Wajib Tahu! 9 Adab Berbuka Puasa Sesuai Anjuran Rasulullah

ilustrasi ilustrasi

Muslimahdaily - Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah panutan bagi umat Islam dalam segala hal. terutama dalam menjalanakan ibadah puasa Ramadhan kali ini. Mulai dari makan sahur, kegiatan selama bulan Ramadhan hingga shalat tahajud dan witir yang telah beliau ajarkan pada umatnya.

Salah satu hal yang juga Nabi Muhammad ajarkan pada kita adalah adab-adab saat berbuka puasa dan makan saat berbuka puasa. Seperti menyegerakan berbuka hingga berdoa setelah makan.

Berikut 9 adab berbuka puasa sesuai anjuran Rasulullah:

1. Menyegerakan berbuka puasa

Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Berbuka dengan ruthab, tamer atau seteguk air

Nabi Muhammad biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat Maghrib. Anas bin Malik radhiallahu anhu yang menjadi pembantu Nabi berkata,

“Rasulullah biasanya berbuka dengan ruthab (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamer (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad).

3. Mengucap “Bismillah” sebelum berbuka

Dari Aisyah radhiallahu anha, Rasulullah bersabda,

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah (yaitu membaca Bismillah). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah di awal, hendaklah ia mengucapkan: Bismillahi awwalahu waa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

4. Berdoa saat berbuka puasa

Ibnu Umar berkata,

“Rasulullah ketika telah berbuka mengucapkan, Dzahabazh zhoma-u wabtallatil uruuqu wa tsabatal ajru Insya Allah (Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah).” (HR. Abu Daud).

5. Mendoakan orang yang memberi makan berbuka

Dari Abdullah bin Umar, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang memberi makanan untukmu, maka balaslah. Jika engkau tidak dapati sesuatu untuk membalas kebaikannya, maka doakanlah ia sampai engkau yakin engkau telah membalas kebaikannya.” (HR. Abu Daud, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)

Ketika Nabi diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,

Allohumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii. (Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku).” (HR.Muslim).

6. Adab berbuka puasa di rumah orang lain

Nabi ketika disuguhkan makanan oleh Sa’ad bin Ubadah, beliau mengucapkan,

Afthoro indakumush shoo-imuuna wa akala tho’amakumul abroor wa shollata alaikumul malaa-ikah. (Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat kalian, orang-orang yang baik menyantap makanan kalian dan malaikat pun mendoakan agar kalian mendapat rahmat).” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).

7. Adab saat menikmati susu saat berbuka

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda,

“Barang siapa yang Allah beri makan hendaknya ia berdoa: Allahumma baarik lanaa fiihi wa ath’imnaa khoiron minhu. (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan berilah kami makan yang lebih baik darinya).

Barang siapa yang Allah beri minum susu maka hendaknya ia berdoa: Allahumma baarik lanaa fiihi wa zidnaa minhu. (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan tambahkanlah darinya). Rasulullah bersabda, “Tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan makan dan minum selain susu.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah).

8. Minum dengan tiga nafas dan membaca ‘Bismillah

Dari Abu Hurairah, ia berkata,

"Rasulullah biasa minum dengan tiga nafas. Jika wadah minuman didekati ke mulut beliau, beliau menyebut nama Allah. Jika selesai satu nafas, beliau bertahmid (memuji) Allah. Beliau lakukan seperti ini tiga kali.” (HR. Ath-Thabrani).

9. Berdoa sesudah makan

Dari Muadz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah bersabda,

“Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan, Alhamdulillahilladzii ath’ amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghoiri haulin minnii wa laa quwwatin. (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).

Sumber: Buku 24 Jam di Bulan Ramadhan – Muhammad Abduh Tuasikal

 

Leave a Comment