10 Tips Efektif yang Harus Diperhatikan Orangtua dalam Membuat Anak Menghafal Al-Qur'an

ILUSTRASI ILUSTRASI Freepik

Muslimahdaily – Anak-anak memiliki potensi hafalan yang luar biasa. Mereka selalu mencatat apa yang terjadi di sekitar mereka. Kecepatan menghafal dan belajar yang luar biasa ini bila disalurkan dengan benar dapat menjadi sangat mudah dalam mengajarkan kepada anak bagaimana cara menghafal al-Quran. Karena sesungguhnya, menggunakan kapasitas ini secara positif merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua untuk membesarkan anak dengan cara yang diridhai Allah Subhanallahu wa ta’ala.

Dari Usman bin Affan ra, Nabi Muhammad Sallallahu'alaihi wa salam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya,” (HR. Tirmidzi).

Tentu saja sulit untuk menghafal al-Qur'an yang terdiri dari 114 surat itu. Tapi jangan lupa bahwa dibalik setiap kesulitan ada kemudahan, dan memanfaatkan kesempatan untuk menjadi salah satu hamba yang pahalanya begitu besar dan yang akan dituntun Allah menuju keselamatan bukanlah sesuatu yang akan diberikan kepada setiap hamba. Berikut adalah 10 tips praktis yang akan membantu anak menghafal Al-Qur'an secara efisien.

1.Jelaskan Mengapa Mereka Harus Menghafal Al-Quran

Seorang anak kecil tidak dapat sepenuhnya memahami mengapa mereka harus menghafal Al-Qur'an setiap hari. Mengapa begitu penting? Mengapa mereka harus merelakan waktu bermain untuk menghafal Al-Qur’an? Mengajari mereka keutamaan menghafal Al-Qur'an itu sendiri akan menghasilkan niat yang tulus, konsistensi dan keteguhan. Di bawah ini adalah beberapa keutamaan menghafal Al-Qur'an yang layak untuk diajarkan kepada anak:

- Mendapat Tempat yang Paling Tinggi di Surga

Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal),” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

- Dapat Memberi Syafaat kepada Keluarga

Ali bin Abi Thalib radiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa membaca al-Quran lalu mempelajarinya dan menghafalkannya, Allah akan memasukkannya ke dalam Surga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah ditetapkan untuk masuk neraka,” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 2436).

- Terbebas dari siksa Allah

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Bacalah al-Quran, karena Allah taala tidak menyiksa orang yang hatinya menghayati al-Quran. Al-Quran adalah perjamuan Allah, siapa yang menghadirinya ia akan aman. Dan barang siapa yang mencintai al-Quran, hendaknya ia bergembira,” (At-Tibyan, Imam an-Nawawi, 20).

2.Motivasi

Motivasi digambarkan sebagai kebutuhan atau keinginan yang memberi energi pada perilaku dan mengarahkannya ke tujuan tertentu. Ada beberapa cara untuk memotivasi anak dalam hal spiritual, psikologis, penghargaan dan kompetisi.

Kita telah membahas dampak motivasi spiritual ketika kita melihat berbagai hadits tentang keutamaan menghafal Al-Qur'an. Manusia pada dasarnya berbuat lebih baik ketika diberi penghargaan. Salah satu cara termudah untuk menyemangati anak adalah dengan memberi mereka hadiah atau penghargaan atas pencapaian mereka.

Ada banyak cara bijaksana lainnya untuk menyemangati anak. Kamu dapat merekam suara mereka dan mengirimkannya ke keluarga dan teman, lalu meminta mereka untuk memberikan umpan balik yang penuh kasih. Dihargai oleh banyak orang pasti akan memotivasi anak.

Anak-anak yang masih kecil dan tidak sepenuhnya memahami pentingnya dan keberkahan menghafal Al-Qur'an, pada titik tertentu mereka akan menjadi lamban dan merasa tidak tertarik. Sebaiknya ajak mereka menonton anak-anak lain mengaji di media sosial. Ada banyak video inspiratif untuk anak. Namun pastikan untuk tidak membandingkan anak dengan orang lain dengan cara apapun. Ini akan menimbulkan kecemburuan dan perasaan sakit lainnya. Tujuan ini bagaimanapun juga adalah untuk menginspirasi anak, bukan menyakiti.

Jangan terlalu kaku dan mencari kesempurnaan dengan aturan tajwid pada anak. Jika kamu terus mengoreksi setiap kata dalam setiap ayat maka anak akan merasa kecil hati dan kehilangan minat untuk belajar. Terkadang mengoreksi bacaan sering bisa sangat berlebihan dan dengan demikian merusak dan mungkin membuat anak tidak suka belajar Al-Qur’an secara bersamaan. Tetaplah memperbaiki hanya satu atau dua jenis kesalahan dalam seharinya. Untuk mencatat kesalahan mereka dan melacak kemajuan mereka, tandai kesalahan mereka di mushaf dengan pensil.

3.Mulai dengan Diri Sendiri

Tips yang sangat penting adalah dengan memulai dari diri sendiri. Melibatkan diri dalam pengajaran Al-Qur'an pada anak akan membantu mereka dalam penghapalan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara kembali mempelajari Al-Qur'an beserta tajwidnya.

Melihat orang tua dengan Al-Quran akan membuat anak ingin ikut duduk dengan Al-Qur'an dan mempelajarinya juga.

4.Etika yang Baik

Anak-anak harus diajari beberapa etika penting dalam mempelajari Al-Qur'an sehingga mereka akan mendapatkan manfaat yang maksimal.

– Untuk selalu mengucapkan lafal ta’awudz (A`udzu billahi minas-syaitanir-rajimi) sebelum pembacaan guna memohon perlindungan dan penjagaan kepada Allah dari bisikan serta godaan setan. Jika anak menyela bacaan dengan pembicaraan duniawi maka minta mereka untuk mengulangnya.

– Mulailah setiap surah dengan kalimat bismillah.

– Tidak menguap saat membaca.

– Dilarang cekikikan selama mengaji.

– Terapkan kesadaran pada anak bahwa Allah Maha Mendengar dan dengan penuh perhatian mendengarkan bacaan mereka.

– Memperindah suaranya sesuai dengan kemampuannya.

– Di antara adab belajar Al-Quran adalah menjelaskan kepada anak makna yang disederhanakan dan diringkas dari surah yang mereka pelajari. Selain itu ajari mereka arti dari beberapa kata yang mudah dan paling sering diulang, ini akan membuat mereka lebih mudah menghafal.

Anak juga harus diingatkan bahwa karena mereka adalah pelajar Al-Qur'an, tidak boleh bagi mereka untuk berperilaku tidak pantas bahkan setelah sesi pembelajaran. Misalnya, mereka tidak boleh berbohong karena itu adalah dosa dan Allah menyukai orang-orang yang jujur. Demikian pula mereka juga harus dinasihati untuk tidak mendengarkan musik karena Al-Qur'an adalah firman Allah sedangkan musik adalah suara setan sehingga mereka harus menjaga Al-Qur'an yang telah mereka pelajari.

5.Tetapkan Goals atau Tujuan

Menetapkan tujuan membuat orang tua dan anak termotivasi. Buat tujuan jangka panjang dan pendek. Duduklah bersama anak dan diskusikan berapa banyak surah yang ingin dipelajari dan hafali dalam sebulan. Namun perlu diperhatikan juga batas kemampuan anak. Ingatlah juga gangguan yang mungkin terjadi selama waktu yang telah ditetapkan, misalnya gangguan seperti sakit, perjalanan, atau ujian.

Tujuan jangka panjang dapat mencakup menetapkan tujuan tahunan, mungkin dari satu Ramadhan ke Ramadhan lainnya. Ketika anak mencapai suatu tujuan, jangan lewatkan kesempatan penghargaan dengan memberi hadiah.

6.Mengetahui Gaya Belajar Anak

Terkadang orang tua meremehkan anak tentang bagaimana mereka menyerap segala sesuatu yang mereka dengar. Oleh karena itu cobalah untuk menempatkan mereka di lingkungan yang dapat membantu mereka menghafal ayat Al-Qur’an secara tidak sadar sebanyak mungkin. Contohnya yakni pengajian di sekitar rumah, TPA/TPQ.

Gaya lainnya adalah kamu dapat membiarkan anak bermain namun dengan bacaan Al-Qur'an diputar di latar belakang. Ulangi juga ayat-ayat Al-Qur’an yang sebelumnya telah dipelajari saat anak hendak tidur di malam. Alternatif lainnya adalah dengan rutin menyalakan audio Al-Qur’an di setiap aktivitas bermain mereka.

Coba juga metode penghafalan dengan mendorong anak untuk menulis ayat-ayat yang mereka telah pelajari di karton atau bahan lainnya. Biarkan mereka menghias dan mewarnainya sehingga menarik dan mereka dapat membentuk memori dari ayat dan gambar tersebut.

7.Buat Jadwal Rutinitas

Membuat jadwal rutinitas untuk menghafal Al-Qur'an adalah sarana yang paling bermanfaat. Anak akan siap secara psikologis begitu mereka tahu kapan harus melakukan sesi menghafal Memiliki jadwal rutinitas juga berarti keteraturan yang merupakan landasan kemajuan anak.

Memilih waktu Maghrib adalah salah satu pilihan terbaik. Shalat Maghrib bersama anak dan kemudian mulai kelas hafalan Al-Qur’an. Pilih sudut yang tenang, nyaman, dan bebas gangguan untuk sesi tersebut. Pastikan anak mendapatkan makanan yang mengenyangkan dan istirahat yang cukup sebelumnya agar energi dan konsentrasinya maksimal saat sesi menghafal. Ingatlah untuk tidak membuat sesi terlalu lama sehingga menjadi melelahkan dan membosankan bagi anak.

Tujuan akan bisa dicapai jadwal rutinitas yang ditetapkan tersebut dilakukan secara konsisten dan teratur.

8.Review

Meninjau kembali adalah inti dari menghafal Al-Qur'an dan seringkali menjadi bagian yang paling diabaikan. Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wa salam memberi nasihat mengenai pentingnya meninjau kembali hafalan Al-Qur’an dalam suatu hadits shahih.

Abu Musa Al-Asy'ariy raḍiyallahu 'anhu meriwayatkan dari Nabi ṣallallahu'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, "Peliharalah Al-Qur’an ini, sebab demi Allah yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh Al-Qur’an itu lebih mudah lepasnya dibanding unta dari ikatannya," (HR. Bukhari Muslim).

Untuk anak kecil, ada baiknya mengetahui bagaimana anak lebih suka melakukan sesi review. Beberapa mungkin suka meninjau kembali pelajaran lama di awal sesi sementara yang lain mungkin merasa tidak tertarik. Jika anak antusias mempelajari pelajaran baru terlebih dahulu, biarkan mereka belajar dan menghafal terlebih dahulu. Kamu dapat mereview hafalan setelah mereka puas dengan pelajaran baru. Ingatlah untuk tidak membuat review-an terlalu lama karena dapat menguras mental anak.

Bergantung pada tingkat energi dan antusiasme anak, putuskan seberapa banyak mereka ingin membaca Al-Qur’an pada hari itu. Terkadang anak hanya bisa beberapa surat sementara di hari lain bisa lebih dari itu.

9.Menghilangkan Gangguan yang Menyita Pikiran

Gangguan seperti musik dari film kartun dari televisi atau Youtube dapat menghalangi anak dalam proses menghafal. bukannya menyerap hal-hal yang tidak menambah nilai bagi kehidupan mereka atau menghafal perjalanan. Sebuah lagu yang secara acak dinyalakan bisa tetap terjebak dalam pikiran seseorang selama berhari-hari. Maka dari itu, minimalkan gangguan sebanyak yang kamu bisa.

10.Berdoa

Setelah kamu menjelaskan keutamaan menghafal Al-Qur'an dan menanam benih niat baik di hati anak, kembalilah kepada Allah dalam doa agar perjalanan tersebut mudah dan diberkati. Doa untuk ketabahan, ikhlas dan untuk kenangan yang baik. Mintalah kepada Allah Subhanallahu wa ta'ala untuk menjadikan anak kita seorang Hafiz atau hafizah. Dan yang terpenting, berdoalah agar anak tidak hanya membawa kitab Allah di lidah mereka, tetapi juga di hati mereka dan agar ilmunya mencerminkan kehidupan mereka.

Akan ada saat-saat ketika anak akan merasakan apa yang dikenal sebagai hambatan mental atau merasa sulit untuk mengucapkan beberapa kata. Ingatlah untuk tetap tenang dan kembali ke Allah. Ajari anak untuk bergantung pada Allah dengan cara berdoa ketika segala sesuatu menjadi sulit.

Last modified on Selasa, 27 Desember 2022 18:01

Leave a Comment