Siapkan Tisu Bila Menonton Ayah Menyayangi Tanpa Akhir

Poster film ayah menyayangi tanpa akhir Poster film ayah menyayangi tanpa akhir

Muslimahdaily - Hai para muslimah penikmat film, ada satu lagi film layar lebar produksi anak bangsa yang bagus untuk ditonton. Bagus dalam arti kata tidak hanya menghibur, tapi sarat nilai-nilai moral yang bisa kita ambil sebagai pelajaran, judulnya Ayah Menyayangi Tanpa Akhir (AMTA). Film ini diproduksi oleh MD Pictures, rumah produksi yang terus melaju dengan film-film berkualitasnya.

Film bergenre drama ini dibintang oleh Fedi Nuril, Kelly Tandiono, Niken Anjani dan Amanda Rawles, Nauval, dan Niniek L Karim. Kisah film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir ini diadaptasi dari sebuah novel karya Kirana Kejora, yang berkisah tentang jatuh bangunnya seorang laki-laki sejak menjadi kekasih, suami, ayah hingga menjadi orang yang bijak memaknai hidup.

Film AMTA disutradarai oleh sutradara terkenal, Hanny Saputra, yang pernah menggarap Di Bawah Lindungan Ka’bah (DLBK), yang juga produksi MD Pictures tahun 2010 lalu. Berbeda dengan film DLBK yang sebagian besar pengambilan gambarnya di Sumatera Barat, pengambilan gambar AMTA sepenuhnya dilakukan di Jakarta bulan Juni kemarin. Dilihat dari trailer film ini, sutradara Hanny Saputra nampaknya mampu membuat film menguras air mata para penontonnya.

Sarat dengan Pesan Moral

Ini film selanjutnya yang dibintangi Fedi setelah sukses membintangi Surga yang Tak Dirindukan. Setelah berperan sebagai suami yang melakukan poligami, Fedi kini menjadi ayah yang setia mendampingi anaknya.

Fedi berperan sebagai Juna di film yang mengangkat kisah nyata ini. Juna adalah pria keturunan ningrat Jawa yang dilarang menikah dengan gadis asal Jepang yang bernama Keisya (diperankan Kelly tandiono).  Hubungan cinta mereka yang ditentang keras oleh keluarga Juna tidak meyurutkan langkah mereka ke tahap lebih jauh. Cinta mereka mampu menerobos segala rintangan maupun perbedaan, hingga menjadikan mereka pasangan suami istri yang berbahagia, dan dikarunia seorang anak yang lucu bernama Mada.  

Tapi sayang, Juna harus kehilangan Keisya saat melahirkan Mada. Dengan sekuat tenaga ia berusaha tetap bertahan merenda kehidupan serta merajut kasih sayang bersama sang buah hati. Juna berperan sebagai ayah sekaligus ibu bagi Mada.

Di saat mada beranjak dewasa, Mada divonis mengidap penyakit kanker otak. Juna berjuang untuk kesembuhan Mada. Takdir membawa Mada pada kematian. Pesan terakhir Mada pada Juna membawa Juna untuk bisa terus melanjutkan hidupnya.

Demikian sekilas jalan cerita Ayah Menyayangi Tanpa Akhir. Bagi kamu yang tertarik menontonnya, jangan lupa membawa tissue yang cukup ya

Last modified on Kamis, 22 Oktober 2015 06:04

Leave a Comment