Keindahan Masjid Quba, Masjid Pertama Yang Dibangun Rasulullah

Masjid Quba Masjid Quba ( Foto : B. Munier/islamiclandmarks.com )

Muslimahdaily  - Pendapat bahwa masjid merupakan tempat membangun peradaban benar adanya, terekam dalam perjalanan hijrahnya Rasulullah dari Mekkah ke Madinah Rasulullah bersama para sahabatnya. Ia harus menjalani perjalanan yang penuh liku namun tetap menjalankannya karena perintah Allah. Ketika hampir mencapai tujuan di Madinah, Rasullah memilih singgah di daerah Quba yang kini dikenal sebagai lokasi berdirinya Masjid Quba.

Masjid ini berlokasi sekitar 5 km di sebelah Tenggara kota Madinah. Bangunan peribadatan umat Islam ini sering menjadi destinasi para jamaah yang menunaikan ibadah umroh untuk napak tilas perjalanan hijrah Rasulullah.

Dikutip dari buku The Great Story of Muhammad , dikisahkan Rasulullah datang ke daerah Quba pada hari Senin, 8 Rabiul Awal di tahun ke-14 Tahun Kenabian. Kehadiran beliau sangat dinantikan oleh penduduk Madinah yang dulu disebut Yastrib. Kunjungan beliau meski tergolong singkat dalam hitungan hari namun memberikan kesan yang mendalam bagi dirinya, para sahabat dan masyarakatnya. 

Rasulullah berada di Quba selama 4 hari lamanya mulai dari hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis. Dalam durasi yang singkat itu, Rasulullah untuk pertama kalinya membangun masjid di atas tanah lapang yang merupakan kebun kurma dengan luas 5.000 meter persegi.

Rasulullah sendiri yang mengonsep desain, model masjidnya dan terlibat dalam proses pembangunannya. Rasulullah meletakkan batu pertama tepat di kiblatnya. Bersama para sahabatnya Rasulullah bekerja bahu membahu menyusun bangunan menjadi satu bangunan kokoh. Mulai dari menyusun pondasi dan dinding masjid dari batu-batuan yang berukuran besar. Untuk tiang, Rasulullah memanfaatkan beberapa batang pohon kurma yang kuat dan sebagai atap, ia menggunakan pelepah daun kurma yang direkatkan dengan tanah liat agar bangunan tetap kokoh meskipun diterpa cuaca panas dan hujan. Ruangan yang dibangun terdiri dari dua area yaitu ruangan untuk shalat dan juga berwudhu yang kondisinya selalu bersih dan terawat.

Masjid yang awalnya seluas 1.200 meter persegi ini berhasil diselesaikan pada masa 622 hijriah. Di tempat ini beliau menunaikan ibadah shalat dan berteduh bersama para pengikutnya. Pada hari kelima di Quba, bertepatan dengan hari Jumat, Rasulullah kemudian bersama rombongan atas petunjuk Allah Subhanahu wa ta’ala bergegas melanjutkan perjalanan hijrahnya ke Madinah menggunakan kuda yang merupakan tujuan utamanya.

Kini masjid yang memiliki beberapa kubah dan warna dominan putih ini pun telah mengalami perubahan dari bentuk aslinya saat jaman Rasullah mendirikannya. Pada tahun 1986 ukurannya semakin luas menjadi 5.035 meter persegi dari ukuran awalnya. Beberapa kali dilakukan renovasi besar-besaran oleh Kerajaan Arab Saudi hingga mencapai bentuk yang megah seperti sekarang ini. Masjid ini juga memiliki 19 pintu yang terdiri dari 3 pintu utama dan 16 pintu pendukungnya sehingga pengunjung yang ingin shalat bisa masuk dari segala penjuru.

Kehadiran masjid ini memberikan dampak positif karena menjadi inspirasi untuk membangun masjid-masjid lainnya.  Masjid Quba merupakan bangunan pertama yang dibangun selama proses hijrahnya Rasulullah dengan pondasi ketaatan dan taqwa kepada Allah Ta’ala. Maka Allah turut memberikan pahala besar bagi para jamaah yang berkunjung kesana dan mengabadikannya dalam salah satu ayat di dalam Al-Quran sebagian bukti cinta kepada Rasulullah.

Dan dalam surat At-Taubah ayat 108, Allah menyampaikan kegigihan Rasullah mendirikan masjid yaitu, "Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar taqwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri"

Sebuah hadist Rasulullah yang diriwayatkan dari Sahl bin Hunaif Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda Barang siapa bersuci dirumahnya kemudian datang ke Masjid Quba, kemudian dia mendirikan shalat disana, maka dia mendapatkan pahala umrah (HR. Ibnu Majah) tentang pahala yang akan diperoleh.

Leave a Comment