Ibu Negara Turki Tak Kuasa Lihat Duka Muslim Rohingya

Emine Erdogan mengunjugi kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh Emine Erdogan mengunjugi kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh ( Foto : aa.com.tr )

Muslimahdaily - Tragedi yang menimpa muslim Rohingya, menggerakkan hati ibu negara Turki, Emine Erdogan untuk membantu para pengungsi etnis tersebut di kamp Kutopalong, Bangladesh, yang terletak di dekat perbatasan Myanmar pada Kamis lalu. Pada hari Selasa, Myanmar mengizinkan Badan Koordinasi dan Bantuan Turki untuk membantu masyarakat Rohingnya dengan memberikan 1.000 ton bantuan.

Emine Erdogan terlihat seperti menahan tangis ketika ia menyaksikan mayarakat Rohingnya begitu bahagia dan bersyukur atas kedatangannya. Ia begitu sedih melihat penderitaan orang-orang tak bersalah ini. “Penjahat seharusnya dihukum,” katanya.

Kehadiran istri Presiden Turki ini pun disambut haru oleh masyarakat Rohingya. “Sebagai manusia, tidak mungkin kita tidak tersentuh dengan peristiwa ini,” lanjut Emine saat memberikan boks bantuan kepada para pengungsi di kamp. Ia berharap agar dunia turut membantu muslim Rohingya melalui bantuan kemanusiaan maupun politik.

Menurut PBB, sejak tanggal 25 Agustus 2017 terdapat 164 ribu orang pengungsi yang melewati perbatasan saat petugas keamanan Myanmar melawan militan Rohingya. Dilansir dari media online Turki, Anadolu Agency, mereka mengaku, tindakan keras yang dilakukan oleh militan Myanmar ini untuk menutupi tindakan kejam para Budhist dan militer terhadap masyarakat Rohingya seperti penjarahan, pembunuhan, dan pembakaran desa.

Melihat penderitaan masyarakat Rohingya, istri dari Recep Tayyip Erdogan tak ingin serangan semacam ini juga terjadi di negara-negara lainnya. Emine Erdogan bersama anak laki-lakinya, Bilal, dan Menteri Luar Negeri, Mevlut Cavusoglu mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk menghentikan tindakan kejam yang menimpa masyarakat Rohingya.

“Kami ingin menunjukkan situasi di sini kepada dunia dan berupaya untuk menghentikannya. Kami juga akan mengadakan pertemuan di Astana dengan orang-orang Islam di dunia dan akan mengadakan pertemuan lainnya di New York. Semoga, kami menemukan solusi yang tepat atas peristiwa yang terjadi di Arakan (Rakhine) ini,” ujar Mevlut Cavusoglu. Dikabarkan pula, bahwa Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan akan berjanji memperbaiki keadaan Rohingya di Majelis Umum PBB pada 19 September mendatang.

Terdapat 400 ribu pengungsi yang sudah berada di Bangladesh dan bertambah semenjak adanya serangan militan Myanmar terhadap Rohingya.

PBB telah mengklaim, masyarakat Rohingya telah menderita dan hidup bersama rasa takut sejak kekerasan komunal pada tahun 2012 yang pada saat itu memakan begitu banyak korban. Pada bulan Oktober lalu, terjadi serangan susulan di distrik Maungdaw Rakhine. Serangan tersebut terjadi selama 5 bulan dan mendapati sekitar 400 korban jiwa. PBB juga mendokumentasikan tindakan kejam yang dilakukan oleh militan Myanmar seperti pembunuhan anak kecil hingga bayi, dan pemukulan brutal.

Penyidik PBB mengatakan bahwa pelanggaran hak asasi manusia ini mengindikasikan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Leave a Comment