Cintai Bumi dengan Miliki 7 Kain Ramah Lingkungan Ini

ilustrasi ilustrasi

Muslimahdaily - Saat membeli pakaian, apa hal pertama yang ada di benakmu? Apakah model pakaiannya? Ataukah bahan pakaiannya?

Dilansir dari CNN Indonesia, Perkembangan industri mode yang cepat dan tren yang terus berganti membuat 80 miliar potong kain setiap tahunnya diproduksi. Namun sayangnya, data dari The Waste and Resources Action Programme (WRAP) mengungkapkan bahwa pakaian dengan total harga mencapai 140 juta poundsterling atau Rp2,5 triliun telah ditemukan di tempat pembuangan sampah.

Pembuangan bahan tekstil ini tentu dapat melepaskan racun ke bumi, serat mikro ke saluran air, dan emisi metana ke udara. Pada tahun 2050, industri mode bahkan disebut sebagai penyumbang polusi dunia terbanyak setelah minyak.

Selain itu, bahan kain seperti poliester, nilon, dan akrilik ternyata mengandung ribuan serat mikro plastik yang terlepas saat dicuci. Saat dibuang sebagai limbah, mikro plastik ini akan berakhir di lautan dan mencemarinya.

Bayangkan saja, jika hal ini terus berlanjut, berapa juta ikan yang akan terkena dampaknya. Belum lagi saat ikan tersebut pada akhirnya akan kita konsumsi, maka secara tidak langsung limbah ini juga akan masuk ke dalam tubuh kita.

Zat pewarna yang terdapat pada kain juga mengandung bahan kimia yang bebahaya bagi lingkungan. Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat mengurangi polusi dan tidak mencemari lingkungan?

Salah satu caranya adalah dengan mengenal tujuh bahan ramah lingkungan ini, seperti yang dikutip dari IDN Times:

1. Kain serat bambu

Kain ini diproduksi dari batang bambu yang ditanam dengan sedikit tambahan bahan kimia. Kain ini juga memiliki sifat antibakteri alami dan dapat terurai di alam.

Memang ada beberapa kain bambu yang menggunakan bahan kimia beracun untuk mengubah tanaman menjadi kain. Hanya saja, Federal Trade Commission memberikan amanat bahwa perusahaan yang menggunakan proses ini harus melabeli produk mereka sebagai rayon berbasis bambu.

2. Kapas organik

Kapas organik ditanam tanpa tambahan bahan kimia sintetik. Sahabat muslimah bisa mencari kain katun dengan pewarna alami agar mengurangi jumlah bahan kimia yang terbuang ke ekosistem kita.

3. Serat hemp

Kain ini dibuat dengan serat hemp. Hemp sendiri punya karakteristik, antara lain dapat ditanam tanpa pupuk; dapat ditanam tanpa atau dengan sedikit pestisida; mudah dipanen; dan tak menghabiskan nutrisi tanah.

4. Daur ulang polyester

Serat ini terbuat dari kain poliester bekas dan botol soda yang menghasilkan 75 persen jejak karbon yang lebih rendah daripada poliester murni. Poliester daur ulang memang mengandung antimon beracun, namun beberapa perusahaan telah mengupayakan untuk mengeluarkannya dari produk mereka.

5. Kain kasmir

Kain ini terbuat dari serat protein kedelai, yang tersisa setelah pengolahan kedelai menjadi makanan. Dengan begitu, serat ini aman untuk lingkungan.

6. Kain yang terbuat dari serat TENCEL™

TENCEL™ merupakan serat selulosa alami dari kayu dan dapat diuraikan oleh alam. Kayu yang diambil seratnya untuk TENCEL™ ini tersertifikasi Forest Stewardship Council dan merupakan bahan dasar untuk produksi benang serta kain, dengan bahan kimia yang sangat minim dalam pembuatannya.

7. Kain wol

Bahan wol dapat diperbaharui, tahan api, dan tak membutuhkan tambahan bahan kimia. Untuk itu, cari bahan wol bebas klorin. Kini telah banyak pula wol organik yang diproduksi menggunakan praktik pertanian berkelanjutan dan tanpa bahan kimia beracun.

Bahan kain di atas mungkin memang tergolong mahal, namun apa salahnya dicoba agar ekosistem lingkungan kita tetap terjaga dan sebagai salah satu usaha kita untuk mencintai bumi ciptaan Allah ini.

 

Leave a Comment