Suatu masa, masyarakat Kufah digaungi berita dusta mengenai shahabat Rasulullah yang juga salah satu Khulafa Ar Rasyidin, Utsman bin ‘Affan. Berita itu datang dari seseorang yang memiliki kedudukan dan terpandang di tengah kota. Sehingga setiap ucapannya pun didengar dan diiyakan mayoritas warga. Sebut saja namanya Fulan.
Abu Ubaidah bin Jarrah memupunyai nama lengkap Amir bin Abdullah bin Jarrah AL-Fihry Al-Quraisy. Ubaidah adalah salah satu dari 10 sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga. Ia juga mendapat gelar Aminul Ummat yang artinya Kepercayaan umat. Gelarnya itu bukanlah tanpa bukti. Ia berkali-kali ikut peperangan untuk menegakkan panji Islam bersama Rasulullah. Abu Ubaidah Radhiyallahu ‘anhu bahkan telah banyak meriwayatkan hadits.
Allah memberikan hidayah kepada setiap umatnya dalam waktu yang berbeda-beda. Ada sebagian yang segera menjemputnya namun ada pula yang membiarkannya lewat begitu saja. Salah satu sahabat Rasulullah yang gigih menjemput hidayah itu adalah Salman Al Farisi.
Sungguh mulia wanita di mata Islam. Paham feminis yang digembar-gemborkan jauh setelah Islam hadir di muka bumi tak sebanding dengan cara Islam memuliakan wanita. Dalam Islam, baik wanita maupun pria adalah sama di mata Allah, yang membedakan hanyalah iman dan ketakwaannya.
Alkisah di era pemerintahan Harun Ar Rasyid, hidup seorang ahli ibadah bernama Abdullah bin Faraj. Suatu hari ia membutuhkan seorang kuli angkut di pasar. Maka ia pun mencari pekerja hingga menemukan seorang pria muda berusia remaja. Kulitnya kuning langsat dan mengenakan jubah dari bulu domba yang kasar.