Nabi Idris ‘Alaihissaalam merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam ‘Alaihissalam. Silsilahnya Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusy bin Syits bin Adam. Ia hidup seribu tahun setelah wafatnya Nabi Adam pada tahun 4533 sampai dengan 4188 sebelum masehi.
Fatimah Az-zahra adalah seseorang yang sangat mencintai Allah ta'ala dan Ayahnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Serta juga suaminya yang bernama Ali bin Abi Thalib. Kesempurnaan cintanya telah menuntunnya pada kehidupan yang sederhana, tak bergelimang harta dan tahta.
Nabi Musa memiliki tongkat ajaib, Nabi Isa membangkitkan orang mati, lalu apa mukjizat Nabi Muhammad, demikian yang diragukan Kaum kafir Quraisy.
Ulul ‘Azmi ialah suatu gelar yang melambangkan tentang keteguh hati dalam menjalankan amanat dan kerja keras dalam mewujudkan cita-cita, sehingga setiap halangan dapat dilalui sampai amanat itu dijalankan dengan baik dan cita-citanya tercapai. Keteguhan dan kesabaran dalam melaksanakan amanat ini merupakan salah satu kunci para rasul di dalam kesuksesan mengembanan risalah mereka. Kesuksesan dalam membumikan kalamullah, amanahnya melekat dalam jiwa, darah jihadnya mengalir di sendi-sendi kehidupannya.
Doa-doa yang dipanjatkan para utusan Allah tak terhitung jumlahnya. Beberapa doa tersebut bahkan diabadikan di dalam Al Qur’an. Kata-kata yang bijak, penuh sastra dan adab yang baik menjadikan doa-doa tersebut menyentuh hingga lubuk hati.