Komunitas Pejuang Subuh Bangun Semangat Shalat Subuh Di Masjid

Komunitas Pejuang Subuh Komunitas Pejuang Subuh ( Foto : Istimewa )

Muslimahdaily - Terdapat beberapa keutamaan bagi mereka yang melaksanakan shalat shubuh secara berjamaah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dikatakan, “Tidak akan masuk neraka, orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya.”

Selanjutnya dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah mengatakan bahwa "Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya' dan Shubuh berjamaah di masjid. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak.”

Komunitas ini berawal dari kegelisahan yang dirasakan oleh Didot, Ilman, dan Riko yang sedih melihat masjid sepi jamaah saat waktu shubuh, terutama Didot yang notabene seorang muallaf. Padahal menurutnya, umat muslimin harus rajin dalam melaksanakn shalat subuh berjamaah yang merupakan awalan untuk menjalani rutinitas harian.

Kerena kegelihasan itulah tercetuslah ide untuk membentuk komunitas “Pejuang Subuh” pada Agustus 2012. Pada awal mula terbentuknya Komunitas Pejuang Subuh, mereka memulai dakwahnya melalui sosial media twitter @PejuangSubuh dengan memposting kultwit pada jam-jam tertentu. Kontennya pun berisi syiar dan ajakan untuk mendrikan shalat subuh berjamaah 40 hari berturut-turut.

“Karena visi Pejuang Subuh yaitu menjadikan shalat subuh seramai shalat jumat alasannya shalat shubuh merupakan shalat fardhu yang paling sulit untuk dilaksanakan. Untuk itulah kami sebut komunitas ini dengan Pejuang Subuh,” tutur Bang Miskam yang merupakan Ketua Yayasan Pejuang Shubuh.

“Komunitas ini juga tidak terbatas untuk laki-laki saja, namun juga untuk perempuan. Jika yang laki-laki diwajibkan untuk shalat subuh di masjid, maka yang perempuan cukup shalat di rumah saja,” lanjutnya.

Sejak didirikan pada tahun 2012 hingga saat ini, anggota dari Komunitas Pejuang Shubuh kurang lebih sebanyak 60.000 orang yang tersebar diseluruh Indonesia dan terdiri dari 46 chapter yang diketuai oleh masing-masing korwil di seluruh Kota dan Kabupaten. Pada tahun 2017 Pejuang Shubuh sudah memiliki Badan Hukum dengan nama Yayasan Pejuang Subuh Indonesia.

Selanjutnya untuk mensukseskan visinya agar shalat subuh seramai shalat jumat, Komunitas Pejuang Subuh selalu berupaya untuk mengenalkan kepada umat apa itu Komunitas Pejuang Subuh. Mereka senantiasa mengenalkan pentingnya shalat subuh berjamaah dan menjaga semangat para anggota Komunitas Pejuang Subuh untuk tetap istiqomah.

“Kami juga melakukan kerja sama dengan dengan Pemerintah, Korporasi seperti Rabbani, Lembaga Islam, Organisasi Islam seperti ACT, serta masjid dan musholla. Salah satu bentuk kerjasama yang kami lakukan pada Pemerintah adalah saat launching ‘Gerakan Shalat Subuh Berjamaah’ yang dikoordinasi langsung oleh pemerintah setempat. Untuk Gerakan Shalat Shubuh Berjamaah sendiri sudah launching di Bandung, Surabaya, dan Depok yang juga bekerja sama dengan kampus-kampus yaitu ITS, ITB, dan UI,” tutur Bang Miskan.

Tidak hanya tentang membangunkan semangat orang-orang untuk melaksanakan shalat subuh di masjid berjamaah saja, komunitas ini juga memiliki program kegiatan yang bermanfaat bagi para anggotanya, sekaligus mempererat tali silaturrahim sesama anggota. Seperti Traveling Masjid, Ngopi Susu (Ngobrol Perkara Iman Sungguh-sungguh) yang rutin dilaksanakan setiap bulan di Gedung Rabbani Jakarta, Kajian Berteman (Belajar Tentang Iman) dan Futsal bareng.

Harapan kedepan yang ingin dicapai oleh Komunitas Pejuang Subuh adalah ingin menjadikan Pejuang Subuh Go International dengan membuka chapter di luar Indonesia dan Aktif dalam kegiatan sosial dengan membuat Badan Wakaf Pejuang Subuh.

Bagi sahabat Muslimahdaily.com yang ingin bergabung dengan Komunitas Pejuang Subuh dapat langsung mengunjungi akun Instagram @pejuangsubuhid, akun Facebook Pejuang Subuh, akun twitter @Pejuang Subuh atau datang langsung ke Sekertariat Pejuang Subuh di Jl. BDN Raya No. 10 C Cipete Selatan Jakarta Selatan.

Last modified on Rabu, 23 Mei 2018 13:44

Leave a Comment