Laporan Amnesti Internasional: Muslim di Afrika Dipaksa Masuk Kristen

Laporan Amnesti Internasional: Muslim di Afrika Dipaksa Masuk Kristen Foto : onislam.net

Muslimahdaily - Setelah berbulan-bulan praktek pembersihan etnis bagi populasi muslim di Republik Afrika Tengah, sebuah lembaga HAM mengungkapkan bahwa sisa masyarakat muslim di daerah tersebut mendapat tekanan untuk masuk Kristen oleh militer Kristen yang berkuasa. Hal ini disinyalir sebagai upaya untuk menghapus komunitas Islam dari negara tersebut.

“Mereka telah memaksa puluhan ribu muslim untuk lari dari wilayah di sebelah barat Republik Afrika Tengah, militan anti-balaka saat ini memaksa ribuan muslim yang masih ada di daerah tersebut maupun yang kembali ke daerah tersebut untuk mengganti agamanya” kata Joanne mariner, penasihat senior respon krisis di lembaga Amnesti Internasional, seperti dikutip dari laman OnIslam.net.

Kelompok pemerhati HAM yang berkantor di London tersebut merilis pernyataan pada Jumat (31/7/15) bahwa muslim yang selamat dari pembantaian masal pada tahun lalu menghadapi ancaman dan ‘dipaksa untuk meninggalkan agama mereka’.

Laporan Amnesti tersebut yang berjudul "Erased identity: Muslims in ethnically cleansed areas of the Central African Republic," mengatakan bahwa muslim yang kembali ke rumah-rumah mereka di wilayah barat negara tersebut setelah pembunuhan masal pada tahun 2014 ‘dilarang untuk melakukan ibadah dan menunjukkan identitas keagamaan di ruang publik oleh milisi anti-balaka’.

Beberapa bahkan ‘dipaksa untuk masuk Kristen atau jika tidak akan dibunuh’ kata laporan tersebut.

“Di area negara dimana penjaga kedamaian PBB tidak berfungsi dengan baik, muslim menjadi target pengekangan” kata Amnesti Internasional.
Laporan tersebut mengutip pernyataan dari bekas muslim berusia 23 tahun di prefektur Sangha-Mbaere yang mengonfirmasi bahwa muslim dipaksa untuk masuk menjadi Kristen oleh milisi Kristen anti-balaka.

“Kami tidak ada pilihan lain selain mengikuti gereja katolik. Milisi anti-balaka berjanji akan membunuh kami jika kami menolak (masuk Kristen)” ujar keterangan yang diperoleh Amnesti Iinternasional.

Laporan Amnesti Internasional ini dikeluarkan beberapa hari setelah International Rescue Committee mengatakan bahwa Republik Afrika tengah ‘perlu awal yang baru atau negara tersebut akan menjadi contoh kasus yang gagal ditangani’

Muslim di Afrika Tengah menghadapi banyak ancaman mati oleh milisi Kristen anti-balaka sejak tahun 2013 dan 2014. Berdasarkan laporan PBB, milisi anti-balaka menyerbu rumah-rumah warga muslim dan membunuh anak-anak serta wanita, menjarah harta benda dan merusak properti warga setempat.

Selain pembunuhan, penculikan, penyiksaan dan penahanan serta detensi, investigasi PBB juga menemukan adanya bukti kekerasan seksual yang dilakukan kepada warga muslim disana. Selain harus menghadapi milisi Kristen dan mempertaruhkan akidah, muslim Afrika Tengah juga tak lagi memiliki masjid karena masjid-masjid yang ada sudah dihancurkan, dijarah dan dirusak pada awal 2014 lalu. Setidaknya ada 400 masjid yang dihancurkan milisi Kristen anti-balaka.

Last modified on Rabu, 05 Agustus 2015 07:59

Leave a Comment