Waspadai 5 Penyakit Ini Rentan Menyerang Wanita

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Kendati penyakit bisa saja menyerang tanpa pandang gender, tetapi ada beberapa penyakit yang lebih rentan menyerang wanita. Sebagai contoh, seperti penyakit jantung. Di Amerika Serikat, penyakit jantung menjadi penyebab 40% kematian wanita. Mirisnya, hanya separuh atau sekitar 54% wanita yang menyadari jika penyakit jantung adalah kondisi gangguan kesehatan yang paling banyak mengancam nyawa kaum Hawa.

Sudah seharusnya, setiap wanita lebih memperhatikan dan menyadari beberapa penyakit yang eksklusif lebih sering menyerang wanita berikut ini agar bisa menghindarinya.

1.Kanker payudara

Kanker payudara biasanya berasal dari infeksi lapisan saluran susu yang dapat menyebar ke organ lain. Kanker payudara adalah jenis kanker paling agresif yang memengaruhi populasi wanita secara global. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada populasi wanita di negara maju karena masa hidup mereka yang panjang.

Awalnya, wanita yang menderita kanker payudara terdapat benjolan di payudara. Sebagian besar benjolan payudara tidak mengancam, tetapi sebaiknya setiap wanita perlu untuk memeriksakan diri ke dokter.

2.Kanker Ovarium dan Serviks

Banyak orang tidak menyadari perbedaan antara kanker ovarium dan kanker serviks. Kanker serviks berasal dari rahim bagian bawah, sedangkan kanker ovarium dimulai di saluran tuba. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang serupa, kanker serviks juga menyebabkan keputihan dan rasa sakit selama hubungan seksual.

Sementara kanker ovarium menghadirkan gejala yang sangat samar, kondisinya sangat kompleks. Setiap wanita diharuskan melakukan tes Pap smear untuk mendeteksi kanker serviks tetapi bukan kanker ovarium.

3.Masalah Kehamilan

Kondisi gangguan kesehatan yang sudah ada sebelumnya dapat memburuk selama kehamilan, mengancam kesehatan seorang ibu dan anaknya. Gangguan bisa berupa asma, diabetes, dan depresi dapat membahayakan ibu dan anak selama kehamilan jika tidak dikelola dengan baik.

Kehamilan dapat menyebabkan jumlah sel darah merah ibu yang sehat menurun, suatu kondisi yang disebut anemia, atau menyebabkan depresi. Masalah lain yang muncul ketika sel reproduksi ditanamkan di luar rahim, akan mengancam kehamilan dan membahayakan keselamatan ibu serta janin. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan terhadap kehamilan.

4.Osteoporosis

Kondisi penyakit tulang ini sangat rentan terjadi pada wanita di atas usia 40 tahun. Osteoporosis merupakan penyakit yang dapat melemahkan tulang, membuat tulang mudah patah dan menimbulkan rasa nyeri sendi. Beberapa faktor penyebab osteoporsis, di antaranya:

● Usia
● Konsumsi alkohol
● resep obat – obatan tertentu
● Genetika
● Kurang olahraga
● Massa tubuh rendah
● Merokok
● Penggunaan steroid

Untuk mendeteksi kondisi osteoporosis, penyedia layanan kesehatan atau rumah sakit akan mengukur kepadatan tulang menggunakan X-ray atau ultrasound diagnostik.

Meskipun tidak ada obat untuk osteoporosis, penyedia perawatan atau dokter dapat meresepkan pengobatan untuk menghambat perkembangan penyakit.

5.Depresi dan Kecemasan

Perubahan hormon alami dapat menyebabkan depresi atau kecemasan. Sindrom pramenstruasi (PMS) umumnya terjadi di kalangan wanita. Tak lama setelah kelahiran, banyak ibu mendapatkan bentuk depresi yang disebut "baby blues," yang meliputi perubahan emosi, kesedihan, dan kelelahan. Perimenopause, pergeseran sebelum menopause, juga dapat menyebabkan depresi.

Last modified on Jumat, 22 Februari 2019 06:54

Leave a Comment