Kisah Menggapai Hidayah Mantan DJ Seksi, Zahra Jasmine

Zahra Jasmine Zahra Jasmine ( Foto: Muslimahdaily/Balqis Afifah )

Muslimahdaily - Keputusan untuk berhijab bukanlah hal yang mudah, terutama bagi wanita yang dulu sempat berprofesi sebagai DJ (disk jockey). Ketenaran dan gemerlap dunia malam mengisi hari-hari wanita cantik ini, membuat orang beranggapan bahwa seakan cahaya Allah tak dapat menelisik relung hatinya.

Zahra Jasmine, merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Lahir dan dibesarkan oleh sosok ibu yang kuat dan tegar, karena harus menjadi tulang punggung keluarga. Sejak lahir, Zahra tak pernah merasakan kehadiran sosok ayah di sampingnya, tak pernah tahu seperti apa dan dimana ayahnya. Kebencian pada sang ayah perlahan mulai tumbuh dalam dirinya.

Sampai suatu ketika, Zahra bertemu dengan sosok laki-laki baik dan juga mapan, wanita ini merasa bahwa ia telah menemukan sosok pengganti ayahnya. Suami yang bisa membimbingnya menjadi wanita dewasa. Tempat bertanya, berkeluh kesah dan berbagi cerita.

Kebahagiannya semakin lengkap dengan kehadiran sang buah hati. Zahra dan suami hidup normal seperti layaknya keluarga utuh.

Namun, ujian nyatanya datang dalam pernikahan Zahra. Suami yang ia sayangi di vonis mengidap penyakit kanker, hingga akhirnya harus meninggalkan Zahra dan anak mereka satu-satunya.

Zahra merasa sangat terpuruk saat itu, kesedihan yang mendalam membuat ia berfikir untuk mengakhiri hidupnya. Namun ia tersadar bahwa masih ada sang buah hati yang harus ia jaga dan juga keluarga yang senantiasa mencintainya. Orang-orang inilah yang membuat Zahra kembali kuat.

Disk Jockey dan Dunia Malam

Karirnya dimulai sejak ia duduk di bangku SMA, Zahra mulai dikenalkan dengan pekerjaan modelling oleh omnya. Seperti layaknya remaja, ia senang menjalani profesinya sebagai model saat itu, cantik muda dan berbakat di depan kamera.

Beranjak dewasa, ia mencoba peruntungannya di dunia DJ. Saat itu keputusannya untuk memilih pekerjaan tersebut adalah karena alasan ekonomi. Karena setelah suaminya meninggal, ia harus tetap menghidupi anak dan keluarganya.

Menurutnya, DJ adalah pekerjaan yang berpenghasilan besar untuk sekali manggung. Meskipun ekonomi menjadi alasan utama, Zahra tetap bersikap profesional dengan mengikuti sekolah disk jockey sebelum benar-benar terjun dalam perkerjaannya.

Dunia malam seolah sudah akrab dengan ibu satu anak ini. Hampir setiap hari ia meminum alkohol sebelum tampil demi untuk meningkatkan kepercayaan dirinya. Penonton juga tak ada rasa canggung untuk menghampiri dirinya saat di panggung,

"Karena pakainku seksi waktu itu, jadi orang gak canggung untuk ngedeketin kalau lagi nge-DJ atau lagi nyanyi, orang langsung ngedeketin aja, ngasih botol minum, jadi ga usah pake permisi mereka udah ga ada canggung-canggungnya," ujar mantan DJ ini saat berbincang dengan Muslimahdaily, Senin (3/2).

Saat itu tak ada perasan gelisah atau takut dalam diri wanita kelahiran 1991 ini, ia terlarut dalam kebahagiaan gemerlap malam. Zahra juga terbiasa dengan pola hidup yang terbalik, malam menjadi siang, siang menjadi malam akibat pekerjaannya ini.

Allah Maha Membolak-balikkan Hati

Hidayah memang datang pada orang yang Allah kehendaki. Nyatanya, Allah memilih Zahra untuk menerima hidayah tersebut. Tak ada pertanda apapun sebelum Zahra memutuskan untuk berhijab dan merubah penampilannya.

Allah memang Maha membolak-balikkan hati hamba-Nya, kemarin, Zahra masih memakai pakaian terbuka, keesokan harinya ia memutuskan untuk berhijab dan memilih untuk tidak membukanya sampai sekarang.

"Ga ada faktor apapun buat pakai hijab, semua pure karena diri sendiri. Sebelumnya itu aku masih pakai celana pendek masih pakai tank top, besoknya aku udah pakai hijab dan seterusnya langsung pakai hijab terus," kata wanita cantik ini kepada team Muslimahdaily.

Bagi Zahra, keputusan untuk memakai hijab dan meninggalkan profesi DJ nya adalah tanggung jawab yang sangat besar, bukan hanya bagi dirinya, tapi juga bagi agamanya.

"Yang gue pake itu bukan gue, tapi agama gue. Kalau buka lagi kan bukan malah ngejelekin diri sendiri tapi nantinya malah keyakinannya yang disalahkan," ujarnya.

Ujian Setelah Berhijab

Bagaikan manusia yang baru menemukan cahaya dalam hatinya, awal perjalanan hijrah memang terasa mulus dan menenangkan, bahkan Zahra merasa Imannya sedang dalam keadaan penuh saat itu.

Seiring berjalannya waktu, cobaan mulai menghampirinya. Benar kata seorang temannya, bahwa perjalanan ini tak akan mudah. Akan ada saat iman naik dan turun. Namun satu yang ia percaya dan pernah dengar, bahwa ujian adalah salah satu pertanda kasih sayang Allah pada hamba-Nya, Zahra selalu yakin akan hal itu.

"Ujiannya banyak, pertama pekerjaan, kedua lingkungan pertemanan. Pekerjaan kan menyangkut materi, banyak yang nawarin tapi harus lepas hijab, diujinya tuh di sekitar situ aja di titik paling lemahnya," ungkap Zahra.

Satu hal yang selalu ia lakukan ketika ujian itu datang, adalah doa dan yakin. Yakin bahwa Allah akan memberikan jalan terbaik untuknya. Berkat keyakinan tersebut, Zahra pada akhirnya selalu merasa cukup tentang apapun yang Allah berikan, terutama masalah materi, "walaupun dikit, ada aja yang ngisi entah darimana darimana," cerita wanita mantan model seksi ini.

Dalam perbincangan terakhir, Zahra memberikan pesan pada teman-teman yang ingin berhijab namun masih banyak keraguan dalam dirinya.

"Seperti kita tahu di Al-Qur'an kan perintah berhijab wajib ya, nah kalau misalnya udah ada niat untuk pakai hijab langsung aja pakai, karena kalau nanti-nanti kan itu setan ya. Kalau belum kuat untuk konsisten pakai hijab, setidaknya memulai dulu, setelahnya nanti doa yang banyak sama Allah," pungkasnya di akhir cerita.

Last modified on Minggu, 09 Februari 2020 11:48

Leave a Comment