Almonaster, Masjid Terakhir di Andalusia

Masjid Almonaster Masjid Almonaster ( Foto : Andaluciarustica.com )

Muslimahdaily - Spanyol memiliki sejarah panjang dan berwarna-warni, setelah pertama kali ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi hingga Abad Pertengahan, ketika pada abad ke-8, Spanyol menjadi bagian dari Kekhalifahan Umayyah yang terus meluas. Meskipun kemudian, pada abad ke-15, Imperialisme menginvasi Spanyol, diikuti oleh perang untuk liberalisasi pada abad ke-18, yang mengarah ke perang sipil Spanyol dan akhirnya mengubah Spanyol menjadi negara Demokrasi.

Agama Islam dan pengaruhnya yang dibawa oleh kaum Muslim Moor dari Semenanjung Iberia tak henti-hentinya meninggalkan jejak di Spanyol modern. Hal ini memberikan pengaruh pada kerajaan Spanyol berupa beberapa masjid yang paling indah dengan arsitektur yang mengagumkan pada zaman itu. Salah satunya, masjid AlMunastyr atau disebut juga dengan Almonaster la Real Mezquita yang menjadi masjid terakhir di era Spanyol Islam atau Andalusia.

Pembangunan masa Umayyah

Masjid yang didirikan di abad 10 Masehi ini dibangun saat berada di masa bani Umayyah Spanyol, di bawah pimpinan Abdul rahman III yang menguasai Cordoba saat itu. Nama masjid ini kemudian diambil sebagai nama kota Almonaster la Real yang terletak di Provinsi Huelvam, Spanyol. Uniknya, masjid ini dibangun dari reruntuhan kuil romawi dan gereja yang berdiri pada abad kelima masehi, tepatnya era Visigoth.

Pembangunannya mendapat bantuan dari wilayah Sevilla sebesar 35 ribu dinar dan sempat menjadi masjid terbesar pada kesultanan Umayyah di abad ke-10 Masehi. Bentuknya trapezoid dan memiliki tiga bagian, yaitu aula doa, tempat wudhu, dan menara masjid.

Aula doa memiliki bentuk yang tidak beraturan dan terdiri dari lima lengkungan berukuran kecil, yang pusatnya terletak tegak lurus dengan mihrab. Di tengahnya ditutupi oleh kubah setengah bola dan lengkungan batu bata tapal kuda yang diletakkan di situ. Selain itu, ada tujuh lengkungan yang bawahnya memiliki batu kunci.

Sebagai perangkat penguat, pilar bata juga dibangun ke dinding batako. Lengkungan ini terletak di kolom-kolom yang terbuat dari batu-batu yang digunakan kembali. Terlihat struktur romawi dan Visigoth yang tampak jelas dari konstruksi lengkungan batu bata.

Kompleks Masjid Almonaster

Tempat wudhu dibangun di bagian depan bangunan dengan dominasi bebatuan. Sebagian besar menara dibangun sebagai tambahan yang dibuat selama bertahun-tahun. Bangunan Mihrab yang menghadap ke Mekkah dipercaya sebagai salah satu yang tertua di era Andalusia.

Bangunan Masjid ini telah bertahan dari perjalanan waktu. Masjid ini semapat menjadi tempat perlindungan terakhir bagi 1833 muslim, sebelum Islam kalah pada abad ke 15 dan menjadi akhir kejayaan Islam Spanyol. Masjid Almonaster la Real menjadi gereja Kristen, Nuestra Señora de la Concepcion, setelah Portugis menaklukkan bangsa Moor.

Perubahan pun dilakukan dengan membuka pintu di dinding utara dan menambah serambi yang sangat mirp gereja. Sedangkan sakristi ditambahkann di dinding utara di sebelah altar. Walau begitu, bangunan masjid masih terlihat jelas, seperti di interior bangunan yang memperlihatkan arsitek klasik khas bangsa Moor. Mulai dari lengkungan pada langit-langit dan lima tiang pondasi besar di ruang tengah.

Bangunan masjid ini kini dinyatakan sebagai Monumen Nasional di tahun 1931. Selanjutnya direnovasi antara tahun 1970 dan 1973 oleh Felix Hernandez, Rodriquez Cano, dan Alfonso Jimenez. Anda bisa mengunjunginya karena terbuka untuk umum setiap hari dan tidak dipungut biaya sepeser pun. Serunya lagi, Masjid Almonaster la Real ini menjadi pusat dari Jornadas de Cultura Islamica yang diadakan pada bulan Oktober.

Leave a Comment