3 Tokoh Wanita Palestina Tangguh yang Bisa Menjadi Inspirasi

ilustrasi ilustrasi ( Foto: AP Photo/Bilal Hussein )

Muslimahdaily - Tiap perjuangan Palestina selalu mencuri perhatian dunia tak terkecuali warga negara Indonesia. Terlebih lagi, hingga saat ini Palestina belum mencapai kemerdekaannya. Dalam perjuangannya ini juga turut melibatkan sejumlah tokoh wanita yang inspiratif.

Seorang Penulis dari Yerussalem yang bernama Mohammed El-Kurd mengungkapkan perjuangan wanita Palestina dalam meraih kebebasan lewat kisah yang diceritakan langsung oleh neneknya. Sekarang ini, ia mengatakan jarang sekali melihat dan membaca artikel dari Barat yang memuat perjuangan wanita Palestina yang sesungguhnya. Justru malah sebaliknya, banyak artikel Barat yang cenderung menghina dan menyebut wanita Palestina sebagai makhluk yang tidak berdaya.

“Belum lagi, artikel-artikel Barat yang secara terang-terangan menggambarkan wanita Palestina sebagai teroris,” ujar Mohammed El-Kurd, dilansir dari Al Jazeera.

Bagaimana, kisah perjuangan wanita Palestina yang dapat menjadi inspirasi bagi sahabat Muslimah? Mari simak 3 tokoh wanita yang terus membela dan memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina dengan cara uniknya masing-masing.

1. Linda Sarsour

Linda Sarsour merupakan seorang aktivis keadaan rasial dan hak sipil asal Amerika Serikat (AS). Dalam hidupnya, ia pernah menerima penghargaan Champion of Change oleh pemerintahan AS pada tahun 2012.

Wanita keturunan Palestina ini pertama kali disorot ketika menentang polisi Amerika Serikat yang tengah memata-matai kaum Muslimin di sana. Setelah itu, barulah ia sering kali terjun dalam isu-isu hak-hak sipil seperti femenisme, kebijakan imigrasi, dan isu pemenjaraan di AS. Ia juga terus menyerukan aksi solidaritas terhadap komunitas Muslim di Amerika.

Karakternya yang penuh ambisi, pemberani, dan spontan membuat ia ditentang oleh sebagian kalangan konservatif dan Yahudi Amerika Serikat dalam isu kisruhnya Israel-Palestina. Sarsour aktif menjadi pendukung kemerdekaan Palestina dengan terus mengkritisi Zionisme dan perlakuan boycott terhadap Israel.

2. Hanan Al Hroub

Hanan dibesarkan di sebuah tenda pengungsian di Palestina dekat Betlehem di mana ia sering mendapati dan sekaligus melihat kekerasan secara langsung di hadapannya. Bahkan anak-anaknya pun trauma setelah melihat insiden penembakan ayahnya alias suami Hanan oleh tentara Israel. Kemudian, anak-anaknya ternyata ditembak juga oleh tentara Israel di awal intifadah Al Aqsa.

Peristiwa tersebut akhirnya membuat Hanan memutuskan untuk bekerja di bidang pendidikan. Dengan slogan khasnya ‘tidak untuk kekerasan’, ia mengajar anak-anak Palestina di kamp pengungsian.

Metode pengajaran yang digunakannya tergolong unik yaitu menggunakan permainan untuk menunjukkan cara menyelesaikan kekerasan dan ketegangan. Pendekatannya ini telah berhasil menurunkan grafik angka perilaku kekerasan di sekolah. Pada tahun 2016, Hanan mendapatkan penghargaan Guru Global.

3. Laila Shawa

( Karya Laila Shawa, Hands of Fatima, Collection of the British Museum )

Wanita yang lahir pada tahun 1940 ini adalah salah seorang dari anggota keluarga lama yang tinggal di tanah Gaza, Palestina. Ketika menginjak usia 8 tahun, Laila Shawa beserta keluarganya terpaksa mengungsi dari Palestina.

Sejak saat itu, ia tinggal sekaligus bekerja dari London dan Vermont. Namun, ia tetap menjalin hubungan baik dengan tanah kelahirannya Palestina melalui bantuan kemanusiaan dan karya seninya.

Sebelum itu, Shawa menuntut ilmu seni di sekolah Seni Leonardo da Vinci di Kairo dan Akademi Seni Rupa di Roma. Lewat karya seninya, ia pergunakan sebagai ruang untuk menyuarakan kebebasan Palestina di saat mereka (warga Palestina) tidak dapat berbicara untuk diri mereka sendiri.

Hasil karya Shawa yang ditampilkan di pameran seluruh dunia, Shawa mulai mengkritisi sosio-politik peran perempuan di bagian Arab. Ia mengangkat isu-isu patriarki, kolonialisme, dan seksisme.

Itulah ketiga wanita tangguh yang bisa menjadi inspirasi bagi sahabat Muslimah. Semoga kita juga dapat mengikuti jejak langkah mereka, ya.

Leave a Comment