Di suatu masa, di Negeri Madyan, dua wanita tengah menambatkan ternak mereka. Tak jauh dari keduanya, sebuah sumber air yang dikerumuni para penggembala. Dengan sabar, dua wanita itu menunggu sumber air sepi dari penggembala pria.
Sungguh, Allah telah menganugerahiku rambut yang tak dimiliki wanita lain. Kini aku telah memotongnya. Aku kepang agar bisa menjadi tali kekang kuda. Aku pun telah menutupinya dengan debu agar tak terlihat
Setelah beberapa pertanyaan dengan Islam, iman dan ihsan, si pria asing lantas bertanya, “Beritahukanlah kepadaku tentang hari kiamat.” Lalu Rasulullah menjawab.
Setelah berlalu masa Nabi Nuh, Allah mengutus Nabi Hud sebagai utusan-Nya. Beliau ‘alaihissalam diutus kepada penduduk Iram, yakni Kaum ‘Aad. Kaum ini merupakan keturunan Nabi Nuh. Mereka ialah anak cucu dari orang-orang yang selamat dari banjir di masa Nuh.
Ialah Haritsah bin Nu’man, seorang shahabat Rasulullah yang dikenal sangat berbakti pada ibunda. Sampai-sampai Rasulullah memimpikannya dalam tidur beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam mimpi nabi, Haritsah bahkan menjadi pelantun ayat Al Quran di surga. Masya Allah.