Kejujuran adalah bagian dari harga diri yang harus dijaga karena bernilai tinggi. Mengatakan sebuah kejujuran biasanya harus didahului dengan kepahitan dan kesulitan. Namun, pada akhirnya orang yang senantiasa mengatakan kejujuran akan memperoleh kebahagiaan.
Telah bercerita kepada kami Qutaibah bin Sa'id, dari Az Zuhriy dari 'Urwah dari 'Aisyah Radliallahu'anha bahwa orang-orang Quraisy sedang menghadapi persoalan yang mengelisahkan, yaitu tentang seorang wanita suku Al Makhzumiy yang mencuri. Lalu mereka berkata, "Siapa yang mau merundingkan masalah ini kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam?"
Suatu hari Ibnu ‘Abbas berselisih paham dengan Zaid bin Tsabit mengenai warisan. Ibnu ‘Abbas menyepakati pendapat bahwa kakek menjadi penghalang waris bagi saudara mayyit sebab kakek senilai dengan bapak. Sebaliknya, Zaid bin Tsabit menyatakan bahwa kakek tak jadi penghalang.
Rasulullah Shalallahu‘alaihi wa salam ialah sosok anutan dan teladan umat Islam yang dipilih oleh Allah untuk menyampaikan ajaran Islam. Beliau adalah insan yang terbaik dan memiliki budi pekerti luhur. Maka tak heran, sebagai umat sudah sepatutnya kita meniru kepribadian dan akhlak mulia Rasulullah.
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam memiliki seorang sahabat yang buruk rupa. Sahabat itu bernama Julaibib Radhiyallahu’anha.