Mitos atau Fakta, Essential Oil Berdampak Buruk Bagi Kulit?

ilustrasi ilustrasi

Muslimahdaily - Sahabat muslimah pasti sudah tidak asing lagi dengan essential oil? tak hanya baunya yang harum, essential oil juga dapat membuat rileks dan tentunya sangat adiktif. Essential oil sendiri sudah digunakan untuk pengobatan dan perawatan kulit sejak ribuan tahun lalu. Tetapi untuk saat ini kebanyakan essential oil bukan untuk perawatan kulit saja, tetapi juga digunakan untuk meresap manfaat dari aromaterapeutik.

Beberapa penelitian dan uji klinis sudah membuktikan bahwa essential oil memiliki sifat anti jamur, anti bakteri, antioksidan, dan pembasmi serangga. Seperti contoh, tea tree oil bisa membantu mengobati jerawat bila diaplikasikan dengan benar.

Tetapi masih ada juga yang meragukan, apakah essential oil dapat berdampak buruk pada kulit?

Melansir dari laman Beautylish dampak buruk ini sesungguhnya tergantung pada beberapa kondisi. Terdapat berbagai faktor yang bisa memengaruhi efek dari essential oil, seperti potensinya, kualitas dari oil itu sendiri, dan juga metode yang digunakan untuk mengekstraknya.

Biasanya, essential oil bisa menyebabkan iritasi karena dioleskan pada kulit dalam konsentrasi yang tinggi. Alergi dan kepekaan dari kulit kita juga menentukan bagaimana reaksi yang terjadi saat mengaplikasikan essential oil. Mungkin ada sekumpulan orang yang tidak memiliki dampak apapun, tetapi sebagian ada juga yang bisa mengalami iritasi, kemerahan, bahkan ruam.

Terdapat klaim lain yang mengatakan bahwa essential oil dapat meningkatkan sensitivitas terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Memang beberapa jenis essential oil mengadung furanocoumarins yang merupakan senyawa kimiawi yang menyebabkan reaksi fototoksik (sensitif matahari) saat terkena sinar UV. Tetapi tidak semua jenis essential oil yang bereaksi seperti ini.

Berdasarkan data dari Essential Oil Safety yang ditulis oleh Robert Tisserand and Rodney Young, essential oil yang dapat menyebabkan fotosensitifitas adalah sebagai berikut,

• Akar Angelica

• Bergamot dengan pemerasan dingin (distilasi uap tidak masalah)

• Jeruk pahit yang diperas dingin (distilasi uap tidak apa-apa)

• Jintan

• Grapefruit yang diperas dingin (distilasi uap tidak apa-apa)

• Lemon yang diperas dingin (dengan penyulingan uap tidak apa-apa)

• Jeruk Nipis yang diperas dingin (dengan distilasi uap tidak apa-apa)

• Daun mandarin

• Rue

Apabila terdapat produk perawatan kulit yang mengandung salah satu essential oil di atas tetapi dengan persentase yang rendah, maka kemungkinan tidak akan menimbulkan reaksi. Tapi jika masih khawatir, maka bisa dipelajari lebih lanjut informasi tentang kandungan tersebut atau tidak menggunakannya sama sekali.

Pada intinya, essential oil memang bisa menyebabkan iritasi, tetapi tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat sensitifitas kulit kita. Yang terpenting, selalu lakukan percobaan terlebih dulu selama 24 jam sebelum menggunakan produk baru yang mengandung essential oil lainnya.

Semoga bermanfaat.

Leave a Comment