Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Berbagai Negara

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Saat ini kita telah memasuki akhir Bulan Sya’ban dalam kalender hijriyyah. Maknanya, tinggal hitungan hari hingga bulan Ramadhan tiba. Untuk menyambut datangnya bulan mulia, muslimin di berbagai negara memiliki tradisi dan budaya yang unik lagi beragam. Berikut di antara tradisi muslimin saat menyambut Ramadhan.

1.Lampion Fanous di Mesir

Saat Ramadhan menjelang, setiap sudut negeri piramida dihiasi lampion indah. Aneka warna, lampion tersebut digantung di sepanjang jalan di berbagai kota di Mesir. Tradisi menyambut Ramadhan ini dikenal dengan sebutan Fanous.
Konon kabarnya, tradisi Fanous telah dilakukan sejak tahun 969 silam. Awalnya, lampion indah menjadi perayaan menyambut kedatangan khalifah ke ibu kota, Kairo. Di tahun berikutnya, masyarakat kemudian melakukannya untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Jenis lampion yang digunakan pun bukan sembarang. Lampion cantik yang digunakan merupakan khas tradisional Mesir yang tak akan dijumpai di negara lain. Berkat tradisi Mesir ini, Ramadhan pun kemudian diidentikkan dengan lampion, selain beduk dan masjid.

2.Tembak Meriam di Arab Saudi

Di kota-kota Arab Saudi, suara meriam menjadi pertanda masuknya bulan Ramadhan. Suaranya menggelegar hingga seluruh warga mengetahui bahwasanya telah tiba waktu untuk berpuasa. Meski saat ini komunikasi telah canggih, tradisi meriam ini tetap dilestarikan untuk mengabarkan datangnya bulan yang penuh berkah.

Meski yang digunakan adalah meriam asli, namun isinya kosong dan hanya memanfaatkan bubuk hitam. Meriam ini ditembakkan dalam dua kali. Pertama saat matahari terbit sebagai penanda mulainya puasa, lalu ledakkan kedua saat matahari terbenam atau ketika waktu berbuka. Uniknya, tradisi ini telah berlangsung ratusan tahun silam. Tepatnya, sejak tahun 859 Hijriyyah.

3.Rumah Warna-Warni di Maroko

Sejak tiga pekan terakhir Bulan Sya’ban, warga Maroko bersiap-siap menyambut Ramadhan dengan tradisi yang sangat unik. Yakni mengecat rumah-rumah mereka dengan aneka warna. Selain mewarnai dinding-dinding rumah, warga Maroko juga melakukan kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan.

Alhasil saat Ramadhan tiba, suasana bersih nan penuh warna begitu menyejukkan mata. Tradisi ini selalu dilakukan warga Maroko untuk menyambut bulan suci setiap tahunnya. Terkadang, mereka mengundang teman dan saudara untuk menyantap hidangan bersama. Suasana kekerabatan pun menyemarakkan penyambutan bulan yang penuh rahmat dan ampunan.

4.Garangao di Qatar

Qatar juga memiliki tradisi menyambut Ramadhan yang tak kalah unik. Sebuah pawai dihelat untuk menyemarakkan bulan suci, selain untuk mengundang wisatawan ke negara Timur Tengah tersebut. Garangao, demikian sebutan pawai tersebut.

Pawai dimeriahkan oleh anak-anak yang mengenakan pakaian adat khas negara Qatar. Mereka berkeliling mengitari jalanan kota sembari memukul batu dan bersyair. Suara yang dihasilkan dari pukulan batu membuat nada yang menarik. Karena itulah pawai ini disebut dengan Garangao, yang berasal dari kata Gara yang bermakna suara ketukan batu.

Selama pawai berlangsung, masyarakat akan membagikan permen kepada anak-anak peserta Garangao. Mereka pun girang karena mendapatkan banyak permen dan kacang di setiap rumah yang mereka lewati. Diadakan setelah waktu magrib, pawai ini menjadi tradisi yang menyenangkan dan dinantikan wisatawan.

Itulah di antara tradisi berbagai negara saat menyambut Ramadhan. Indonesia pun tak kalah unik dengan beberapa tradisi di banyak daerah. Sebut saja tradisi padusan di beberapa kota, pawai di Kota Semarang, dan sebagainya.
Terlepas dari meriahnya tradisi, Ramadhan sudah sepatutnya disambut dengan suka cita.

Mengingat di bulan itulah, pahala dilipat gandakan, pintu surga dibuka, syaitan dibelenggu, rahmat dibuka seluas-luasnya, dan di bulan itu pula, lailatul qadr berada. Seorang muslim tentu begitu gembira dengan kesempatan besar meraih surga di Bulan Ramadhan. Marhaban ya Ramadhan!

Last modified on Selasa, 07 Mei 2019 05:32

Leave a Comment