Beberapa pekan kebelakang pembicaraan mengenai poligami kembali mencuat kepermukaan melalui isu mentor poligami yang sangat kontroversial. Pemahaman yang beredar pada masyarakat secara umumnya poligami merupakan salah satu sunnah yang dapat dilakukan untuk mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wassalam.
Selain sebagai istri Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, Sayyidah Khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu 'anha ini juga dikenal sebagai wanita pebisnis yang handal. Khadijah merupakan perempuan asal bangsa Quraisy. Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad, Khadijah adalah seorang pedagang ulung. Bahkan pada masanya, ia terkenal sebagai pedagang wanita yang sukses.
Berawal ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa sallam baru kembali dari perjalanan dagangnya di Syam. Ketika Rasulullah kembali ke Makkah, Sayyidah Khadijah Radhiyallahu 'anha melihat Rasulullah sangat amanah dalam mengelola dagangannya.
Menjadi perempuan shalihah merupakan idaman setiap wanita. Meski hanya Allah lah yang bisa mengukur keshalihahn seseorang, kita sebagai hamba-Nya bisa berusaha untuk setidaknya meneladani perilaku para wanita-wanita shalihah di zaman Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.
Jika kita ingin mencari contoh wanita yang sempurna keteladanannya kepada Allah, sudah pasti mereka adalah para Shahabiyah. Gagasan dan jasa-jasa mereka begitu membumi dan menginspirasi wanita muslimah. Hingga saat ini banyak yang meneladani sosok Shahabiyah yang ada di zaman Rasulullah shallahu 'alaihi wa salam. Sosok wanita tangguh, beriman, dan bertaqwa kepada Allah sangat melekat pada diri Shahabiyah. Bahkan di antara mereka ada yang rela terbunuh secara sadis karena membela ajaran Islam kala itu.