Fullday School, Ini Dia Cara Agar Anak Tak Jenuh

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Full day school, sudah dari beberapa tahun yang lalu menjadi isu hangat yang diperbincangkan dalam dunia pendidikan. Seperti layaknya isu lain, isu full day school ini juga banyak mengundang pro dan kontra.

Sebagian orang menganggap bahwa program ini bagus, untuk mengantisipasi kenakalan anak di luar sekolah. Namun disisi lain, beberapa orang menganggap bahwa program ini hanya akan melelahkan siswa, karena ia harus belajar selama 8 jam full.

Lalau jika memang program ini sudah berjalan di sekolah anak, apa yang harus dilakukan agar ia tak jenuh?

Pertama, dikutip dari tabloidbintang, Psikolog Anak dan Pendidikan, Ayoe Sutomo mengatakan, bahwa peran orangtua sangat penting. Ketika anak sudah sampai rumah, cobalah untuk tidak menyakan lagi tentang pelajaran. Atau meminta anak untuk belajar lagi. Perlu diingat bahwa anak sudah banyak belajar di sekolahnya, maka di rumah adalah waktunya ia untuk bermain dan istirahat.

Kedua, manfaatkan waktu libur bersama anak. Ketika anak bersekolah dari senin sampai jumat, maka manfaatkan hari sabtu dan minggu untuk pergi bermain dan berkumpul bersama keluarga.

“Manfaatkan waktu ini untuk meningkatkan bonding antara anak dengan orangtua”, ujar Ayoe Sutomo. Tak harus pergi ke mal atau mencarikan mainan yang mahal, bunda bisa pilih kegiatan bersama di rumah. Seperti memasak bersama, membaca buku, menanam dan kegiatan lainnya.

Ketiga, dikutip dari Republika, Wakil Ketua Komita III DPD, Fahira Idris mengatakan bahwa kebijakan ini harus memperhatikan kesiapan sekolah. Kemudian untuk tingkat SD dan SMP diharapkan metode full day school ini mengandung unsur belajar sambil bermain.

Kegiatan belajar mengajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas dan diselipkan permainan yang memiliki unsur pendidikan. Ini dilakukan agar anak tidak terlalu bosan ketika berlama-lama di sekolah.
Keempat, guru di sekolah hanya bertindak sebagai fasilitator untuk memancing siswa agar berinisiatif. Menggali pembelajaran lewat dialog dan diskusi, membangun suasana yang rekreatif dan dialogis. “Sehingga siswa tidak jenuh ketika seharian di sekolah”, ujar Fahira Idris. 

Di balik semua kekurangan dan kelebihan program full day school ini, nampaknya harus ada peran penting dari orangtua dan guru. Orangtua harus mulai memahami kapasitas belajar dan bermain anak, begitu juga guru.

Kedua pihak tersebut harus memeliki segudang cara agar anak tidak jenuh saat di sekolah seharian penuh. Seperti dikatakan Fahira Idris, lamanya waktu di sekolah harus dimanfaatkan untuk pribadi yang mampu mengenal potensi diri dan lingkungannya yang belum tergali secara maksimal.

Leave a Comment