×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 1113

Tak Harus Bersuara Lantang, 3.54 Project Bersyiar Melalui Seni Mural Islami

3.54 Projcet bersama Andre Addin 3.54 Projcet bersama Andre Addin ( Foto : instagram.com/@3.54project )

Muslimahdaily - Saat ini perkembangan syiar Islam sedang meluas. Ada banyak cara kreatif bagi anak muda sebagai agen perubahan agar pesan kebaikan Islam tersampaikan. Sama halnya yang sedang dilakukan oleh sebuah gerakan 3.54 Project. Dalam hal ini 3.54 Project berfokus berkarya melalui mural.

Jika biasanya mural mengandung tulisan, gambar dan coretan negatif, bahkan tidak melalui proses izin yang legal. Berbeda halnya dengan tim 3.54 Project, mereka melakukan mural dengan coretan, gambar, hingga pesan bernafaskan Islam. Tentunya setelah mendapat izin terlebih dahulu.

Berisikan tiga anggota inti, yaitu Gilang Bayu Rizkika, Chyntia Indah Medina Lubis, dan Yuliani, 3.54 Project mengangkat tema dakwah sebagai konsep yang diusung. Nama 3.54 Project pun terisnpirasi dari ayat suci Al-Qur’an surat Al-‘Imran (3) ayat 54, yang berisikan mengenai makar atau rencana yang dibuat oleh Allah adalah sebaik-baiknya rencana.

“Dalam surat Al-‘Imran ayat 54 dijelaskan bahwa Allah adalah sebaik-baiknya pembuat makar (tipu daya). Makna ayat itu dalam banget bagi kami. Jadi, kami terinspirasi ingin menjadi kaki tangan Allah dalam melaksanakan rencana atau makar tersebut melalui seni mural,” ucap Gilang melalui pesan suara kepada Muslimahdaily.

(Baca juga : Peduli Tunarungu, Akar Tuli Malang Ajak Masyarakat Melek Bahasa Isyarat)

Merasa metode dakwah yang dilakukan homogen, mereka pun mulai mencari cara lain. Hingga akhirnya tercetuslah untuk membuat mural sebagai ladang dakwah yang masih jarang diminati.

“Awal mula mengangkat mural sebagai konsep dakwah kami adalah peralihan. Yaitu peralihan kegiatan dakwah yang sudah banyak dilakukan melalui media sosial. Dan kami melihat bahwa teman kami Chyntia memiliki bakat dan kemampuan di bidang mural. Sehingga kami berkeinginan untuk menjadikan seni mural sebagai wadah syi’ar kami. Dan kami juga punya tujuan untuk membumikan Tauhid,” tambahnya.

Sebagai tim yang baru saja terbentuk, media sosial digunakan sebagai media untuk pengenalan tim mereka. Terlebih Chyntia yang sudah memiliki banyak followers di akun Instagramnya juga bisa menjadi penyalur pengenalan tim ini kepada khalayak luas melalui postingan dokumentasi kegiatan mereka melalui akun Instagramnya.

“Dengan tujuan membumikan Tauhid dan bersyiar kita mempunyai visi dengan membuat karya-karya dakwah yang berisikan pesan moral, kita sebutnya pesan mural. Dengan kita membuat karya mural yang berisikan pesan mural dan kebaikan, maka hasil karya kita juga tidak akan sia-sia,” ujar Gilang.

(Baca juga : Aksi Nyata Pendidikan bersama Inspiring Youth Educator)

Untuk mencapai tujuan tersebut biasanya mereka akan mengangkat tema berdasarkan topik yang sedang hangat di kalangan masyarakat. Dengan demikian, pesan dakwah yang disampaikan pun sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi.

“Contohnya waktu itu kita pernah angkat isu LGBT sebagai tema mural kita, karna memang saat itu topik LGBT lagi hangat-hangatnya. Dan itu jadi moment yang paling berkesan. Karena saat kita posting hasil karya kami, akun media sosial kami banjir sama komentar-komentar negatif dan hujatan dari kalangan LGBT. Tapi ya seru karena antara kesal, ingin tertawa juga jadi campur aduk tapi harus tahan emosi,” kenang Gilang.

Project pertama yang dibuat oleh tim ini adalah proyek “Siapa Muhammad”, sebuah proyek yang mengangkat konsep mengenai perkenalan sosok Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihi wa sallam. Project ini dilakukan dengan melakukan kerjasama bersama tim dari Film Maker Muslim.

Mereka berharap bahwa para pelaku vandalism akan sadar bahwa yang mereka lakukan itu adalah perbuatan yang salah karena bersifat merugikan dan tidak mengandung nilai moral. Karena jika mencoret tembok bangunan secara sembarangan dan dengan pesan yang tidak berisika pesan moral, hal itu hanya akan merugikan dan mengotori bangunan milik orang lain.

“Kami berharap agar-agar teman-teman semua sama-sama berisitiqamah dalam kebaikan, karena berdakwah itu tidak harus di atas mimbar atau berbicara. Dengan melakukan kebaikan kita sudah termasuk menunaikan kewajiban berdakwah. Dan semoga teman-teman di luar semua khususnya remaja bisa sering-sering berkunjung ke masjid untuk shalat berjama’ah dan menghidupkan masjid,” pesan Gilang.

Nah, untuk kamu yang ingin tahu kumpulan karya dari tim 3.54 Project dapat dilihat melalui akun Instagram @3.54project ya!

Last modified on Senin, 03 September 2018 09:20

Leave a Comment