perjanjian terus saja dibuat DK PBB. Namun perjanjian-perjanjian tersebut terus saja dilanggar Israel. Jumlah perjanjian PBB yang dilanggar Israel bahkan mencapai angka puluhan.

Meski telah jelas pembagian lima wilayah Kota Lama Yerusalem (Bagian Muslim, Yahudi, Kristen dan Armenia) pada tahun 1967, Yahudi terus saja mendirikan bangunan di luar batas wilayah sesuai perjanjian. Pendirian itu terutama terjadi di wilayah muslimin. Mereka bahkan membangun apartemen-apartemen mewah dan sinagog di wilayah Al Quds bagian muslim. Lebih kejam lagi, mereka Yahudi Israel selalu berupaya merusak situs suci umat Islam, yakni Masjid Al Aqsa dengan membuat terowongan bawah tanah. Padahal secara historis, masjid tersebut dibangun di atas reruntuhan tempat ibadah (Haikal) Nabi Sulaiman (Solomon), nabi yang juga diyakini umat Yahudi.

Segala upaya mengerikan tersebut bukan lain karena Israel bersikeras menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota negara. Mereka terus saja membangun gedung-gedung pemerintahan Israel di sana. Sikap Israel tersebut pun telah dikecam dunia internasional. Terbukti, tak ada satu pun negara yang membuka kantor kedutaannya di Yerusalem, melainkan di Kota Tel Aviv. Tak heran jika kemudian pernyataan Donald Trump yang hendak memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem mendapat banyak kecaman dunia internasional.

3. Palestina adalah Saudara

Tak hanya sebatas isu Yerusalem, selamanya muslimin Palestina adalah saudara seiman dan seislam. Sudah semestinya antar saudara saling membela dan menolong. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal kecintaan, kasih sayang, dan kelemahlembutan di antara mereka adalah bagaikan satu tubuh. Apabila ada satu anggotanya yang sakit maka seluruh tubuh juga merasakan panas, demam, dan tidak bisa tidur.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)

Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak menzalimi saudaranya, tidak membiarkannya (tidak ditolong), tidak mencelakakannya, dan tidak meremehkannya.” (HR. Muslim). Terkhusus bagi Indonesia, muslimin Palestina telah berjasa sangat besar bagi kemerdekaan NKRI. Palestina lah negara pertama yang mengakui kemerdekaan tanah air. Sejak dulu, Palestina merupakan saudara yang selalu ada untuk negeri ini.

4. Bangsa Yahudi Selalu Memusuhi Muslimin

Telah banyak sejarah mencatat tentang permusuhan Bangsa Yahudi sejak agama Islam lahir. Mereka telah banyak mengganggu dakwah Rasulullah dan gemar memecah belah umat Islam dengan fitnah-fitnah keji. Karena sifat dan sikap Yahudi yang sangat mengganggu dan memusuhi muslimin, Rasulullah bahkan pernah mengusir mereka dari Madinah.

Allah berfirman mengenai permusuhan Yahudi, “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik...” (QS. Al Maidah: 82).

Muslimin memang diwajibkan melindungi masyarakat non muslim yang tak memerangi umat Islam. Namun bangsa Yahudi di negara Israel jelas telah memusuhi dan memerangi muslim Palestina. Terkhusus lagi Yahudi yang masuk dalam lingkaran Zionisme yang sangat bengis, licik lagi kejam.

5. Palestina adalah Titipan Rasulullah

Terakhir, alasan kuat muslimin untuk selalu membela Palestina teringkas dalam ucapan seorang ulama, yakni Asy-Syaikh Muhammad Basyir Al-Ibrahimi. Ia pernah mengatakan, “Sesungguhnya Palestina adalah titipan Nabi Muhammad kepada kita, amanah Umar bin Khaththab yang berada dalam tanggungan kita, serta perjanjian Islam yang terletak di leher-leher kita. Maka jika Yahudi mengambilnya dari kita sementara kita ini adalah sekumpulan (umat), benar-benar kita merugi.”

Cukuplah lima alasan di atas menjadikan setiap muslim tergugah hatinya untuk selalu membela Palestina. Lebih dari pembelaan hati, bala bantuan pun sangat diperlukan saudara muslimin Palestina, meski sekedar do’a yang dipanjatkan untuk mereka. Semoga Allah menyegerakan kedatangan bala bantuan untuk kemenangan muslimin atas Yahudi di Al Quds, di kota Yerusalem, di tanah Palestina, dan di bumi seluruhnya.

Last modified on Jumat, 15 Desember 2017 11:48

Leave a Comment