Diberikan Air Zamzam, Wanita Keturunan Jepang ini Tergerak Masuk Islam

Yuki Asia Yuki Asia (Foto : Facebook.com/IslamInJapan2030)

Muslimahdaily - Namanya Yuki Asia, ialah muslimah Jepang yang tergerak hatinya untuk masuk Islam setelah meminum air zam-zam yang diberikan oleh seorang wanita muslim dari Indonesia di Tokyo. Asia yang sekarang berusia 28 tahun, mulai mencari tentang Islam sejak umurnya 17 tahun.

“Perjalananku mengenal Islam dimulai sejak usiaku 17 tahun. Pada saat itu ‘image’ Islam di Jepang sangatlah buruk, namun saya justru ingin mengetahui lebih tentang Islam.” Jelas Asia.

Asia mulai membaca buku-buku mengenai Islam dan akhirnya menemukan bahwa Islam tidak seperti yang ditampilkan oleh para media di Jepang. Hal itu membuat Asia semakin penasaran dengan Islam, dan memutuskan untuk pindah ke Tokyo, meninggalkan keluarganya, untuk mencari tau tentang Islam. “Saat saya berusia 18 tahun. Saya pindah ke Tokyo, untuk mencari tahu tentang Islam, karena kota saya tidak memiliki masjid dan bahkan tidak ada orang yang beragama Islam di sana,” ucapnya.

Ketika Asia berada di Tokyo, ia merasa sudah ditakdirkan untuk bertemu dengan pedagang muslimah dari Indonesia. Pada saat itu Asia pun memintanya untuk menceritakan mengenai Islam. Hubungan di antara keduanya pun semakin dekat, Asia sering mengunjunginya tiap minggu. “Dia memperlihatkan saya seperti apa muslim sebenarnya, dari caranya memperlakukan saya dan orang lain, dari tindakannya, bukan dari sebatas kata-kata dan teori,” jelas Asia saat ditanya bagaimana hubungannya dengan wanita muslim Indonesia itu.

Ketika suatu hari, wanita muslim itu pulang dari ibadah haji dan kemudian mengundang Asia ke rumahnya. Ketika berada di dapur, Asia melihat botol dan bertanya apa isi dari botol tersebut. Wanita itu pun menjawab bahwa botol itu berisikan air zamzam yang ia bawa dari Mekkah.

Kemudian wanita itu memberikan air zamzam tersebut pada Asia, yang membuat Asia berpikir, “Mengapa ia mau memberikan sesuatu yang sangat berharga untuknya?” padahal saat itu Asia bukanlah seorang muslimah. “Hari itu merupakan hari yang tidak akan pernah bisa saya lupakan, dia memberikan saya air zamzam walaupun saya bukanlah seorang muslimah dan menyuruh saya untuk berdoa sebelum meminum air zamzam tersebut. Maka saya pun berdoa agar Allah menunjukan saya jalan yang benar menuju Islam.”

Wanita muslim Indonesia itu dan doanya sebelum meminum air zamzam tersebut memiliki peranan penting dalam proses perjalanan Asia masuk Islam sampai akhirnya ia mengucapkan kalimat syahadat dan masuk Islam. Saat mengabarkan keluarganya bahwa ia masuk Islam, keluarganya pun menerima kabar tersebut dengan baik.

Sejak dulu, Asia merupakan seorang aktivis untuk para wanita yang menginginkan kesederajatan antara wanita dan pria. Hingga kemudian ia menemukan bahwa Islam sangatlah adil dalam memperlakukan wanita dan pria. “Dulu saya berpikir bahwa seorang wanita harus bisa bekerja baik di luar maupun di dalam rumah. Namun setelah saya memahami mengenai syariat Islam, saya menemukan bahwa Islam memiliki kebijakan yang sangat tepat untuk pria dan wanita. Allah sudah menciptakan wanita dan pria berbeda-beda dan dengan peranan yang sesuai,” jelasnya.

Saat ditanya mengapa ia memutuskan untuk mengenakan hijab, Asia menjawab bahwa ia merasa menjadi seorang muslimah seutuhnya saat ia mengenakan hijab. Asia menjelaskan bahwa seharusnya mengenakan hijab tidaklah menjadi sesuatu yang memalukan, justru dengan mengenakan hijab ia merasa terlindungi. Asia pun masih sering merasa kesulitan menghadapi orang-orang yang membecinya karena agamanya kini, namun seperti yang dinasihatkan oleh para teman-teman muslimahnya, untuk selalu mengingat potongan surat Al-Insyirah yang berarti, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,” saat ia merasa kesulitan.

Last modified on Minggu, 03 April 2016 23:28

Leave a Comment