Sahabat Muslimah, apakah kamu pernah merasa sangat bersalah pada pasangan kamu padahal kesalahan tersebut berasal dari dia sendiri? Kalau iya, bisa jadi pasangan kamu adalah seseorang yang melakukan play victim.
Mengekspresikan cinta tidak perlu seperti di dongeng atau di film-film yang umumnya kita tahu—membelikan perhiasan mahal dan membangun Taj Mahal dari Lego di halaman belakang rumah. Tidak, tidak perlu seperti itu.
Berkaitan dengan hubungan pertemanan dan hubungan romantik dengan pasangan, akan sangat membantu untuk kamu memahami jika kebutuhan pasangan terpenuhi di kalangan teman-temannya sama halnya dengan hubungannya denganmu. Perlu diingat bahwa kamu tidak seharusnya tidak pernah mencoba mengontrol pertemanan pasangan atau mencoba melibatkan diri dalam pertemanannya.
Ketika kamu menyembunyikan rasa marahmu dari orang lain, termasuk dirimu sendiri, maka akan menjadi sangat sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Memberanikan diri untuk membuka hati dan memutuskan untuk menjalin hubungan itu lebih dari sekadar mengganti status, posting foto di media sosial lalu kasmaran pada hal-hal romantis, lho. Di balik foto-foto romantis, pasti ada banyak hal yang terjadi seperti pertengkaran, salahpaham dan lainnya. Mungkin memang tidak semua orang memperlihatkannya, tapi itu cukup membuktikan bahwa menjalin hubungan tidak hanya tentang bahagia, romansa dan rasa menggelitik di perut.