Waspadai Fenomena BLAST Pada Anak Anda

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Perkembangan zaman menyebabkan perubahan masalah yang dihadapi oleh anak-anak yang tumbuh pada era ini.  Fenomena-fenomena seperti pemerkosaan anak di bawah umur, kekerasan fisik atau bullying, pornografi, LGBT, hingga penggunaan narkoba. Fenomena-fenomena ini dianggap dipicu oleh BLAST (Bored, Lonely, Angry, Stress, Tired), istilah yang belakangan ini sering digunakan oleh Organisasi SEMAI 2045, Selamatkan Generasi Emas Indonesia, dalam kampanyenya. 

Apa itu BLAST? 

Bored, bosan dengan rutinitas atau kegiatan sehari-hari,

Lonely, kesepian karena kuantitas dan kualitas hubungan orangtua dengan anak,

Angry & Afraid, marah akan situasi yang berakar dari ketidakpuasan serta takut bercerita kepada orangtua,

Stress, yaitu tertekan karena situasi yang dihadapi, 

Tired, lelah akibat segala permasalahan yang dihadapi. 

Perasaan-perasaan tersebut sangatlah mungkin dapat dirasakan oleh setiap anak yang tidak memilki hubungan yang baik dengan orangtuanya. Anak-anak yang tumbuh dengan kurangnya dukungan sosial, emosional, spiritual maupun moral. 

Faktor-faktor penyebab munculnya anak-anak dengan fenomena ini, selain absennya sosok ayah dan orangtua yang bekerja dari pagi hingga malam hari, adalah kurangnya keterlibatan orangtua di dalam proses pendidikan di dalam keluarga. Pola pikir yang salah yang memandang bahwa pendidikan anak sepenuhnya diserahkan pada pihak sekolah menjadi faktor utama yang memicu fenomena ini. Anak seringkali merasa terabaikan dan dibiarkan memilih pergaulannya sendiri dan tak jarang mereka memilih pergaulan yang salah sehingga berujung pada hal-hal yang negatif. 

Masalah-masalah seputar pergaulan anak dan remaja yang marak terjadi pada generasi yang seringkali disebut generasi digital, mereka yang hidup di zaman teknologi canggih. Namun, tampaknya  perkembangan pesat pada teknologi tidak diseimbangi dengan skill parenting yang memadai. 

Lalu, bagaimanakah sikap orangtua dalam menghadapi fenomena ini? 

Andi Santoso pada laman ributrukun.com menyebutkan beberapa tips yang dapat Anda lakukan.

1. Sediakan waktu untuk percakapan yang berkualitas tiap harinya,

2. Tanyakan perasaan anak dan coba pahami perasaannya akan permasalahan yang dihadapi,

3. Ajarkan anak mengekspresikan emosi marah atau kecewa yang wajar, dan

4. Jadilah model panutan yang dapat dicontoh oleh anak.

Seperti yang telah diungkap sebelumnya, faktor pemicu dari timbulnya kenakalan dalam pergaulan remaja adalah adanya anak-anak yang merasakan fenomena BLAST ini, fenomena yang dapat anda hindari dengan memberikan waktu yang berkualitas untuk Anda dengan buah hati Anda. 

Last modified on Senin, 22 Mei 2017 14:17

Leave a Comment