Komunitas Muslim Kamerun: Suku Pedalaman yang Mendapat Hidayah Islam

Ilustrasi Ilustrasi ( Foto : Dailysabah.com )

Muslimahdaily - Suku Pygmy di Kamerun, merupakan salah satu warga asli tertua di Afrika. Saat ini ada sekitar 120.000 orang 'Pygmy' di dunia. Sebagian besar dari mereka tinggal di daerah hutan, dekat dengan Samudra Atlantik. Selain tinggal dan menetap di Kamerun, orang 'Pygmy' juga dapat dijumpai di Rwanda, Burundi, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Zambia, Gabon dan Angola.

Asal Mula Pygmy

Kata 'Pygmy' berasal dari mitologi Yunani, yang berarti kerdil. Nama keluarga ini telah diberikan kepada mereka ukuran tubuh mereka yang cenderung pendek. Rata – rata tinggi badan mereka hanya sekitar 120 cm hingga 150 cm.

Meski pendek, tetapi gaya hidup mereka sangat menarik untuk ditelusuri. Mereka menganut gaya hidup tradisional dan pramodern. Secara bertahap, Islam datang ke Kamerun dan diterima sebagai agama mayoritas suku Pygmy.

Gaya Hidup Pygmy

Orang – orang Pygmy memiliki gaya hidup yang sangat sederhana tetapi menyenangkan. Mereka tinggal di pondok – pondok sementara, yang dibangun dari batang bambu dan dedaunan lebar yang dikumpulkan dari hutan.

Mereka akan menghabiskan sebagian besar waktu untuk berburu ke hutan yang lebat dan mengumpulkan buah – buahan dari dalam hutan. Bahkan, mereka masih belum menggunakan segala bentuk uang untuk alat pembayaran.

Sebagai alternatif pembayaran hanya masih berupa barter dengan barang – barang dari suku atau kelompok yang lain.

Masjid Untuk Orang Pygmy Kamerun

Komunitas Muslim sangat kecil, tinggal di daerah berhutan dekat kota Kribi Kamerun. Ada dua masjid yang bisa dijumpai di kota ini. Semuanya dimulai dengan kunjungan Muslim pada tahun 2004.

Sebelum itu, mereka tidak memiliki pengetahuan tentang agama monoteistik, karena mereka sama sekali belum mengenal kontak dekat dengan dunia luar.

Hidup dan mengenal hutan dengan segenap jiwa, adalah salah satu dari banyak karakteristik kuat yang dimiliki suku Pygmy di Kamerun.

Suku Pygmy tidak membutuhkan apa – apa lagi dari luar, karena apa yang mereka butuhkan sudah ada di hutan atau sekitar tempat tinggal mereka.

Dari suku hutan liar menjadi komunitas beradab

Menurut sebuah artikel yang dilansir dari BBC News, bagi suku Pygmy, hutan bukan hanya alam liar. Tetapi, hutan merupakan apotek alami. Mereka mengenal salah satu tanaman yang disebut Gouga.

Tanaman ini jika direbus dengan air, diklaim dapat menyembuhkan penyakit malaria.

Sementara itu, tanaman lain yang disebut dengan Pando, dapat meredakan rasa sakit jika digosok – gosokkan pada kulit. Mungkin bagi masyarakat modern, cara hidup orang Pygmy mirip seperti orang primitif.

Padahal, pada kenyataannya hidup mereka sangat “canggih” dan memanfaatkan lingkungan sekitar untuk mendapatkan pengobatan yang efektif.

Sebelum orang Pygmy memeluk Islam, mereka telanjang bulat dan berburu binatang liar. Tetapi setelah Islam datang, orang Pygmy mulai diperkenalkan dengan kehidupan yang lebih beradab.

Terlepas dari masuknya Islam di wilayah itu, tidak bisa dipungkiri bahwa orang Pygmy merupakan orang – orang dengan sejarah dan budaya yang sangat kaya.

Leave a Comment