Ragam Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Pulau Jawa

Nabi Muhammad S.A.W Nabi Muhammad S.A.W (Foto : http://en.bdtodays.com)

Muslimahdaily - Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang biasa kita sebut dengan Maulid Nabi Muhammad SAW bertepatan pada tanggal 12 Rabiul Awal. Pada umumnya, Maulid Nabi diperingati dengan berbagai kegiatan, mulai dari pengajian di masjid, ragam perlombaan seperti tahfidz Qur'an, lomba adzan, tilawatil Qur'an, dan ragam kegiatan islami lainnya.

Beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi unik yang secara turun temurun dilakukan, di antaranya di Pulau Jawa. Berikut beberapa daerah di pulau Jawa dengan tradisi maulidnya.

1. Panjang Mulud - Serang

Panjang Mulud biasa diadakan oleh masyarakat Serang, Banten dalam rangka peringatan Maulid Nabi SAW. Ini adalah tradisi mengarak berbagai jenis makanan, sembako, pakaian, dan uang dalam kendaraan yang telah dihias dengan kertas hiasan berwarna-warni.

2. Panjang Jimat - Cirebon

Ritual tradisional Panjang Jimat rutin dan turun temurun dilaksanakan di 3 keraton Cirebon dan makam Sunan Gunung Jati seriap malam 12 Rabiul Awal.

Sebutan Panjang Jimat sendiri berasal dari dua kata yaitu panjang yang artinya lestari dan jimat yang berarti pusaka. Jadi, Panjang Jimat berarti upaya untuk melestarikan pusaka paling berharga milik umat Islam selaku umat Nabi Muhammad Saw, yaitu dua kalimat syahadat.

Pada puncak malam 12 Rabiul Awal diadakan ritual seremonial Panjang Jimat dengan mengarak berbagai macam barang yang sarat akan makna filosofis. Antara lain ada orang yang mengarak nasi tujuh rupa atau nasi jimat dari Bangsal Jinem yang merupakan tempat sultan bertahta, dibawa ke masjid atau mushala keraton.

3. Grebeg Maulud - Jogjakarta

Grebeg Maulud menjadi acara puncak dari serangkaian acara Sekaten, yang digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 5 hingga tanggal 12 Maulud atau Rabiul Awal.

Acara ini ditandai dengan iring-iringan Gunungan yang diarak dari dalam Keraton menuju Masjid Gedhe untuk didoakan. Setelah itu gunungan tersebut diperebutkan oleh masyarakat yang hadir dalam rangka ngalap berkah.

Dalam arak-arakan ini ditampilkan pula parade prajurit Kraton Yogjakarta dalam pakaian dan formasi yang lengkap. Acara Sekaten dan Grebeg Maulud menjadi agenda tetap kota Yogjakarta yang sangat diminati baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

4. Keresen - Mojokerto

Tradisi yang tidak kalah unik adalah Keresen, yaitu merebut berbagai hasil bumi dan pakaian yang digantung pada pohon keres. Tradisi ini dilakukan oleh sejumlah warga di Dusun Mengelo, Mojokerto, Jawa Timur. Berbagai hadiah tersebut melambangkan bahwa semua pohon di muka bumi sedang berbuah menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.

5. Muludhen - Madura

Tradisi muludhen digelar oleh warga di Pulau Madura, Jawa Timur saat merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam acara itu biasanya diisi dengan pembacaan barzanji (riwayat hidup Nabi) dan sedikit selingan ceramah keagamaan yang menceritakan kebaikan Sang Nabi semasa hidupnya untuk dijadikan sebagai tuntunan hidup.

Saat Maulid Agung, para perempuan biasanya datang ke masjid atau musala dengan membawa talam yang di atasnya berisi tumpeng. Di sekeliling tumpeng tersebut dipenuhi beragam buah yang ditusuk dengan lidi dan dilekatkan kepada tumpeng. Buah-buah itu misalnya salak, apel, anggur, rambutan, jeruk, dan lainnya.

Last modified on Kamis, 14 Desember 2017 06:37

Leave a Comment