Terkadang seseorang mendapati dirinya junub di pagi hari dan belum mandi janabah ketika fajar telah terbit. Padahal ia berkewajiban menunaikan puasa Ramadhan. Serupa, wanita haid mendapati dirinya bersih di pagi hari di Bulan Ramadhan, namun ia belum mandi haid ketika fajar telah menyingsing. Bagaimana hukum puasa dalam kondisi junub? Apakah sah?
Berbeda dengan pembatal puasa, ada beberapa perkara yang dapat merusak pahala meski puasanya sah. Perkara-perkara inilah pembatal pahala puasa yang dengannya seorang kehilangan keutamaan berpuasa dan hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja.
Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khaththab ra. berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Islam dibangun di atas lima (pondasi): 1.Persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad Rasul Allah, 2. Melaksanakan shalat, 3. Mengeluarkan zakat, 4. Haji ke Baitullah, dan 5. Puasa Ramadhan.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ramadhan adalah bulan mulia yang sangat dinanti-nantikan kehadirannya oleh umat Islam. Allah mewajibkan kita berpuasa sebulan penuh di dalamnya. Selain itu, seluruh umat Islam pun berbondong-bondong berlomba mencari pahala dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah dan kebaikan-kebaikan selama bulan Ramadhan.
Berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan hendaklah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, baik itu dengan mengetahui ilmu yang berkaitan dengan ibadah, dan juga dengan menjaga kesehatan. Umat Islam yang telah diwajibkan atasnya ibadah puasa Ramadhan, hendaknya mengetahui larangan-larangan di dalamnya, sehingga selalu berhati-hati dan menjaga ibadah puasanya agar tidak batal atau berkurang pahalanya.