4 Masjid yang “Anak Muda Banget” dan Anti-Mainstream, Indonesia Juga Punya Lho!

Masjid Yeşilvadi, Istanbul, Turki Masjid Yeşilvadi, Istanbul, Turki ( Sumber gambar : Home.co.id )

Muslimahdaily - Sebagai tempat ibadah dan basis keagamaan umat Islam, masjid dikenal dengan kemegahan arsitektur dan konsep struktur bangunan. Di seluruh dunia, banyak masjid – masjid yang mengagumkan dilihat dari sisi gaya arsitektur, seni, historis, serta budaya yang mempengaruhi desain bangunan masjid.

Beberapa di antaranya bahkan dibangun dengan bahan – bahan istimewa seperti emas, permata, marmer putih berkualitas, hingga kayu jati berusia ratusan abad. Dari arsitektur modern hingga klasik, berikut adalah sejumlah masjid yang arsitekturnya mengusung konsep “anak muda banget” dan anti-mainstream. Apa saja ya? Yuk, kita telusuri satu per satu..

Masjid Chandgaon, Chittagong – Bangladesh

( Sumber gambar : Archdaily.com )

Mengusung konsep minimalis yang modern, Masjid Chandgaon berada di Chittagong, Bangladesh. Desain arsitekturnya mengusung konsep geometris dengan mayoritas bernuansa putih dan terlihat sangat modern, clean dan indah.

Walaupun minimalis, namun nyatanya di bagian permukaan lantai dihiasi dengan bahan batu marmer berkualitas yang menciptakan kesan mewah. Selain itu, Masjid Chandgaon di bagian atap kubah juga dirancang setengah terbuka untuk mendapatkan pencahayaan alami sebanyak – banyaknya. Terdapat halaman yang luas dan sengaja dirancang untuk menampung jamaah yang membludak ketika shalat Jumat.

Masjid Yeşilvadi, Istanbul – Turki

( Sumber gambar : home.co.id )

Tidak hanya Masjid Biru yang spektakuler, Turki juga menyimpan keindahan arsitektur klasik dari Masjid Yeşilvadi di kota Istanbul. Masjid Yeşilvadi memang tampak unik dan anti-mainstream karena dirancang dengan gaya minimalis modern tidak seperti masjid – masjid umumnya yang tampak megah dan besar.

Walaupun dirancang minimalis, masjid ini tetap menggunakan rancangan konstruksi beton bertulang yang cukup rumit. Yaitu dibangun membentuk diameter atau setengah lingkaran seperti gedung planetarium. Dinding dihias nuansa putih bersih dengan aksen batu alam serta kayu sehingga tampak lebih selaras dengan lingkungan. Istimewanya lagi, di bagian aula utama, terdapat kubah besar yang dilapisi jendela kaca sehingga mampu memaksimalkan pencahayaan alami sinar matahari dan lebih hemat listrik penerangan.

Masjid Penzberg – Jerman

( Sumber gambar : Republika.co.id )

Masih mengusung konsep arsitektur modern dan minimalis yang “anak muda banget”, kamu bisa mengunjungi Masjid Penzberg di kota Penzberg, Jerman. Desainnya sangat unik dan anti-mainstream dengan denah berbentuk huruf L dan tanpa kubah sama sekali. Meski demikian, masjid mengagumkan ini telah menyabet penghargaan bergengsi di bidang arsitektur yaitu Wesson Brunner Architecture Preis di Negara Bagian Bayern, Jerman.

Bangunan dirancang dari material batuan alam dan dinding yang dilapisi pasir pantai. Terdapat menara berketinggian 13 meter yang disusun dari tiga kubus baja anti karat. Ketika memasuki masjid, jamaah akan disuguhi sebuah pintu utama dari bahan logam yang kontemporer. Tak hanya itu, di malam hari, jendela – jendela kaca besar yang mengoptimalkan pencahayaan sinar matahari ketika pagi akan berubah memperlihatkan pola kaligrafi unik dalam gelap.

Masjid Al-Irsyad, Bandung Barat – Indonesia

( Sumber gambar : Archdaily.com )

Tak mau kalah dari negara lain, di Indonesia juga punya masjid kebanggaan orang Padalarang, Bandung Barat yang desain arsitekturnya “anak muda banget”. Mana lagi, kalau bukan Masjid Al-Irsyad di Padalarang, Bandung Barat. Masjid istimewa ini dirancang oleh arsitek spesial kelahiran Bandung, yaitu Walikota Ridwan Kamil dengan konsep minimalis dan humanis sehingga menyatu dengan alam.

Dominasi warna – warna monokrom dapat dilihat dari dinding yang dicat hitam, putih dan abu – abu sehingga tampak modern dan elegan. Sementara itu, bagian fasad atau eksterior sangat anti-mainstream yaitu berbentuk kotak atau persegi yang terinspirasi Ka’bah. Uniknya, di bagian mihrab tempat imam berdiri, dirancang dengan dinding kaca transparan menghadap arah kiblat. Sang arsitek mengatakan bahwa sengaja didesain seperti itu agar jamaah sholat dapat melihat langsung alam bebas dan merasakan bahwa manusia itu kecil dihadapan Allah Subhanahu Wata’ala.

Arsitektur bangunan masjid dari masa ke masa dapat berubah mengikuti arus zaman. Hal ini membuktikan bahwa umat Islam mampu beradaptasi dengan perubahan dan agama Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.

Leave a Comment