Ketika Rezeki Terasa Sempit, Cobalah Introspeksi Diri

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Rezeki dan jodoh merupakan dua hal yang mutlak berada di dalam kekuasaan Allah. Namun kita diberikan kesempatan oleh Allah untuk mengusahakan rezeki. Seperti yang tercantum dalam sebuah hadits

“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah, namun pada masing-masingnya terdapat kebaikan. Bersemangatlah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Apabila sesuatu menimpamu janganlah berkata, ‘Seandainya dahulu aku berbuat demikian niscaya akan begini dan begitu.’ Akan tetapi katakanlah, ‘Itulah ketetapan Allah dan terserah Allah apa yang dia inginkan maka tentu Dia kerjakan.’ Dikarenakan ucapan ’seandainya’ itu akan membuka celah perbuatan syaitan.” (HR. Muslim)

Manusia harus bersemangat dalam hal yang bermanfaat, manusia harus meminta pertolongan hanya kepada Allah, dan tidak boleh memelihara sifat malas. Bahkan seandainya terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan hendaknya berkata bahwa hal tersebut merupakan qodarullah, takdir dari Allah.

Semua orang pasti meminta untuk dilapangkan rezekinya. Rezeki bukan hanya berupa uang, tapi bisa berupa kesehatan, keluarga yang salih, terhindar dari musibah, dan rezeki dalam bentuk berbagai kemudahan lainnya. Tetapi tidak jarang pula manusia menjadi penyebab untuk kelapangan maupun kesempitan rezekinya. Karena sejatinya segala kesulitan merupakan buah dari perbuatan kita sendiri.

Hendaknya manusia memerhatikan segala perilakunya. Apakah perilakunya sudah sesuai dengan tuntunan dari Allah? Apakah perilakunya melanggar aturan-aturan Allah? Seperti halnya kemudahan lainnya, turunnya rezeki bisa dipengaruhi oleh dosa besar atau kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Berikut hal-hal yang menyebabkan dosa besar dan menghindarkan manusia dari kelapangan rezeki:

1.Menyekutukan Allah

Menyekutukan Allah adalah perbuatan syirik yang tidak akan diampuni Allah. Menyekutukan Allah sama saja dengan tidak memercayai keberadaaan dan kekuasaan-Nya. Perilaku menyekutukan Allah contohnya adalah dengan mencari jimat, memberikan tumbal, atau pesugihan karena memercayai bahwa hal tersebut dapat membuatnya kaya. Artinya mereka meyakini bahwa ada kekuatan lain yang mampu memberikan rezeki selain Allah. Namun, sering kita lihat bahwa orang-orang yang melakukan pesugihan justru diberi kekayaan yang melimpah. Mengapa demikian?

Harta melimpah tersebut bukan datang dari Allah, melainkan dari setan. Memang terlihat kaya, namun mungkin hidupnya tidak tenteram, diberi sakit, diberi banyak musibah, dan diberi banyak kesulitan lainnya. Belum lagi hukuman yang menantinya kelak di akhirat. Maka, agar rezeki kita dilapangkan oleh Allah, dekatkanlah diri kita dengan Allah dan jangan sekali-kali menyekutukan Allah dengan apa pun selain-Nya.

2.Meninggalkan salat

Salat merupakan salah satu rukun islam dan wajib hukumnya bagi umat muslim yang sudah memasuki usia akil baligh. Perintah untuk beribadah salat pun sangat jelas tertuang di dalam Al-Qur’an. Artinya, meninggalkan ibadah salat merupakan dosa besar yang apabila dilakukan terus-menerus akan menumpuk dan menumpuk.

Orang-orang yang tidak salat adalah mereka yang sombong dan merasa tidak memerlukan Allah lagi. Hal inilah yang akan menjauhkannya dari lapangnya rezeki. Allah tidak akan memberikan kelapangan rezeki kepada orang yang tidak mau bersyukur kepada Allah.

3.Berzina

Zina adalah suatu dosa besar yang dibenci oleh Allah. Jangankan berzina, mendekati perbuatan zina pun kita tidak diperbolehkan. Jika rezeki belum juga lapang, segeralah tengok perilaku kita. Adakah hal-hal yang selama ini kita anggap wajar untuk dilakukan ternyata merupakan perbuatan yang mendekati zina? Jika ada, segeralah bertaubat.

4.Durhaka kepada orangtua

Restu Allah bergantung pada restu orang tua. Maka sudah selayaknya kita selalu menghormati dan menyayangi orang tua dengan tulus ikhlas. Jika kita merasa rezeki belum juga lapang, segera tengok hubungan kita dengan orang tua. Sudah baikkah hubungan kita dengan orangtua?

5.Memutuskan tali silaturahmi

Memutuskan tali silaturahmi dengan sesama saudara muslim, khususnya dengan keluarga merupakan dosa besar yang bisa menghindarkan kita dari lapangnya rezeki. Mari mengintrospeksi diri dan menilik perilaku kita dalam memperlakukan keluarga dan sesama muslim agar rezeki tidak terasa sempit.

Jika rezeki terasa kurang lapang, segera introspeksi diri. Jangan-jangan perilaku kita sendiri yang menyebabkan sempitnya rezeki. Naudzubillahi min dzalik.

Last modified on Senin, 01 Agustus 2016 08:02

Leave a Comment