Cara Asyik Rajin Membaca Bersama Komunitas Pecandu Buku

Muslimahdaily - Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Selain itu menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya, dari 1000 orang Indonesia cuma 1 orang yang rajin membaca. 

Sungguh melihat data tersebut sangat memperhatinkan, maka dapat disimpulkan bahwa minat membaca orang Indonesia masih sangat rendah. Fenomena tersebut membuat para anak muda yang bergabung dikomunitas pecandu buku bergerak memberikan kontribusi dalam minat membaca.

“Berangkat dari keprihatinan atas semakin menurunnya minta membaca dan menyelesaikan satu bacaan buku, maka para pendiri pun mencoba upaya untuk menyebarkan virus membaca.” Ungkap Nicak, salah satu anggota Pecandu Buku chapter Jakarta ini kepada Muslimahdaily.com.

Komunitas pecandu buku sendiri merupakan komunitas yang bergerak di bidang literasi yang bertujuan menyebarkan virus membaca. Tak hanya itu para anggota juga sering membuat ulasan buku yang telah dibaca kemudian mengunggahnya di media sosial Instagram.

Komunitas pecandu buku sudah berdiri dua tahun silam tepatnya sejak Juni 2015. Pendirinya adalah Fiersa Besari dan Aw Angesti. Dalam dua tahun ini komunitas pecandu buku sudah menjaring anggota mencapai 500 di seluruh Indonesia.

Komunitas ini tak hanya aktif dengan beragam kegiatan yang dilakukan secara online, komunitas Pecandu buku juga rutin dalam kegiatan offline untuk mempererat anggota

“Kita juga sering membuka lapak Perpustakaan Jalanan di tempat-tempat publik, seperti contohnya di Jakarta, yaitu di Taman Suropati. Setiap hari Minggu dan tanggal merah lainnya.

Apakah hanya membahas buku saja? Tidak. Pada beberapa kesempatan kami melakukan donasi buku juga ke sekolah alternatif anak jalanan, pun kami sudah dua kali melakukan kemah (dan tetap membahas buku). Yang jelas, kegiatan kami tidak hanya membaca buku, namun juga mengaitkan kegiatan lainnya dengan buku,” Ungkapnya.

Banyak hal yang didapatkan para anggota setelah bergabung dikomunitas yang positif ini. Selain mendapatkan banyak teman baru, tetapi juga mendapatkan banyak refrensi bagi pecinta buku.

“Tidak hanya sekadar teman satu komunitas, tetapi juga dapat berbagi banyak kisah dan rasa. Selain itu, pastinya saya juga mendapatkan banyak referensi buku dari Kawan-kawan KPB. Kaya ada pengalaman unik, mungkin ini juga bisa sekaligus mengharukan. Saat awal saya masuk ke KPB, sekitar November 2015, ada satu sesi Kontemplasi. Sesi tersebut adalah saat di mana satu anggota grup memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan hati, dan kehidupan. Dan anggota lainnya diharap untuk menjawabnya dengan securhat mungkin. Sesi ini adalah sesi kesukaan saya. Selain saya bisa curhat sepuasnya, saya juga bisa mengetahui kisah dan rasa dari anggota lain. Sesi ini membuat kami mengenal satu sama lain dengan lebih baik. Saling membaca jawaban satu sama lain. Tidak jarang, kami pun membaca dan menjawab sambil menangis. Hahaha,” Terangnya.

Ada harapan besar yang digenggam komunitas pecandu buku untuk mendedikasikan kepada para remaja dan kaum muda untuk selalu semangat menyebarkan virus dalam membaca dan mengulasnya . Selain itu, komunitas pecandu buku juga akan berupaya membuka lahan perpustakaan jalanan dan mengirimkan buku ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Jika tertarik dengan komunitas pecandu buku, kamu bisa cek di Twitter @pecandu_buku, Facebook Pecandu Buku, dan Instagram @pecandubuku ya!

Leave a Comment