Efek Buruk Insomnia dan Cara Tepat Mengatasinya

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Insomnia atau susah tidur adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak bisa mempertahankan kualitas maupun kuantitas tidurnya dalam jangka waktu tertentu. Insomnia dapat terjadi pada anak-anak, orang dewasa, maupun lansia. Namun pengidap utama insomnia adalah orang dewasa yang memiliki tingkatan stress tinggi dan pola hidup yang tidak teratur.

Dilihat dari jenisnya, insomnia dikategorikan menjadi tiga, diantaranya insomnia inisial (insomnia terjadi ketika memulai tidur), insomnia intermitten (insomnia yang terjadi pada seseorang yang sering terbangun ketika tidur), dan insomnia terminal (terjadi pada seseorang yang bangun terlalu awal dan kesulitan mendapatkan tidurnya kembali).

Penyebab Insomnia

Berdasarkan penyebabnya, insomnia dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan penyebab psikologis dan penyebab medis. Jika penyebabnya adalah psikologis, maka harus di tangani oleh seorang psikiater, sedangkan jika penyebabnya berupa medis, maka menjadi ranah dokter medis.

1.Stress, gangguan emosi negatif pada seseorang yang biasanya timbul akibat merasa kewalahan terhadap suatu masalah traumatis atau beban yang kian lama menekan dan melampaui batas kesanggupan seseorang. Ia akan mudah cemas, lelah pikiran, dan gugup sehingga mengakibatkan tidur tidak tenang.

2.Depresi, penurunan mood seseorang terhadap minat akan sesuatu yang ia sukai. Merasa putus asa, perasaan sedih dan bersalah, hingga menarik diri dari lingkungan.

3.Kelainan kronis, penyakit yang diderita seseorang terkadang menyebabkan susah tidur, seperti menderita diabetes, apnea, sakit ginjal dan masih banyak penyakit kronis lainnya.

4.Pengaruh obat-obatan, seseorang yang sedang menjalani pengobatan terhadap suatu penyakit yang ia derita terkadang mengacaukan susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan efek samping susah tidur dan justru menggali lubang untuk menampung penyakit yang lain.

5.Pola makan yang buruk dapat mengakibatkan insomnia. Seperti melewatkan makan malam, atau makan menjelang jam tidur.

6.Konsumsi kafein, nikotin, dan alkohol berlebihan memiliki pengaruh besar terhadap pola tidur seseorang. Karena kandungan stimulannya menyebabkan seseorang terjaga lebih lama.

7.Olahraga juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Karena kurang olahraga dapat membuat kesehatan seseorang menurun yang berakibat pada insomnia.

8.Kebiasaan bekerja pada malam hari, seseorang yang memiliki jadwal kerja tidak teratur mengharuskannya beradapatasi terhadap pola tidur baru, siang jadi malam dan malam jadi siang.

9.Pada wanita, insomnia bisa saja terjadi karena perubahan hormon progesteron yang menurun ketika menstruasi. Menurut ahli kesehatan, perubahan hormon ini terjadi ketika wanita berada dalam masa menstruasi, hamil muda, dan memasuki siklus menopause.

Bahaya insomnia

Insomnia tidak termasuk dalam daftar penyakit, melainkan syndrome. Syndrome insomnia jangan dipandang sebelah mata, sebab bahaya ada di depan mata. Kurang tidur selama 5-7 jam dalam sehari dapat meningkatkan resiko kematian.

Kurang tidur juga mengakibatkan obesitas. Rasa lapar yang berlebihan yang membuat seseorang tidak bisa tidur dapat memicu keinginan untuk makan pada malam hari. Selain obesitas, kurang tidur dapat membuat seseorang menjadi pelupa dan kurang konsentrasi, karena kinerja otak akan berkurang ketika tidak beristirahat dengan cukup.

Kesehatan kulit menjadi terganggu, hal ini bisa diamati dari seseorang yang kurang tidur pasti terdapat lingkaran berwarna hitam disekitar matanya yang mengeriput karena kelelahan. Karena tidak cukup tidur, tubuh akan melepaskan kortisol berlebih. Kortisol tersebut dapat memecah kolagen kulit sehingga kulit tampak kusam dan tidak elastis.

Selain bahaya di atas, kurang tidur dapat mengakibatkan depresi. Dan depresi dapat membuat seseorang sulit tidur. Hubungan depresi dan insomnia ini seperti singularitas, kepala reptil yang mengejar ekornya. Mengatasinya adalah dengan memutus mata rantainya.

Cara mengatasi

Setelah mengetahui penyebab insomnia di atas, maka yang diperlukan untuk mencegah atau mengobati syndrome insomnia adalah dengan “tidak melakukan” aktivitas yang menjadi penyebab insomnia secara bertahap. Konsultasi pada psikiater atau dokter sangat disarankan apabila insomnia terus mengganggu, terutama pada wanita.

Leave a Comment