Gina Najjah, Dari Nol Hingga Jadi Duta Pengelola PAUD Terlatih Kota Serang

Gina Najjah, saat menerima penghargaan Gina Najjah, saat menerima penghargaan ( Foto : Istimewa )

Muslimahdaily - Tidak mudah untuk mengabdikan diri agar bisa menjadi manfaat untuk orang lain. Bagi wanita yang satu ini, bermanfaat bisa dimulai dari lingkungan terdekat.

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya."

Adalah Gina Najjah, wanita 26 tahun yang kini mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Serang, Banten, kota kelahirannya. Lulusan S2 Linguistik Universitas Indonesia ini tak pernah malu untuk memulai semuanya dari nol.

Setelah menikah dan memiliki 2 orang anak, Gina kembali ke kampung halamannya di Serang. Ia prihatin melihat banyak anak di wilayahnya yang tak bisa mengenyam pendidikan yang maju seperti di perkotaan. Dengan niat yang diamini orang tua dan suaminya, ia pun berhasil menghidupkan sebuah PAUD milik sebuah yayasan masyarakat muslim.

Berawal dari bangunan kelas yang terbengkalai selama 2 tahun, PAUD yang ia kelola resmi dibuka untuk pertama kalinya pada tahun 2014. Gina langsung mendapat 68 murid hanya dengan ajakan melalui door to door ke semua warga. Seiring berjalannya waktu, PAUD ini pun melakukan pembenahan dan renovasi bangunan dengan dana yang terkumpul dari para wali murid.

Sambutan positif membuat Gina semakin bersemangat. Ia sadar akan resiko yang ia hadapi ke depannya. Benar saja, kerikil-kerikil tajam terhampar di jalannya. Mulai dari masalah teknis sampai masalah finansial.

Lewat berbagai forum yang ia ikuti, Gina miris mengetahui banyak guru PAUD yang diupah sangat rendah, 50 ribu per bulan bahkan ada yang seribu rupiah per hari. Padahal, pekerjaan mereka adalah pekerjaan yang sulit, lebih sulit dari mengajar murid di level pendidikan lanjut.
Gina tak ingin hal tersebut terjadi pada guru-guru di PAUD yang dikelolanya. Ia bahkan harus menjual mas kawin demi bisa memberi upah yang layak untuk mereka yang telah banyak membantu dan mengabdikan diri untuk anak-anak didiknya.

Cara kreatif selalu dilakukan wanita yang pernah mengenyam pendidikan S1 Sastra Arab UI ini. Salah satunya, ia sedang menggarap album kumpulan lagu doa harian anak.

"Semua doa harian dibuat dalam bentuk lagu, jadi lebih fun untuk anak-anak. Kami sudah mendapatkan hak paten untuk lagu-lagu yang kami buat. Insya Allah segera rilis DVD-nya," ungkap Gina.

Untuk kegiatan harian PAUD, ia selalu menggelar rapat bersama para guru selepas mengajar untuk menciptakan permainan baru keesokan harinya.

Proses yang sangat dinikmatinya itu pun berbuah manis. Di tahun 2015, Gina berhasil menyabet juara III pada ajang Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Pendidikan Non Formal (PTK PNF) Tingkat Provinsi Banten dan juara 2 di Jejaring Kemitraan Paud. Tahun ini, ia bahkan dinobatkan sebagai Duta Pengelola Paud Terlatih Kota Serang dan mewakili Serang ke tingkat nasional di ajang yang sama, Apresiasi PTK PNF - Dikmas yang akan digelar di Palu, Sulawesi Tengah Mei 2016 mendatang.

Tak hanya itu, ia juga mendapat amanah sebagai direktur BUBU Foundation yang membawahi The BUBU Institute (tim ahli seputar laktasi, MPASI, dan segala hal tentang ibu dan anak), Dapur Sehat BUBU (catering sehat), Taman Baca ROSA (taman baca anak dan remaja), Rumah Kreasi BUBU yang saat ini sedang menggarap APE untuk anak PAUD/TK dengan menggiatkan masyarakat menengah kebawah secara ekonomi sebagai tim produksi.

Berperan sebagai istri, ibu, sekaligus pengelola PAUD membuat Gina belajar terus bagaimana cara membagi waktunya. Sebisa mungkin ia mengajak Rama dan Nayya, putra putrinya, dalam segala kegiatan yang ia lakukan. Gina selalu berdiskusi dengan suaminya agar selalu mendapat ridho dan kemudahan di jalannya.

Kepada MuslimahDaily, Gina mengaku sangat senang bisa terjun di dunia pendidikan anak. Wanita yang bercita-cita memiliki pesantren sendiri ini mendapat banyak pengalaman yang berharga lewat kegiatan yang ia jalani. Disayangi wali murid, berbaur dengan masyarakat, dan bisa berguna bagi orang lain adalah rasa yang tak pernah bisa dibayar berapapun harganya.

Leave a Comment