×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 1112

Menengok Masjid Kramat Berusia 300 Tahun di Kampung Arab Bogor

Muslimahdaily - Kota yang berjuluk sejuta angkot terasa panas di bawah sengatan sang mentari mengalahkan sejuknya angin kaki pegunungan Salak. Di tengah hiruk pikuknya perkotaan Bogor, terselip sebuah kawasan yang ramai dengan kegiatan ruhani.

Sebuah komplek dengan ciri khas bangunan masjid berkubah hijau, terlihat beberapa pengunjung menunggu adzan dzuhur sembari beristirahat dan berteduh di teras masjid. Terlihat beberapa pedagang menjajakan dagangannya sambil mengharapkan kedatangan sang pembeli. Ya, itulah kawasan komplek Masjid An-Nur Bogor.

Berlokasi di Jalan Lolongok Kelurahan Empang Bogor Selatan, Masjid ini memiliki nilai keistimewaan tersendiri. Dibangun sejak 300 tahun yang lalu, tidak membuat bangunan Masjid An-Nur Bogor terlihat tua dan tidak terawat. Bukan hanya orangtua dan dewasa saja yang berkunjung, anak-anak dan siswa sekolah juga turut meramaikan komplek masjid satu ini untuk sekedar bermain atau membeli jajanan.

Lebih dikenal dengan sebutan Masjid Keramat Empang Bogor, masjid ini tidak hanya dikunjungi untuk melaksanakan shalat lima waktu, kegiatan pengajian bersama juga membuat kawasan ini sangat ramai pada hari Kamis dan Minggu. Mulai dari kendaraan beroda dua dan empat hingga Bus Pariwisata turut menjadi peramai kawasan ini.

Dibangun oleh Al-Habib Abdullah bin Mukhsin Al-Athas, seorang Habib sekaligus waliyullah yang lahir pada hari Selasa 20 Jumadil Awal 1275 Hijriah, kawasan komplek ini juga memiliki sebuah bangunan yang istimewa. Yaitu bangunan yang terdapat makam sang Habib rahimahullah beserta anak-anaknya.

Bukan hanya makam saja, pengunjung juga bisa mengunjungi rumah peninggalan sang Habib yang saat ini ditinggali oleh khalifah masjid yakni Habib Abdullah bin Zen Al-Athas. Meskipun sulit untuk bertemu dan berbincang dengan sang Khalifah secara langsung, namun atmosfer sang Khalifah bisa dirasakan dengan suasana rumah yang dihiasi dengan beberapa aksesoris khas Islam seperti foto-foto Habaib dan lainnya.

Melekat dengan kata Keramat, keluarga besar komplek ini juga memiliki kisah istimewa sendiri. Sebagaimana dengan yang disampaikan oleh Ibu Neneng Solihat seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan bahwa ia pernah mengalami kejadian dimana beberapa mahasiswa yang saat itu berkunjung ke kediaman Habib Abdullah bin Zen Al-Athas berfoto bersama dengan sang Khalifah.

Namun saat dilihat di kamera handphone tersebut tidak tampak sosok sang khalifah di dalam kamera, bahkan cangkir yang digunakannya pun tidak ada di dalam frame kamera tersebut. Wallahu a’lam bisshawab.

Dan bukan hal yang asing atau mengherankan saat kamu berkunjung ke kawasan ini, kamu akan melihat banyaknya wanita yang menggunakan cadar dengan abaya hitam panjang. Dan juga akan banyak berseliweran wanita dan pria berhidung mancung sebagaimana ciri khas masyarakat Timur Tengah.

Suasana Timur Tengah di kawasan ini juga dilengkapi dengan banyaknya souvenir khas seperti tasbih, parfum non alkohol, ataupun poster-poster Habaib rahimakumullah yang banyak dibeli sebagai bingkisan tangan para pengunjung.

Last modified on Minggu, 19 Agustus 2018 11:43

Leave a Comment