Masih Sering Dilakukan, Ternyata Boros Perilaku Setan

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Sahabat Muslimah, hedonisme kini telah telah menjadi bagian dari pola hidup. Gaya hidup yang seperti inilah yang membuat kita secara tak sadar berperilaku boros dan berlebihan. Hawa nafsu duniawi yang tak ada habisnya membuat siapapun mengupayakan berbagai cara untuk menghambur-hamburkan hartanya.

Padahal sudah jelas bahwa boros termasuk perilaku tercela yang kufur nikmat dan kurang bersyukur. Allah beberapa kali memperingati agar hamba-Nya tidak berperilaku boros. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al A’raf: 31).

Allah juga berfirman bahwasanya mereka yang sering boros adalah saudara setan.

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.” (QS. Al Isra’: 26-27).

Pada Tafsir Al Muyassar dijelaskan bahwa yang dimaksud saudara setan adalah menyerupai setan dalam hal keburukan, kerusakan dan maksiat. Dan setan itu sangat banyak kufurnya serta keras pengingkarannya terhadap nikmat Tuhannya.

Siapa orang yang boros?

Dari Abu Al Ubaidain, ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Abdulah mengenai orang-orang yang boros, ia pun menjawab (yang bersumber dari Rasulullah), (yaitu) orang-orang yang membelanjakan hartanya bukan pada kebenaran.” (HR. Bukhari).

Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas dalam mengatakan bahwa tabdzir yakni pemborosan adalah mengifaqkan sesuatu pada jalan yang keliru. Tak jauh berbeda, Mujahid menyebutkan perilaku boros yakni ketika seseorang menginfaqkan satu mud saja (ukuran telapak tangan) pada jalan yang keliru. Sementara menurur Qatadah, pemborosan adalah mengeluarkan nafkah dalam berbuat maksiat pada Allah, pada jalan yang keliru dan pada jalan untuk berbuat kerusakan.

Dari pengertian boros di atas, maka tentu banyak sekali hal-hal di kehidupan sehari-hari yang termasuk perilaku boros. Misalnya, membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan, membeli barang yang belum jelas manfaatnya dan membeli baju baru padahal masih banyak baju yang layak dipakai. Termasuk juga perilaku boros adalah menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat, apabila untuk bermaksiat.

Pola hidup konsumtif yang sekarang menjamur tak jarang membuat orang memaksakan dirinya untuk membeli barang-barang secara berlebihan atau juga mengikuti kegiatan yang belum jelas manfaatnya. Karena hal tersebut bahkan membuat mereka rela berhutang.

 

Allah murka pada orang yang boros

Boros tak hanya disamakan dengan perilaku setan, tapi juga yang membuat Allah murka.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah meridlai tiga hal bagi kalian dan murka apabila kalian melakukan tiga hal. Allah ridha jika kalian menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan (Allah ridla) jika kalian berpegang pada tali Allah seluruhnya dan kalian saling menasehati terhadap para penguasa yang mengatur urusan kalian. Allah murka jika kalian sibuk dengan desas-desus, banyak mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna serta membuang-buang harta.” (HR. Muslim).

Anjuran untuk bersyukur

Tentu saja perilaku boros ini jauh dari ajaran Islam yang menganjurkan umatnya untuk senantiasa merasa qanaah dan bersyukur dengan nikmat yang telah Allah beri.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7).

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah pada orang yang berada di bawah kalian dan janganlah perhatikan orang yang berada di atas kalian. Lebih pantas engkau berakhlak seperti itu sehingga engkau tidak meremahkan nikmat yang telah Allah anugerahkan padamu.” (HR. Ibnu Majah).

Oleh karena itu, hendaknya kita dapat lebih wasapada dan berhati-hati dengan perilaku boros. Perilaku ini sering kali kasat mata dan terselebung lewat banyak hal. Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur dan merasa cukup.

Wallahu ‘alam.

Leave a Comment