×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 12341

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 12351

Kisah Ajaib, Selamat Berkat Doa Sang Bunda

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Alkisah di era kekaisaran Romawi, pasukan muslimin sering kali menjadi tawanan karena mempertahankan keimanan di hadapan raja. Mereka hidup di dalam sel, dibelenggu dengan rantai, dipaksa kerja rodi. Tak ada seorang pun yang mampu meloloskan diri dari tahanan Romawi.

Suatu hari, lapas Romawi dihebohkan dengan sebuah peristiwa ajaib. Para tahanan berdecak kagum sekaligus keheranan dengan peristiwa tersebut. Lebih-lebih para penjaga, mereka kebingungan dan ketakutan akibat peristiwa misterius itu. Peristiwa apakah itu.

Salah satu muslimin tahanan Romawi, sebut saja namanya Abdullah terlepas dari belenggu besi begitu saja. Saat itu ia tengah dipaksa bekerja rodi untuk pembangunan negeri Romawi di luar sel. Bersama muslimin lain, ia pun melakukan pekerjaan kasar dan mendapat perlakuan yang semena-mena.

Namun secara tiba-tiba, besi yang mengikat kakinya putus dan terlepas tanpa sebab. Abdullah yang berperangai tenang itu pun terkejut namun tak serta merta kabur. Para penjaga Romawi segera meneriakinya meski mustahil rasanya dapat melepaskan ikatan besi yang sangat kuat tanpa bantuan alat apapun.

Sebuah belenggu besi baru pun kemudian diikatkan kembali di kaki Abdullah. Kali ini, tentu lebih kuat agar tak lagi terlepas. Namun lagi-lagi, belenggu besi itu tiba-tiba terlepas. Berkali-kali petugas mencoba memasang besi di kaki Abdullah, namun mereka selalu gagal. Secara ajaib, belenggu itu selalu putus dan enggan mengikat kaki Abdullah.

Para petugas jeruji besi pun mulai merasa ngeri. Bulu roma mereka berdiri. Tak mampu menanganinya, mereka pun mendatangi seorang rahib Nasrani. Sang rahib kemudian bertanya pada Abdullah, “Apa kau masih memiliki ibu?” tayanya. Abdullah pun mengangguk. Ia merasa heran apa kaitannya belenggu dengan ibunda.

Rahib kemudian menyuruh para petugas penjara agar melepaskan Abdullah. Orang-orang Romawi pun akhirnya memutuskan untuk membebaskan saja Abdullah. Ia bahkan diberikan bekal agar tak kelaparan selama perjalanan pulang. 

Setibanya di rumah, kebahagaiaan tak terkira dirasakan Abdullah dan ibunda. Keduanya tak menyangka dapat berjumpa lagi. Air mata bahagia pun tak mampu dibendung.

Setelah melepaskan kerinduan yang teramat sangat, Abdullah bertanya pada ibunda, apa yang telah ibunya lakukan hingga ia dapat bebas secara ajaib. Ia pun mengisahkan belenggunya yang secara misterius selalu lepas dari kakinya. Abdullah dirundung penasaran yang teramat sangat apa kaitan ibunda dengan belenggu besi ajaib itu.

Mendengarnya, sang ibu nampak amat sangat bersyukur. Ia pun mengisahkan perjalanan doanya. Suatu hari sang bunda begitu kehilangan putranya yang dikabarkan telah tertangkap pasukan Romawi. Ia begitu sedih dan selalu menanti kepulangan anaknya. Sehari, seminggu, sebulan, sang putra tercinta tak kunjung pulang. 

Ibunda sangat ingin membebaskan anaknya dari penjara Romawi. Namun apadaya, tak ada yang bisa ia lakukan. Ia pun kemudian mengadukan kesedihannya pada seorang pemuka agama kala itu, Imam Al Hafidz Baqi bin Mukhallad. 

“Putraku tengah ditawan oleh Raja Romawi yang durjana. Aku bingung Kalan apa yang harus kulakukan untuk membebaskan anakku,” ujar sang ibu dengan kesedihan yang teramat sangat.

Imam Baqi pun kemudian meminta sang ibu pulang ke rumah. Ia berpesan agar ibunda senantiasa memanjatkan doa kepada Allah, meminta agar Allah memberikan jalan dan petunjuk untuk membebaskan putranya. 

Siang malam, ibunda pun kemudian selalu memanjatkan doa kepada Allah. Ia mengadukan segala kesedihannya dan meminta jalan keluar untuk putranya. Tak pernah lelah dan merasa jemu ibunda berdoa kepada Allah. Setiap waktu ia terus dan terus memanjatkan doa untuk kebebasan putranya.

Subhanallah, ternyata perjuangan doa ibunda terijabah oleh Allah. Dengan segala kekuasaan-Nya, Allah Ta’ala telah membebaskan Abdullah dengan cara yang ajaib hingga menakuti orang-orang Romawi. Memang tak perlu diragukan lagi, doa ibu kepada anaknya sangatlah mustajab. Oleh karena itu jangan segan untuk meminta didoakan ibunda atas segala kehidupan kita, baik perihal dunia maupun akhirat kelak.

Sumber bacaan: Birrul Walidain karya Wahyu Annisha.

Leave a Comment