Beragam Manfaat Puasa untuk Kekebalan Tubuh, Berikut Penjelasan Dokter!

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Sudah jadi pengetahuan umum bahwa puasa sangat baik untuk tubuh, khususnya organ-organ pencernaan. Larangan untuk makan dan minum akan sangat menguntungkan organ tersebut setelah bekerja kerasa selama 11 bulan lamanya.

Ternyata, selain baik untuk sistem pencernaan, puasa juga memberikan efek baik bagi sistem kekebalan tubuh. Hal ini disampaikan oleh Dokter Umum Rumah Sakit YARSI Ainun Mardhiah pada saat Instagram Live bersama Muslimahdaily pada Ahad (26/4) lalu.

“Puasa sangat bagus untuk tubuh kita, karena ibaratnya selama 11 bulan kita makan terus nggak ada istirahatnya. Tubuh kita ini memang membutuhkan fase istirahat. Dengan diwajibkan bagi kita berpuasa, tubuh akan beristirahat,” ujarnya.

“Walau memang belum ada penelitian yang membandingkan puasa dengan pasien COVID. Cuma memang kemarin ada seminar online dari Himpunan Dokter Penyakit Dalam di Indonesia, mengatakan bahwa puasa ini mempunyai efek baik, salah satunya mengistirahatkan tidak hanya sistem pencernan tapi juga sistem imun,” paparnya.

Ainun melanjutkan pada saat melawan virus COVID-19, sistem imun bekerja secara hebat dan totalitas. Pada satu fase tertentu, tubuh dapat mengalami Cytokine Storm, yakni rekasi berlebihan yang berbahaya dari sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut cukup sering terjadi pada pasien COVID-19.

“Yang dibahayakan dari covid ini adalah Cytokine Storm. Dimana proses mekanisme dalam tubuh, untuk melawan COVID ini, sistem-sistem imun ini menyerang secara hebat dan totalitas. Sampai pada fase yang berat, dia meyerang sel-sel tubuh terutama paru-paru yang normal. Sehingga terjadi penumpukan cairan inflamasi di paru dan menyebabkan gagal nafas,” katanya.

Oleh karena itu, ketika berpuasa, sistem imun akan beristirahat. Saat inilah, sistem imun diharapkan tidak akan bereaksi dan menyebabkan gejala sehabat daripada biasanya.

“Ketika kita menjalani puasa, diharapkan sistem imunnya ini juga akan mengalami fase isitrahat. Sehingga jika kita tertular, reaksi kekebalan tubuh ini tidak akan sehebat pada biasanya. Diharapkan gejala yang tumbul ini tidak berat,” tambahnya.

Hal setara juga disampaikan oleh Ahli Gizi Universitas Gajah Mada R. Dwi Budiningsari. Ia mengatakan berpuasa selama lebih dari12 jam dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

“Sejumlah penelitian menyebutkan berpuasa dapat meningkatkan imunitas. Sebaliknya, belum ada studi yang menyatakan puasa meningkatkan resiko terinfeksi COVID-19,” ujar Dwi seperti dilansir dari Liputan 6.

Dwi menambahkan bahwa ketika berpuasa, tubuh akan memperbaiki jaringan sel-sel yang rusak. Puasa yang dilakukan selama 30 hari penuh juga akan merangsang pertumbuhan sel darah putih dan membantu menumbuhkan kekebalan tubuh.

Leave a Comment