3 Keistimewaan Kota Mungil Tarim yang Amat Diberkati di Muka Bumi

Kota Tarim Kota Tarim

Muslimahdaily - Tarim merupakan kota mungil bersejarah yang terletak di Hadhramaut, Yaman. Sekitar 1.150 km dari lokasi Tarim menuju ibukota Yaman Sana’a. Jarak Yaman dengan kota Makkah dan Madinah memang sangatlah dekat.

Meskipun disebut sebagai kota kecil, Tarim memiliki 360 masjid yang tersebar di beberapa penjuru kota. Dikarenakan letak geografis Tarim tidak terlalu luas, jarak antar masjid bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki saja.

Menariknya tiap kali azan berkumandang, sepanjang jalanan kota Tarim langsung mendadak sepi. Setiap orang yang mendengar panggilan Tuhannya itu dengan segera menghentikan segala aktivitasnya. Mereka bergegas pergi menuju masjid untuk mendirikan shalat.

Tarim menjadi kota yang amat diberkati oleh Allah atas keistimewaannya

Sebagaimana yang kita yakini bahwasannya kota yang sangat diberkati dan dirahmati Allah ialah Makkah dan Madinah. Bahkan keistimewaan kedua kota tersebut sering disebut berulang kali dalam kitab suci Al Quran. Namun ternyata, Tarim juga menjadi salah satu kota yang diberkati Allah.

Makanya, nama lain Tarim gemar disebut kota Waliyullah atau kota seribu Wali. Kota ini merupakan titik berkumpulnya para Wali Allah. Sejak dahulu kala, Tarim dijadikan pusat berkembangnya Mazhab Syafi’i. Tarim turut melahirkan generasi tokoh Islam seperti pemimpin Dar al Mustafa Habib Umar bin Hafidz serta cendikiawan Muslim Habib Ali al Jufri.

Kelebihan kota Tarim yang teristimewa ialah di situ banyak tersebarnya cucu Rasulullah. Penduduk di kota ini dianugerahi limpahan kebaikan dan perilaku yang mulia sebab masih sedarah keturunan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Beberapa hadis meriwayatkan mengenai keunggulan kota Tarim. Rasulullah menyanjung kenyamanan kota Tarim beserta masyarakatnya yang amat ramah.

Tarim dijuluki sebagai kota yang subur

Selain itu, nama lain Tarim yaitu al Ghanna yang berarti subur ditandai dengan banyaknya pepohonan yang tumbuh serta sungai-sungai yang mengalir di sana. Walaupun kenyataannya kota ini sangat tandus dan kering karena berkawasan di gurun pasir.

Nabi pernah memuji sebagaimana dalam sabdanya, “Sesungguhnya aku benar-benar mencium harumnya karunia Tuhan Yang Maha Pemurah dari Yaman. Berapa banyak mata air kemurahan dan hikmah yang terpancar di sana.”

Tarim juga dikenal dengan Madina Ash Shiddiq. Lantaran kala itu, Abu Bakar Ash Shidiq pernah meminta sumpah setia pemimpin Tarim Ziyad bin Lubaid Al Anshori beserta penduduknya. Peristiwa inilah yang akhirnya menjadi asal muasal jaminan kesuburan dan keistimewaan kota Tarim secara terus menerus.

Karena sumpah setia itu, Abu Bakar memanjatkan doa kepada Allah,”Mudah-mudahan Allah memberikan kemakmuran untuk kota Tarim. Mudah-mudahan Allah memberkahi kesuburan tanah kota Tarim dan sumber airnya. Mudah-mudahan Allah memberkahi Tarim dengan banyaknya para ulama yang sholeh dan menjadikannya negeri yang subur akan awliya-Nya (para Wali Allah).”

Tarim sebagai kota rujukan untuk menuntut ilmu keagamaan Islam

Ensiklopedia Islam menyebut, kota Tarim menjadi pusat penyebaran Islam ke seluruh pelosok dunia. Pasalnya tercatat bahwa Islam yang tersebar ke berbagai negara Asia itu diislamisasikan melalui ulama yang berhijrah dari Tarim.

Kota istimewa ini terkenal dengan tempatnya para alim ulama menuntut ilmu. Hingga saat ini, Tarim masih tetap berjaya dalam memperkenalkan pemahaman agama Islam yang berdasarkan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pelajar dan Mahasiswa yang berbondong-bondong dari penjuru dunia untuk memperdalam ilmu agama seperti fikih, tauhid, nahwu, dan lainnya.

Tarim meninggalkan sejarah sepeninggalan peradaban Islam di masa lalu. Mulai dari masjid, makam para wali, dan madrasah. Sehingga pada tahun 2010, Tamrin mendapatkan penghargaan sebagai “Pusat Kebudayaan Islam Dunia” yang diberikan oleh Organisasi Islam untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (ISESCO). Badan organisasi tersebut berada di bawah naungan OKI (Organisasi Konferensi Islam).

Leave a Comment