Perbedaan Haid, Nifas dan Istihadhah

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Setiap wanita yang normal dan sudah baligh, pasti mengalami haid atau menstruasi, yang datang setiap bulannya. Akan tetapi dalam kondisi tertentu seorang perempuan akan mengalami nifas dan Istihadah yang mirip dengan haid. Apasih perbedaan haid, nifas dan Istihadhah ?

Pengertian haid adalah darah yang berwarna hitam, kental, dan baunya tidak sedap. Keluar dari kemaluan wanita pada waktu tertentu. Haid adalah ketetapan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada kaum wanita. Seperti yang diterangkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Kepada Aisyah dalam kitab Ash-Shahihain.

“Sesungguhnya haid itu merupakan sesuatu yang telah ditakdirkan oleh Allah bagi putra-putri Adam (kaum wanita)” ( HR.Bukhari dan Muslim)

Permulaan dan akhir masa haid adalah :

1.Permulaan haid adalah diketahui dengan keluarnya darah pada masa kemungkinan terjadinya haid

2.Akhir masa haid diketaihui dengan berhentinya darah keluar cairan kuning dan keruh. Haid benar-benar telah berhenti bila, daerah disekitar Rahim kering dan bila mamsukkan apas ke daerah kemaluannya tetap kering.

3.Waktu haid biasanya antara 3 sampai 14 hari tergantung kondisi badan masing-masing.

Wanita yang mengalami haid dianggap sedang tidak suci. Karena itu ia tidak boleh melaksanakan ibadah wajib seperti berpuasa, sholat, thawaf, dan ada beberapa ulama berpendapat tidak boleh membaca Al-Quran. Wanita yang sedang haid juga tidak boleh melakukan hubungan suami istri.

Sedangkan pengertian nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan karena proses melahirkan. Permulaan dan akhir waktu nifas adalah :

1.Tidak ada batas minimal waktu nifas. Para ulama sepakat bila wanita telah selesai dari waktu nifas meskipun tidak mencapai 40 hari maka dia harus segera mandi, dan melakukan ibadah wajib seperti biasa.

2.Mengenai hukum hal yang diharamkan dan dihalalkan waktu nifas sama seperti wanita haid.

Pengertian Istihadhah adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita diluar waktu haid dan nifas, atau keluar setelah waktu haid dan nifas. Istihadhah bukan merupakan suatu kebiasaan, akan tetapi putusnya urat darah sehingga mengeluarkan darah dan akan berhenti jika sembuh.

Dengan kata lain darah istihadhah adalah darah penyakit, sehingga wanita yang mengalami istihadhah tetap suci. Ia wajib untuk melaksanakan ibadah (sholat, puasa) dan tidak boleh ditinggalkan, jika ditinggalkan maka ia akan mendapatkan dosa.

Last modified on Selasa, 10 Januari 2017 05:52

Leave a Comment