Penuh dengan Kemuliaan, Inilah Keutamaan dan Amalan Sunnah di Bulan Muharram

ilustrasi ilustrasi

Muslimahdaily - Hari demi hari telah beralalu, bulan pun terus berganti. Kini kita sudah berada di penghujung tahun 1441 Hijriah dan akan masuk ke dalam bulan Muharram. Bulan yang penuh kemuliaan di dalamnya. Sanking mulianya, bulan ini dijuluki dengan syahrullah atau bulannya Allah.

Pada bulan ini, terdapat amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Adalah puasa di bulan Muharram. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist dari Abu Hurairah berikut, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah-Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).

Riwayat lainnya dari Abu Hurairah adalah sebagai berikut,

“Seseorang datang menemui Rasulullah, ia bertanya, ‘Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal? Nabi menjawab, ‘Puasa di bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram.” (HR. Ibnu Majah).

Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menegaskan bahwa hadist di atas merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.

Dalam hadist lain, terdapat penjelasan bahwa Rasulullah lebih banyak berpuasa di bulan Sya’ban daripada bulan Muharram. Hal ini juga dijelaskan oleh Imam Nawawi melalui dua tafsiran.

Pertama, kemungkinan Rasulullah baru mengetahui keutamaan puasa Muharram di akhir hayatnya. Kedua, mungkin Rasulullah sudah memahami keutamannya, namun beliau tak banyak puasa di bulan Muharram karena beberapa halangan. Seperti sakit atau sedang dalam perjalanan.

Keutamaan Puasa Asyura

Dari sekian hari di bulan Muharram, puasa pada tanggal 10 Muharram adalah yang paling afdhal, karena terdapat keutamaan di dalamnya. Hal ini dijelaskan oleh Abu Qotadah Al Anshoriy, beliau berkata,

“Nabi shalallahu alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab, “Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).

Menambahkan Puasa Tasu’a

Selain puasa pada tanggal 10 Muharram, Rasulullah juga memerintahkan umatnya untuk berpuasa di tanggal 9 Muharram.

Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata, bahwa saat Rasulullah memerintahkan umat muslim untuk berpuasa di hari Asyura, ada seseorang yang berkata,

“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani, kemudian beliau berkata, “Apabila tiba tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.”

Ibnu Abbas mengatakan, “Belum sampai tahun depan, Rasulullah sudah meninggal dunia.” (HR. Muslim)

Imam Asy Syafi’I dan ulama Syafi’iyyah, Imam Ahmad, Ishaq dan selainnya mengatakan bahwa dianjurkan untuk berpuasa di hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus, karena Rasulullah berpuasa pada hari kesepuluh dan sudah berniat (berkeinginan) berpuasa juga pada hari kesembilan.

Demikianlah beberapa amalan dan keutamaan di bulan Muharram yang diajarkan oleh Rasulullah, Semoga Allah akan selalu memudahkan kita untuk bisa melakukan amal shalih kapanpun dan dimanapun hingga akhir hayat. Aamiin.

Wallahu a’lam.

Sumber: Rumaysho

 

 

Leave a Comment