Kenali Penyebab Milia dan Pencegahannya

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Milia sering kali dianggap sebagai jerawat. Padahal, keduanya jelas berbeda. Milia merupakan kista berisi keratin yang terbentuk tepat di bawah kulit, biasanya berwarna putih atau kekuningan.

Kista yang juga biasa disebut bintik susu in sebenarnya dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan usia, dan tempat munculnya, serta penyebab kista kecil ini muncul. Milia dapat muncul pada kulit wajah bayi yang baru lahir hingga dewasa.

Melansir dari laman Bazaar, berikut ulasan mengenai milia, penanganan, dan pencegahannya:

Penyebab milia

Walaupun belum diketahui secara jelas penyebab milia, namun milia pada orang dewasa biasanya disebabkan beberapa faktor. Faktor yang paling terjadi adalah karena adanya kulit mati yang menjalar dan terperangkap di pori-pori dekat dengan permukaan kulit. Penumpukan yang tidak dikeluarkan secara alami dapat menjadi kisat kecil. Milia jenis ini disebut primary milia.

Sedangkan secondary milia terlihat mirip dengan primary milia, namun disebabkan oleh saluran keringat yang tersumbat. Penyumbatan ini bisanya disebabkan trauma atau infeksi kulit seperti, luka lecet, luka bakar, perawatan yang menggunakan laser, pengelupasan kulit atau herpes, dan gaya hidup yang buruk, termasuk kurang tidur, merokok, dan lingkungungan yang kotor. Terlalu lama menggunakan produk dengan minyak berlebih dan steroid jangka panjang juga dapat memicu munculnya milia.

Jika dirasa milia tidak terlalu menggangu, maka lebih baik dibiarkan saja. Terlebih, milia sebenernya dapat hilang dengan sendirinya

“Tergantung seberapa dalam milia tersebut di sana, mereka secara alami dapat muncul di permukaan kulit selama beberapa minggu atau bulan,” ujar Michaella, spesialis perawatan kulit seperti dilansir dari laman Bazaar.

Lebih lanjut, apabila milia semakin membesar dan menggangu, kamu dapat memilih perawatan professional. Apalagi milia cukup sulit dikeluarkan dan berbahaya bila hanya dengan ditusuk atau dipencet saja.

Dengan datang ke klinik kulit, kamu mungkin akan mendapatkan treatment seperti menyayat kemudian mengeluarkan milia dari kulit yang tentunya menggunakan alat-alat yang steril. Treatment yang jauh lebih aman daripada dilakukan dengan bahan dan alat di rumah.

Agar tak terlambat, hendaknya kamu mencegah munculnya milia pada wajah. Pencegahan dapat berupa:

1. Bersihkan wajah secara menyeluruh

Membersihkan sisa make up dari wajah merupakan rutinitas yang wajib dilakukan sebelum tidur. Lakukan double cleansing apabila kamu menggunakan full make up.

2. Lakukan eksfoliasi

Pilihlah eksfoliasi yangmengandung AHA dan BHA. Lebih baiknya mengadung 5% asam glikolat dan 2% salisat. Lakukan tiga kali dalam seminggu dan beri perhatian khusus pada area wajah yang terdapat milia.

Jika kamu memiliki kulit sensitif atau lebih suka melakukan eksfoliasi secara manual, kamu dapat memilih scrub atau lotion anti-aging tiga kali dalam seminggu. Cara ini akan mengurangi sel-sel kulit mati dan merawat pori-pori kamu tetap kencang dan bersih.

3. Gunakan skincare yang mengandung retinoid

Retionid dapat membantu mencegah milia. Vitamin A yang terkandung dalam retinoid mampu membantu sel kulit kembali ke dalam dan menyebabkan milia keluar dari permukaan kulit. Pastikan, kamu tidak menggunakan krim retinoid di area kelopak mata.

4. Ubah gaya hidup

Kurangi mengonsumsi makanan yang tinggi akan kolestrol seperti daging dan telur. Kamu juga dapat menambah asupan suplemen vitamin D untuk mencegak munculnya milia. Hindari pemakaian make up dan skin care berbahan dasar minyak dan batasi paparan sinar matahari.

Last modified on Selasa, 11 Februari 2020 16:06

Leave a Comment