Imam Abu Hanifah tentulah ulama yang paling masyhur di zamannya. Tak hanya dari Kota Kuffah, muridnya datang dari penjuru negeri muslim. Namun di rumah, sang imam hanyalah seorang putra yang sangat penurut pada ibunya. Lucunya, sang ibu tak tahu betapa putranya sangat faqih bahkan yang paling faqih di kotanya.
Kisah nyata gadis ini patut menjadi teladan para muslimah. Ia sangat berbakti pada orang tua hingga bersedia merawat sang ayah sembari kuliah. Namanya ialah Chen Chunlin, seorang gadis asal negeri Tirai Bambu.
Orangtua adalah manusia yang paling utama untuk kita tunaikan haknya. Allah Subhanahu Wata'ala memerintahkan kita untuk berbakti dan berbuat baik kepada kedua orangtua (birrul waalidain) kita. Bahkan, perintah tersebut berada di urutan setelah perintah untuk beribadah hanya kepada Allah Subhanahu Wata'ala dan tidak mempersekutukan-Nya.
Membayangkan ibadah haji maka akan dihadapkan kesulitan tiga hal, yakni antrean yang panjang, biaya yang tinggi dan kebutuhan fisik yang prima. Meski tak mampu menggantikan, segala kesulitan itu ternyata setara dengan sebuah amalan yang nampaknya ringan, yakni birrul walidain.
Bakti pada orangtua memiliki pesan moral yang sangat tinggi, dan merupakan salah satu kewajiban dalam agama Islam yang harus ditunaikan oleh seorang anak terhadap kedua orangtuanya. Banyak kisah-kisah teladan yang bisa kita ambil pelajaran dan hikmah tentang bagaimana balasan kebahagiaan di dunia dan akhirat bagi anak yang berbakti dan berbuat baik kepada orangtuanya. Baik itu dari kisah zaman Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam terdahulu, ataupun kisah yang terjadi di sekeliling kita saat ini.