Yuk Kenali 6 Macam Gangguan Haid Dan Penyebabnya!

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Siklus menstruasi pada wanita terkadang memang cukup menggangu. Setiap wanita mempunyai siklus menstruasi yang berbeda-beda. Perbedaan siklus ini tergantung dari faktor dan hormonal wanita yang berebeda-beda antara satu dengan lainnya. Ada beberapa faktor yang memicu terganggunya siklus haid diantaranya yaitu stress, obesitas, gaya hidup, kehamilan hingga menopause.

Yuk kenali macam-macam gangguan haid dan penyebabnya. Berikut ulasannya!

1.Amenorea

Keadaaan tidak terjadinya haid pada seorang wanita atau amenorea terbagi menjadi dua, yang pertama biasanya terjadi kepada remaja yang berusia 16 tahun, namun belum mengalami menstruasi atau biasa disebut amenorrhea primer. Penyebabnya karena pubertas yang terlambat, kegagalan fungsi indung telur, tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina, hymen inferforata yang menyebabkan penyumbatan, dan sebagainya.

Sedangkan untuk amenorrhea sekunder, yaitu bila seorang wanita tidak sedang hamil, dan tidak dapat haid kembali setelah 6 bulan dari haid terakhir. Penyebabnya bisa karena gaya hidup, ketidakseimbangan hormon, tumor pada kelenjar, pengunaan kontrasepsi, dan lainnya.

2.Oligomenorea

Kamu sering mendapati siklus haid yang panjang? Siklus haid normal berkisar 21-35 hari. Apabila kamu mengalami siklus haid yang memanjang dan lebih dari 35 hari mungkin kamu mengalami oligomenora. Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.

Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya siklus haid normal menjadi memanjang, sehingga haid menjadi lebih jarang terjadi. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause.

3.Polimenorea

Keadaan ini tejadi ketika wanita mengalami siklus mentruasi yang lebih singkat yaitu 21 hari, atau dikenal dengan istilah polimenorea. Wanita dengan polimenorea akan mengalami haid hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih banyak dari biasanya.

Polimenorea terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Ketidakseimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus haid normal sehingga didapatkan haid yang lebih sering.

4.Menoragia atau Hipermenorea

Menoragia atau Hipermenorea merupakan keadaan wanita mengalami pendarahan haid yang lebih banyak dari normalnya 80 ml/ hari atau lebih lama dari normal yaitu lebih dari 8hari. Terkadang disertai dengan bekuan darah sewaktu haid. Siklus haid yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari.

Timbulnya pendarahan saat haid dapat terjadi karena infeksi saluran reproduksi, kelainan koagulasi (pembekuan darah), kelainan hormon endokrin, kelainan anatomi rahim, latrogenik (akibat pemakaian obat).

5.Hipomenorea

Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa. Penyebab hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal.

6.Metroragia

Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid.

Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit. Metroragia tidak ada hubungannya dengan haid, namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun hanya berupa bercak.

Metroragia di luar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh, carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis, peradangan dari haemorrhagis (seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia), juga hormonal.

Last modified on Kamis, 28 Februari 2019 09:08

Leave a Comment