×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 12341

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 12351

Keistimewaan Berbakti Senilai Ibadah Haji

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Membayangkan ibadah haji maka akan dihadapkan kesulitan tiga hal, yakni antrean yang panjang, biaya yang tinggi dan kebutuhan fisik yang prima. Meski tak mampu menggantikan, segala kesulitan itu ternyata setara dengan sebuah amalan yang nampaknya ringan, yakni birrul walidain.

Dikisahkan oleh sahabat Anas bin Malik, suatu hari ada seorang pria yang datang menemui Rasulullah. Ia amat sangat berkeinginan untuk turut serta berjihad ke medan perang. Namun pria itu tak mampu untuk melakukannya, baik secara materi maupun fisik.

Dengan sedih pria itu pun mengadukan keinginannya. Lalu Rasulullah bertanya kepada pria itu apakah orangtuanya, atau salah satu keduanya, bapak atau ibu, masih hidup ataukah sudah tiada. Pria itu pun berkata bahwa ibunya masih hidup.

Rasulullah kemudian bersabda kepada pria tersebut, “Bertakwalah kepada Allah dengan berbuat baik kepada ibumu. Jika engkau berbuat baik kepadanya, maka statusnya adalah berhaji, berumrah dan berjihad.” (HR. Ath Thabrani).

Subhanallah, birrul walidain setara dengan ibadah jihad, haji dan umrah. Seorang yang tak mampu berjihad, Rasulullah memberikannya opsi amalan lain yakni dengan berbakti pada orangtuanya. Pun dengan ibadah haji. Seorang yang tak mampu berhaji, ada amalan lain yang setara dengannya, yakni berbuat baik pada ibu dan bapak. Hal ini menunjukkan betapa amalan berbakti sangat agung di dalam Islam.

Banyak orang yang tak memiliki kemampuan untuk pergi ke tanah suci. Meski ibadah haji adalah salah satu rukun Islam, namun seorang yang tak memiliki kemampuan tentu akan sangat bersedih karena keterbatasannya. Maka perhatikanlah amalan birrul walidain. Amalan ini sering kali disepelekan, namun sebetulnya berpahala besar. Sungguh Allah maha pengasih, memberi kesempatan berbakti sebagaimana amalan ibadah haji.

Betapa banyak dalil yang menunjukkan perintah berbakti pada kedua orangtua. Beberapa ayat Al-Qur’an pula menunjukkannya dengan terang tentang perintah birrul walidain. Pun dalam hadits, Rasulullah berkali-kali mengingatkan keutamaan berbuat baik kepada orangtua.

Allah berfirman, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS. Al Isra’ : 24). Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda, “Ridha Allah tergantung pada ridha orangtua dan murka Allah tergantung pada murka orangtua.” (HR. Al Bukhari).

Sebagaimana pahalanya yang tinggi, birrul walidain juga disandingkan dengan ibadah bertauhid. Pengetahuan umum bahwa syirik adalah dosa yang terbesar dari semua dosa besar. Selain syirik, dosa besar apalagi yang diperingatkan Allah dan rasul-Nya? Ialah dosa karena durhaka kepada orangtua.

Sebagaimana hadits dari Al Harits Ats Tsaqafi, Rasulullah bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian mengenai dosa-dosa besar yang paling besar? Beliau bertanya sebanyak tiga kali. Para sahabat menjawab, Tentu wahai Rasulullah. Rasulullah kemudian bersabda, ‘Syirik kepada Allah dan durhaka kepada orang ua’.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Lihatlah, bagaimana Rasulullah menyebut dosa durhaka bersama syirik. Padahal jelas, syirik lah dosa terbesar yang mengancam pelakunya dengan neraka. Maka sebagaimana syirik, dosa durhaka pula dapat membuat seorang anak masuk jahanam yang menyala.

Dalam hadits lain, Rasulullah juga bersabda, “Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Seorang shahabat kemudian bertanya, “Siapa (yang terhina), wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”Seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya hidup, ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim).

Pun dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan berbakti pada orangtua setelah menyebut pelarangan berbuat syirik. Sangat cukup hal ini menunjukkan betapa birrul walidain sangat diwajibkan dan betapa sikap durhaka sangat diharamkan oleh Allah.

Rabb Ta’ala berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (QS. Al Isra' : 23).

Last modified on Kamis, 01 Jun 2017 04:19

Leave a Comment