×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 1113

Bebas dari Penjara, Ini 10 Fakta Ahed Tamimi, Remaja Palestina yang Menampar Tentara Israel

Ahed Tamimi (Kanan) Ahed Tamimi (Kanan)

Muslimahdaily - Sebuah kabar gembira baru saja dirasakan warga Palestina. Remaja yang menjadi icon perlawanan Israel, Ahed Tamimi, akhirnya dibebaskan setelah delapan bulan mendekam di penjara. Gadis berusia 17 tahun itu ditangkap karena menampar dan menendang tentara zionis Yahudi dengan berani.

Deraian air mata mewarnai momen pembebasan Ahed. Ia terharu karena warga Palestina menanti pembebasannya di luar tahanan. Dengan lantang, Ahed pun berinisiatif melakukan orasi. “Kami akan terus melanjutkan perlawanan untuk kebebasan warga Palestina!” serunya.

Seperti apa sosok gadis Palestina pemberani tersebut? Berikut 10 fakta tentang Ahed Tamimi yang tengah menjadi sorotan dunia dan menjadi penyulut api semangat warga Palestina.

1. Berawal dari videonya yang viral

Nama Ahed Tamimi dikenal dunia ketika videonya viral di dunia maya. Dalam video tersebut, Tamimi melawan dua orang tentara Israel yang ada di dekat pintu masuk rumahnya. Tanpa takut, ia mengusir tentara-tentara tersebut, lalu mendorong dan menendang keduanya. Bahkan ia sempat menampar wajah salah seorang tentara zionis Israel itu.

Dalam video tersebut, ia melawan bersama sepupunya, Noor (21 tahun). Keributan pun terjadi antara mereka dan tentara Israel. Kedua tentara baru pergi setelah ibu Ahed, Nariman Tamimi menengahi.

Dikabarkan BBC, aksi berani Ahed itu terekam oleh kamera ibunya. Video itu lantas diunggah dalam halaman Facebook sang ibu. Aksi tersebut terjadi pada Jum’at (15/12/2017) lalu. Tiga hari setelah konfrontasi terjadi, Selasa (19/12/2017) lewat tengah malam, Ahed ditangkap tentara Israel dan dijebloskan ke penjara.

2. Melawan karena membela sepupunya yang ditembak

Ada alasan dibalik keberanian Ahed memukul dua tentara Israel. Al Jazirah mengabarkan, gadis berambut pirang ikal itu bereaksi karena adik sepupunya, Mohammed Tamimi (15 tahun) ditembak wajahnya oleh tentara Israel dari jarak dekat. Meski ditembak menggunakan peluru karet, Mohammed terluka parah dan mengalami kritis. Selain Ahed, Mohammed juga ditangkap tentara Israel meski ia masih dalam masa pemulihan.

3. Ditangkap bersama ibu dan sepupunya

Selain Ahed, ibunda Ahed, Nariman dan sepupunya, Noor, juga ditangkap oleh tentara Israel. Nariman dituntut karena menyebarluaskan video Ahed melawan tentara Israel. Adapun Noor dituding ikut serta mengintimidasi tentara Israel.

4. Pernah 12 kali melawan tentara Israel

Aksi perlawanan Ahed yang viral itu bukanlah kali pertama. Saat persidangan, ia didakwa melakukan 12 kali perlawanan terhadap tentara Israel, baik dalam bentuk penyerangan, hasutan, mengganggu dan melempar batu. Menanggapinya, Ahed pun mengakuinya dengan berani meski ancaman penjara di depan mata. Ia bahkan mengakui perlawanannya itu bukanlah hal yang salah sebagaimana tuntutan jaksa zionis.

5. Viral sejak kecil

Sebetulnya, Nama Ahed Tamimi memang telah viral sejak tahun 2012 lalu. Saat itu, menyebar di dunia maya sebuah fotonya mengepalkan tinju di hadapan seorang tentara Israel. Ahed yang masih berusia 9 tahun itu kemudian menjadi sorotan dunia karena keberaniannya. Ia bahkan diundang Perdana Menteri Turki saat itu, Recep Tayyip Erdogan untuk menerima penghargaan.

Beberapa tahun kemudian, yakni di tahun 2015, foto Ahed kembali viral karena menggigit tangan seorang tentara Israel yang menangkap ibunya. Sosok Ahed pun makin dikenal ketika video menampar tentara Israel menjadi viral pada akhir tahun 2017 lalu.

6. Si rambut pirang yang terkenal

Rambut pirang Ahed juga sempat dipertanyakan pihak Israel. Mantan duta besar Israel untuk AS, Michael Oren menuding keluarga Tamimi telah mendandani Ahed dengan gaya Amerika. Ia bahkan menuduh Ahed mendapat bayaran untuk melakukan aksinya.

Menanggapinya, ayah Ahed, Bassem Tamimi pun menyangkalnya. Ia menuturkan, justru karena rambut pirang Ahed, dunia internasional memperhatikannya. Pasalnya, warga Palestina dikenal dunia sebagai seorang berkulit hitam.

“Propaganda Zionis selalu menggambarkan orang Palestina berkulit gelap, jelek, dan menyerang korban berambut pirang. Namun kali ini, dia (orang Palestina) yang pirang,” ujarnya kepada AFP.

7. Dari Keluarga Aktivis

Keluarga Ahed merupakan aktivis terkenal di kampung mereka, yakni kota tua Nabi Shaleh, Tepi Barat, Palestina. Bayak anggota keluarganya yang dipenjara karena melakukan perlawanan terhadap zionis Israel. Sang ayah, Bassem Tamimi bahkan seorang veteran aktivis. Pun dengan sang ibu, Nariman, yang selalu memacu semangat para ibu Palestina agar membiarkan anak-anak Palestina melawan zionis Yahudi.

“Sebagai orang tua saya ingin mengatakan, bahwa kita tidak perlu takut dengan apapun yang anak-anak kita lakukan untuk kebebasan Palestina. Kita harus terus mendukung generasi baru untuk melanjutkan perjuangan,” ujar Nariman, dilansir Republika.

Kakak Ahed, Waed Tamimi (21 tahun) juga seorang aktivis dan ditangkap tentara Israel pada bulan Mei lalu. Saat ini, Waed masih berada di balik jeruji siksa kaum Zionis Israel.

8. Desa Bani Saleh yang dijajah

Kampung Ahed, yakni kota tua Nabi Saleh, saat ini menjadi bagian okupasi paksa tentara Israel. Israel terus saja melakukan pembangunan di desa tersebut yang sebetulnya masuk wilayah Tepi Barat, Palestina. Okupasi paksa ini tak pernah diketahui masyarakat internasional kecuali setelah mencuatnya sosok Ahed Tamimi.

Selama delapan tahun, desa berpenduduk 600 jiwa itu terus saja didesak tentara Israel. Setiap pekan di hari Jum’at, warga Nabi Saleh pun melakukan demonstrasi karenannya. Tak jarang demonstrasi itu diwarnai aksi melempar batu ala warga Palestina melawan tentara bersenjata Israel. Ahed mulai turut serta dalam demonstrasi ketika usianya baru 9 tahun.

Dikabarkan Al Jazirah, pasca viralnya video Ahed, tentara Israel juga menyerang Nabi Saleh dan menangkap para penduduk yang melawan, baik pria, wanita, maupun anak di bawah umur. Dalam serangan tersebut, tewas seorang warga yang masih keluarga Ahed, Izz Al-Din Tamimi (21 tahun).

Namun pasca dikurungnya Ahed dalam penjara pula, membuat nama desa “Nabi Saleh” menglobal. Kondisi penjajahan Israel atas desa tersebut menjadi perhatian dunia. Kekejaman Israel atas warga Palestina makin terbongkar.

9. Menjadi icon perlawanan Israel

Keberanian Ahed begitu menginspirasi warga Palestina. Ia menjadi icon nasional tentang keberanian melawan Israel. Ia menjadi contoh sekaligus teladan untuk berani menghadapi para tentara zionis yang merebut tanah mereka.

Lukisan dan foto Ahed tersebar di jalan-jalan. Bahkan sebuah petisi online yang diorganisir ayah Ahed berhasil mengumpulkan 1,7 juta tanda tangan. Ahed benar-benar menjadi sosok pahlawan wanita yang menyulut semangat warga Palestina untuk mengusir penjajah Israel dari negeri suci mereka.

Ahed pula mendapat banyak julukan di antaranya “Joan of Arch modern”. Sosoknya dinilai seperti Joan of Arch, seorang gadis belia di era Perang Seratus Tahun yang dikenal berhasil menyulut semangat pasukan Perancis untuk merebut kembali wilayah mereka yang di jajah Inggris.

10. Dibuat Mural

Ahed pula memberi inspirasi pada seorang seniman jalanan asal Italia bernama Jorit Agoch. Wajah Ahed menjadi mural raksasa di tembok pembatas Israel-Palestina, dekat Kota Betlehem, Tepi Barat. Namun Jorit kemudian ditangkap oleh polisi Israel, sehari sebelum dibebaskannya Ahed dari penjara, Sabtu (28/7/2018). Ia kemudian dideportasi dan diberi waktu 72 jam untuk kembali ke negara asalnya.

Ahed Tamimi menjadi wajah baru perlawanan terhadap Israel. Ia berhasil memacu semangat warga Palestina untuk melawan penjajahan kejam zionis Israel. Terus berjuang Ahed!

Leave a Comment