5 Masjid di Rusia yang Paling Bersejarah Sepanjang Masa

Masjid Kul Sharif Masjid Kul Sharif ( Foto : Kumparan )

Muslimahadaily - Rusia saat ini termasuk dalam destinasi wisata paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan di dunia. Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia, mampu mendorong sektor pariwisata di negara bekas komunis ini.

Meski mayoritas penduduk di Rusia adalah non-muslim, tetapi negara ini mempunyai bukti keterkaitan sejarah kejayaan bangsa Islam. Terbukti dari banyaknya bangunan masjid yang tersebar di beberapa daerahnya. Bahkan, beberapa di antaranya merupakan salah satu masjid terbesar di Eropa.

Berikut adalah 5 masjid bersejarah yang bisa menjadi referensi bagi liburan maupun pengetahuan Anda:

1. Masjid Saint Petersburg

Saint Peterseburg adalah masjid yang dibangun sebagai simbol bergabungnya wilayah Asia Tengah dengan Rusia. Masjid ini dibangun pada 1920 dan berhasil dirampungkan pada 1913.

Pada masa itu, Saint Petersburg adalah masjid terbesar di Rusia yang mampu menampung hingga 5000 jemaah.

Menurut catatan sejarah, Saint Petersbug maupun tempat tempat peribadahan lainnya dialih fungsikan menjadi gudang penyimpanan. Itu terjadi pada era Uni Soviet di mana mereka mulai menyebarkan paham komunisme bagi seluruh umat dunia. Kondisi ini berlangsung cukup lama.

Hingga pada 1956, presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno datang berkunjung dan menemui pimpinan Uni Soviet. Dalam agenda kunjungannya, Soekarno meminta langsung Nikita Khrushchev selaku pemimpin untuk mengembalikan fungsi Saint Petersburg menjadi tempat ibadah, dan mempersilahkan setiap umat yang hendak memeluk islam tanpa ada larangan.

2. Masjid Kul Sharif

( Foto: Kumparan )

Kul Sharif dibangun dalam rangka merayakan ulang tahun kota Kazan yang saat itu genap memasuki usia ke-1000. Masjid yang dibangung pada abada ke-16 ini keberadaannya dihancurkan oleh tentara Rusia, dan dibangun kembali setelah paham komunisme perlahan hilang.

Masjid ini memiliki menara dengan tingginya yang mencapai 52 meter. Ruangan masjid hanya dapat menampung 1500 jemaah saja, namun Kul Sharif memiliki lapangan dan alun-alun yang jika digunakan dapat menampung sampai 10.000 jemaah.

Dalam proses pembangunannya, Kul Sharif memakan dana sebesar 400 juta rubel, dana tersebut diperoleh dari berbagai penyumbang. Jika berkunjung ke masjid ini, Anda akan melihat aula utama masjid terdapat buku-buku yang berisi daftar organisasi-organisasi yang menyumbang pembangunan masjid.

3. Masjid Akhmad Kadyrov

( Foto: Republika )

Masid Akhmad Kadyrov terletak di Grozny, Ibukota Chechnya. Masjid ini punya dua nama yang berbeda. Nama yang pertama adalah Masjid Central Dome Grozny, diberi nama demikian karena masjid ini terletak di jantung kota Grozny.

Sementara nama kedua adalah Akhmad Kadyrov. Ini diambil dari nama mendiang Presiden dan Tokoh Spiritual Chechen. Butuh waktu lama untuk proses pembangunannya hingga pada 2008 masjid ini baru diresmikan dan digadang- gadang menjadi masjid termegah di benua Eropa. Ruangan masjidnya saja dapat menampung 10.000 jemaah, belum lagi lapangan luar dan halaman masjid. Jika di total, luas seluruh masjid adalah 14 hektar.

4. Masjid Noorda Kamal

Noorda Kamal di ambil dari kata North atau Utara. Noorda Kamal merupakan bukti bahwa penyebaran agama Islam bukan hanya di Timur Tengah saja, melainkan ke seluruh penjuru dunia.

Seperti namanya, Masjid Noorda Kamal terletak di paling utara dunia, tepatnya di kota Norilsk, Arktik. Dilihat dari aspek sejarahnya, masjid ini didirikan oleh pengusaha Mithada Bikmeyeva, lelaki keturunan etnis Tatar yang lahir di Norilsk, ia membangun masjid ini sebagai bentuk penghormatan pada keluarganya.

Desain masjid ini dibuat unik dan berbeda dengan masjid lainnya. Bentuk menara maupun bangunan utama di buat seperti salah satu bangun ruang. Desain yang sedikit berbeda ini digunakan untuk beradaptasi dengan cuaca ekstrim di kutub.

5. Masjid Juma Derbent

Masjid Juma Derbent tercat sebagai masjid tertua di Rusia. Masjid ini dibangun pada 773 Masehi dan difungsikan sebagai tempat peribadahan umat muslim khususnya para pria.

Bernasib sama dengan masjid maupun tempat beribadahan lainnya, masjid ini sempat dialihfungsikan menjadi penjara kota pada masa restorasi munculnya kampanye komunisme.

Memakan waktu lama hingga masjid ini kembali diakui, dan difungsikan secara normal pada abad ke-20, bersamaan dengan dipulangkannya Dewan Ulama Derbent. Kini Masjid Juma Derbent berada dalam deretan bangunan tua yang dilindungi UNESCO dan dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia.

Leave a Comment