5 Fakta Menarik Tentang Dr. Zakir Naik

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Nama Dr Zakir Naik sudah tidak asing lagi di jagad media sosial. Bahkan, sosok dokter asal India itu juga sampai hingga ke Indonesia. Kabar kedatangannya ke Indonesia juga ditunggu sekaligus menjadi kontroversi berbagai kalangan. Namun belum banyak yang mengetahui sisi lain dari Dr Zakir Naik. Sebelum datang ke ceramahnya ada baiknya Anda cari tahu sisi menarik lainnya dari Dr Zakir Naik. 

1.Bukan Lulusan Dakwah

Zakir Naik sebenarnya bukanlah lulusan jurusan dakwah seperti ulama pada umumnya. Sebaliknya, dia merupakan alumni Topiwala National Medical College dan Rumah Sakit BYL Nair Charitable. Lalu, dia melanjutkan ke Universitas Mumbai dan mendapat gelar sarjana Kesehatan dan Ahli Bedah (Bachelor of Medicine and Surgery). 

Lalu, pada 1991 Zakir mulai bekerja di bidang dakwah dan membentuk Islamic Research Foundation (IRF). Beserta istrinya yang juga terjun di bagian perempuan di IRF. Ketertarikan Zakir pada agama Islam dan perbandingan agama, membuatnya jatuh cinta pada Al-Qur’an dan Hadist. 

Dia mampu mengahafal banyak ayat dan mengintisarikannya ke dalam bahasanya serta bahasa Inggris. Dia juga terinspirasi dari salah satu ulama asal Gujarat, Ahmed Deedat, yang menjadikannya sebagai guru spiritual. 

Dr Zakir mendirikan sekolah Islam berbasis internasional (Islamic International School) di Mumbai dan menyediakan beasiswa bagi muslim yang tidak mampu. 

2.Pembicara Di Penjuru Negara

Kelebihan Zakir dalam berdakwah yakni menggabungkan ilmu saintis, logika dan Al-Qur’an serta hadist membuatnya dikenal secara luas. Tidak hanya di kalangan masyarakat India, tetapi juga hampir penjuru dunia. 

Dia telah berdakwah dan berdebat di beberapa negara seperti USA, Kanada, UK, Itali, Perancis, Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, Bahrain, Oman, Mesir, Australia, New Zealand, South Africa, Botswana, Nigeria, Ghana, Gambia, Morocco,  Algeria, Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, Hong Kong, China, Guyana (Amerika Selatan), Trinidad, Mauritius, Sri Lanka, Maldives, Indonesia dan masih banyak negara lainnya. Mayoritas yang berdiskusi dengannya adalah kalangan non muslim, atheis, pemuka lintas agama dan beberapa orang yang tidak percaya akan Islam. 

Debat pertamanya digelar pada tahun 1994. Kala itu dia berdebat dengan salah seorang penulis, Taslima Nasreen dengan tema “Apakah Agama Merupakan Penghalang Untuk Kebebasan Berkespresi?” (Is Religious Fundamentalism a Stumbling block to Freedom of Expression?). 

Pada diskusi tersebut dihadiri empat orang jurnalis dan berlangsung selama beberapa jam. Lalu, pada tahun 2000, Zakir kembali berdebat dengan William Campbell di Chicago dengan topic “Al-Qur’an dan Bibel: Di Hadapan Ilmu Pengetahuan,” (The Qur'an and the Bible: In the Light of Science). Tema debat ini menjadi viral dan banyak dikutip. 

3.Meraih Banyak Penghargaan

Zakir termasuk salah satu dari 100 orang berpengaruh versi Indian Express. Dia berada urutan ke 89 di media tersebut. selain itu juga menjadi salah satu dari 10 Spiritual Guru dari India. Tidak hanya media lokal India, Zakir juga mendapat pengahragaan dari negara lain. Misalnya, dinobatkan sebagai 500 muslim paling berpengaruh di seluruh dunia versi Georgetown University, USA, pada tahun  2011-2014. 

Raja Salman bin Abdul  Aziz Al-Saud juga memberikan penghargaan Zakir atas misi dakwahnya selama ini. Yakni, sebuah penghargaan ‘King Faisal International Prize’ pada tahun 2015 di Riyadh.

Penghargaan itu merupakan penghargaan bergengsi untuk tokoh muslim, setara dengan penghargaan Nobel. Raja Salman memberikan emas sebesar 24 karat, 200 gram perunggu, dan uang dalam Saudi Riyal sebanyak 750 ribu Saudi Riyal. Namun, seluruh hadiah tersebut didonasikan untuk wakaf Peace TV. 

4.Menuai Kontroversi

Banyak yang memuji tetapi banyak juga yang mencacinya. Zakir kerap menuai kontriversi atas diskusi-diskusi terbuka yang digelarnya.  Misalnya, channel TV Zakir dan seluruh acaranya di TV India dilarang dan tidak boleh ditayangkan. Diskusinya juga dilarang di Inggris dan Kanada. Sehingga, dia dilarang berdakwah ke negara tersebut. 

5.Keluarga Dokter

Zakir merupakan putra dari Abdul Karim Naik, seorang dokter ahli kejiwaan yang termahsyur di India. Adiknya, Mohamed juga mengikuti jejak Zakir yang berkecimpung di dunia kesehatan. Zakir memiliki sebuah klinik kesehatan di Char Nall, Dongri. 

Last modified on Rabu, 29 Maret 2017 08:40

Leave a Comment