Ini Dia Doa yang Sering Dipanjatkan Rasulullah

Illustrasi Illustrasi

Muslimahdaily - Sedikitnya ada dua doa yang sering dipanjatkan Rasulullah. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam sering kali melantunkannya siang dan malam. Bahkan acap kali waktu berdoa, Rasulullah selalu menambah doa tersebut. Apa saja dua doa yang sering dilantunkan sang manusia terbaik utusan Allah? Berikut rinciannya.

1. Doa Kebaikan Dunia dan Akhirat

Shahabat Rasulullah, Anas bin Malik mengabarkan bahwa Rasulullah sangat memperhatikan doa kebaikan dunia dan akhirat. Inilah doa yang sering Rasulullah panjatkan. Anas berkata, “Doa Nabi yang paling sering diucapkan ialah: Rabbana aatina fid-dunya hasanah, wafi-l aakhirati hasanah, waqinaa adab-an-naar (Ya Allah, Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka).” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Doa tersebut juga pernah dianjurkan Rasulullah untuk dibaca seorang yang sakit. Dikisahkan bahwa suatu hari Rasulullah menjenguk seorang yang sakit parah dan sangat mengenaskan. Rasulullah lalu menanyakan mengapa pria tersebut ditimpa penyakit yang parah.

“Apakah engkau sebelumnya pernah berdoa atau meminta sesuatu pada Allah?” tanya Rasulullah. Pria itu pun menjawab, “Ya. sebelumnya aku pernah berkata, ‘Ya Allah, hukuman yang akan Engkau timpakan padaku di akhirat, segerakanlah atas diriku di dunia ini.”

Rasulullah pun bersabda, “Subhanallah, engkau tak akan sanggup memikulnya. Mengapa engkau tidak berdoa; Rabbana aatina fid-dunya hasanah, wafi-l aakhirati hasanah, waqinaa adab-an-naar (Ya Allah, Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka).” (HR. Muslim).

Makna doa di atas sangatlah luas. Kebaikan yang dipanjatkan dalam doa tersebut mencakup segala kebaikan dunia dan akhirat. Di dunia ini, maka kebaikan tersebut berupa kesehatan, rezeki lapang, jodoh shalih/shalihah, anak yang berbakti, rumah yang nyaman, ketentraman hidup, dan lain sebagainya dari segala kenikmatan dunia.

Pun dengan kebaikan di akhirat mencakup segala kenikmatan pada hari akhir. Tak hanya mengharap surga, namun juga segala yang terjadi di akhirat kelak, dari kemudahan melalui hisab, jembatan sirat, dan segala proses menuju surga.
Adapun akhir doa ditutup dengan meminta perlindungan dari neraka. Maknanya, memohon kepada Allah agar diberi kemudahan untuk menjauhi penyebab masuk ke dalam neraka, baik untuk menjauhi larangan-Nya maupun menjauhi segala dosa.

2. Doa Keteguhan Hati

Rasulullah juga sering kali membaca doa agar dianugerahi keistiqamahan di atas agama-Nya. Hal ini diriwayatkan oleh Ummul Mukminin, Ummu Salamah. Suatu hari Ummu Salamah ditanya, “Wahai Ummul Mukminin, doa apa yang sering dipanjatkan Rasulullah saat berada di sisimu?”

Ummu Salamah pun menjawab, “Rasulullah sering membaca; Yaa muqalliba-l quluub, tsabit qalbii ‘alaa dinika (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”

Ummu Salamah pernah bertanya pada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau lebih sering berdoa Yaa muqalliba-l quluub, tsabit qalbii ‘alaa dinika (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)?”

Rasulullah pun menjawab, “Wahai Ummu Salamah, hati manusia itu selalu berada di antara jari jemari Allah. Barang siapa yang Allah kehendaki, maka Dia akan memberikan keteguhan iman. Namun Allah pun bisa menyesatkan siapa saja yang Ia kehendaki.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Itulah dua doa yang sering kali dibaca Rasulullah, yakni doa keselamatan dunia dan akhirat, serta doa meminta keistiqamahan di atas agama. Padahal beliau adalah orang yang telah dijamin Allah keselamatannya, telah pasti masuk surga, dan diharamkan baginya neraka. Namun nabiyullah terus saja berkali-kali dalam sehari melantunkan doa agar selamat di dunia dan akhirat serta dijaga dari azab neraka.

Pun dalam keistiqamahan. Rasulullah merupakan orang yang paling kuat keimanannya dan paling bersih hatinya. Namun beliau tetap saja dan terus menerus memanjatkan doa meminta kekokohan hati agar tetap istiqamah di jalan Allah. Lalu, bagaimana dengan kita, umat beliau yang tak tahu akan masuk surga atau neraka, lagi memiliki hati yang mudah goyah pada dunia.

Last modified on Sabtu, 05 Oktober 2019 03:53

Leave a Comment