×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 12341

Abu Zayd al-Balkhi, Psikiater Muslim di Abad ke-9

Abu Zayd al-Balkhi Abu Zayd al-Balkhi ( Foto : Tirto.id )

Muslimahdaily - Al-Balkhi merupakan seorang ilmuwan muslim abad ke-9 yang berasal dari Afghanistan. Ia lahir pada 894 masehi di Desa Persia Shamisitiyan, Provinsi Balkh.  

Semasa hidup, Abu Zayd al-Balkhi telah menulis lebih dari 60 buku dan manuskrip. Sayangnya, sebagian besar dokumen yang ia tulis ini telah hilang sejak ratusan abad silam. Dan di era modern ini, hanya Sekolah Balkhi yang masih bisa dilihat hingga sekarang.  

Rejeki Untuk Tubuh dan Jiwa (Sustenance for Bodies and Souls) / (Masalih al-Abdan wa al-Anfus)

Karya Abu Zayd al-Balkhi yang paling populer adalah sebuah tulisan berjudul Rejeki Untuk Tubuh dan Jiwa atau Sustenance for Bodies and Souls (Masalih al-Abdan wa al-Anfus).  

Dalam manuskrip yang monumental ini, Abu Zayd al-Balkhi mencoba menjelaskan tentang kesehatan fisik yang sangat berkaitan dengan kesehatan jiwa.  

Tulisannya tersebut kemudian sangat diminati oleh ilmuwan di seluruh dunia, terutama karena berhubungan dengan ilmu di bidang psikologi.  

Disebutkannya, jika jiwa jatuh sakit, maka tubuh juga tidak akan menemukan kebahagiaan dalam hidup. Bahkan, fisik pun lama – lama juga akan rapuh.  

Normalisasi Penyakit Psikologis dan Pencegahan Stres

Dalam ilmu psikologi saat ini, pasien diberikan pemahaman bahwa penyakit psikis adalah sebuah kelainan kejiwaan yang harus ditangani secara serius.  

Pasalnya, di beberapa negara ada yang menganggap kelainan jiwa yang melanda anggota keluarga mereka merupakan hal yang memalukan dan dianggap sebagai “kutukan”.

Dalam tulisannya, Abu Zayd al-Balkhi sejak abad ke-9 silam sudah mengatakan dengan tegas bahwa penyakit psikologis adalah sesuatu yang tidak seharusnya dijadikan stigma negatif atau hal yang memalukan.  

Hubungan antara pikiran dan jiwa

Selanjutnya, Abu Zayd al-Balkhi membuat hubungan antara apa yang diterima pikiran dan tubuh. Saat tubuh terasa sakit, maka bisa mencegah seseorang untuk melakukan tugas atau kegiatan dengan benar.  

Demikian pula saat pikiran sedang galau. Tubuh akan kehilangan kemampuan alami untuk menikmati kesenangan sehingga hidupnya tertekan atau terganggu jiwanya.  

Abu Zayd al-Balkhi juga mengakui realita tentang penyakit psikosomatis, yaitu mental yang sakit bisa menyebabkan penyakit tubuh.  

Di era modern, pernyataan Abu Zayd al-Balkhi kemudian diteliti lebih dalam dan ditunjukkan dalam pemaparan karya ilmiah para dokter dari Persia, seperti dr. Haly Abbas.

Solusi Kognitif dan Terapi Kognitif

Untuk mengatasi berbagai kelainan kejiwaan dan penyakit mental. Abu Zayd al-Balkhi sejak satu milenium lampau sudah menganjurkan terapi berbicara sebagai langkah awal penanganan pasien.  

Pasien diberikan sugesti positif tertentu agar ia bisa mengubah perilakunya menjadi lebih baik. Abu Zayd al-Balkhi juga menyarankan agar diberikan terapi musik, berbicara secara lembut agar pasien merasa lebih tenang dan bahagia, serta berbagai kegiatan lain agar pasien merasa nyaman dan bersemangat.  

Kesimpulan

Tulisan karya Abu Zayd al-Balkhi tidak diragukan lagi merupakan karya ilmuwan sejak satu milenium silam. Ia membuktikan dirinya adalah psikolog pertama di dunia dari kalangan cendekiawan muslim. Meskipun seorang muslim, Abu Zayd al-Balkhi tidak pernah memvonis penyakit kejiwaan pasiennya berasal dari setan, jin atau kutukan karma dosa tertentu. Sebaliknya, Abu Zayd al-Balkhi selalu mengaitkan kelainan jiwa tersebut dengan ilmiah dan dipadukan dengan cara – cara penanganan stres secara syariah.  

Ia menganjurkan agar pasien yang merasa jiwanya terganggu atau “kosong” agar terus diberi sugesti – sugesti positif dan lebih mendekatkan diri kepada Ilahi. 

Last modified on Senin, 08 Oktober 2018 05:51

Leave a Comment