Dunia Bertelolet dan Tangisan Para Putra Aleppo

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Dua momen booming di saat yang hamier bersamaan, tak berkaitan namun saling berkebalikan. Ketika Indonesia “bangga” karena membuat meme “om telolet om” yang menghebohkan dunia, di sisi dunia lain anak-anak menangis karena kehilangan orang tua, keluarga, teman dan tempat tinggal. Dalam sekejap, klakson bus mampu mengalihkan perhatian dunia dari kejahatan kemanusiaan di Aleppo.

“Om teloletom!” tiba-tiba menjadi viral dan diperbincangkan banyak orang di seluruh dunia. Meme yang berupa frasa singkat itu ternyata mampu mengalihkan segala isu hangat baik politik, bencana, termasuk genosida di Aleppo. Perhatian dunia pun berubah dan mulai melupakan bahwa di Suriah sana anak-anak menangis, mengungsi dan tewas mengenaskan.

Meme telolet bermula dari para anggota bus mania yang sering kali mengambil gambar ataupun video tentang bus di jalan-jalan utama khususnya pulau Jawa. Komunitas pecinta bus tersebut kemudian mendapat tanggapan dari sopir bus dengan membunyikan klakson yang bernada telolet.

Dari situ kemudian banyak pengguna medsos yang latah membuat video om telolet om. Mereka berdiri di jalanan sembari memegang kertas ataupun spanduk bertuliskan “Om telolet om”. Jika ada bus lewat dan sang sopir membunyikan klakson, mereka pun girang setengah mati. 

Tak hanya video, frasa “om telolet om” kemudian menjadi trending topik dunia di twitter selama beberapa hari sejak Rabu (21/12). Banyak DJ dunia yang turut mengglobalkan meme tersebut. Sebut saja DJ Zedd, DJ Snake, dan The Chainsmoker. 

Pengguna twitter dari luar negeri pun penasaran akan arti dibalik om telolet om hingga makin meluaslah meme tersebut. Belum lagi bertebarannya komen bertuliskan om telolet om di akun-akun tokoh ternama dunia dari artis, tim sepak bola, tokoh politik bahkan Presiden AS Barack Obama dan penggantinya, Donald Trump. Tak heran jika kemudian meme ini menjadi fenomena dunia.

Sementara banyak orang berbahagia dengan klakson telolet, mereka mulai melupakan tragedi mengenaskan di Aleppo. Padahal sebelumnya, isu Aleppo mendapat perhatian dunia dan tak sedikit dari mereka yang mengecam rezim atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi di kota terbesar Suriah tersebut. Penggalangan dana untuk para korban juga sempat berseliweran di timeIine medsos. Namun kini, kata Aleppo nyaris lenyap dan digantikan dengan euforia ala om telolet om.

Aleppo dikepung tentara Bashar Al Assad sejak bulan November silam dan mengalami puncaknya pada akhir tahun ini. Dibantu pasukan Rusia dan Iran, rezim Bashar pun berhasil mengambil alih kota yang dikuasai pihak oposisi tersebut. Perlu digaris bawahi, aksi rezim tersebut telah meluluh lantakkan kota Aleppo yang penuh sejarah. Menurut Observatory, serangan Aleppo tersebut pula telah memakan korban sedikitnya 235 warga sipil dengan 27 di antaranya anak-anak.

Genosida Aleppo ini merupakan buntut dari konflik Suriah yang telah berlangsung lebih dari lima tahun. Bermula dari pihak oposisi yang menginginkan revolusi atas rezim Presiden Suriah, Bashar Al Assad. Perang sipil pun terjadi. 

Dalam prosesnya, konflik dalam negeri tersebut dimanfaatkan banyak negara dunia yang berkepentingan atas Timur Tengah. Alhasil, perang tersebut melibatkan banyak negara dan menjadi perang agung antar negara adidaya; AS memihak oposisi, sementara Rusia memihak rezim. Pun negara lain seperti Turki dan Arab Saudi yang masuk dalam koalisi AS. Sementara Rusia berkoalisi dengan Iran dan mendapat dukungan dari China. Intervensi dari negara-negara Eropa pula turut serta dalam konflik ini.

Dilansir The Guardian, Pusat Penelitian Suriah menyebutkan bahwa konflik Suriah yang mencuat sejak tahun 2011 telah memakan korban tewas hingga 400 ribu jiwa. Angka tersebut belum termasuk 70 ribu jiwa yang meninggal saat mengungsi. Adapun korban luka lebih banyak lagi, yakni sekitar 1,9 juta jiwa. Sementara warga yang terlantar mencapai 6,3 juta jiwa. 

Tentu hal tersebut perlu menjadi perhatian besar dunia. Bantuan dana, bahkan sekedar doa sangat diharapkan warga Suriah atas muslimin dunia. Kita memang boleh saja berbahagia dengan telolet, namun jangan lupakan saudara seiman yang tengah meregang nyawa di Suriah. Hal ini mampu diwakili dengan meme yang sempat beredar di dunia maya, “Om Aleppo Om!”

Last modified on Kamis, 29 Desember 2016 19:15

Leave a Comment